Bola.com, Bandung - Kehadiran Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di GOR Indoor Si Jalak Harupat, Bandung, tampaknya benar-benar memberikan pengaruh positif terhadap penampilan Jakarta LavAni Allo Bank di PLN Mobile Proliga 2023.
Dalam laga PLN Mobile Proliga 2023 yang digelar di GOR Indoor Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (6/1/2023), Jakarta LavAni menang dengan skor akhir 3-0 (25-14, 27-25, 26-24).
Advertisement
Kemenangan ini merupakan yang kedua diraih Jakarta LavAni di pekan pembuka. Sebelumnya, Dio Zulfikri dan kawan-kawan menang atas Jakarta BNI 46 dengan skor 3-0.
Asisten pelatih Jakarta LavAni, Erwin Rusni bersyukur dengan hasil positif yang diraih anak asuhnya dalam dua laga PLN Mobile Proliga 2023. Namun, dia meminta timnya untuk tidak cepat puas diri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Waspada Laga Selanjutnya
Jakarta LavAni Allo Bank akan menghadapi lawan kuat Jakarta STIN BIN dalam laga berikutnya di PLN Mobile Proliga 2023, Minggu (8/1/2023).
Jakarta STIN BIN adalah pendatang baru di Proliga, tapi langsung bisa meraih kemenangan atas Kudus Sukun Badak, Kamis (5/1/2023).
"Kami bersyukur menang dalam dua pertandingan. Namun, kami harus waspada dan tidak boleh lengah menghadapi pertandingan berikut," ujar Erwin.
"Kita belum tahu lawan STIN BIN. Tapi kita sudah lihat permainan mereka," tambahnya.
Â
Advertisement
Jakarta Bhayangkara juga Menang
Sementara dalam pertandingan PLN Mobile Proliga 2023 lainnya, Jakarta Bhayangkara Presisi menghadapi Palembang Bank Sumsel Babel. Dalam laga itu, Jakarta Bhayangkara menang dengan skor telak 3-0 (25-22, 28-26, dan 25-15).
Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi, Reidel Alfonso Gonsalez Toiran, menilai timnya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi meski berhasil meraih kemenangan.
"Walaupun kita menang, tapi masih perlu perbaikan. Saya melihat anak-anak tidak tenang. Terlalu buru-buru," kata Toiran.