Bola.com, Jakarta - Istilah weton ataupun primbon bukan suatu hal yang asing dalam masyarakat Indonesia, tetapi tidak banyak orang yang mengerti apa itu "weton" dan apa itu "primbon".
Kebanyakan dari mereka hanya mengerti bahwa primbon dan weton adalah dua hal yang saling berkaitan dalam meramal masa depan di dalam budaya suku Jawa.
Baca Juga
Advertisement
Jika kamu juga tidak tahu apa itu primbon dan weton, tidak ada salahnya belajar mengenai perhitungan weton.
Pasalnya, perhitungan weton masih menjadi tradisi untuk menentukan hari-hari baik, semisal untuk pernikahan. Dengan menghitung weton, pasangan pengantin juga bisa diramal kira-kira bagaimana masa depan pernikahannya.
Menghitung weton untuk menentukan apakah suatu pasangan tepat satu sama lainpun atau tanggal pernikahan yang tepat bukan suatu hal yang sulit.
Berikut cara menghitung weton untuk pernikahan menurut primbon, dilansir dari laman rumah.com, Selasa (10/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Hitungan Weton Jawa Calon Pengantin
Memilih pasangan bukan suatu hal yang mudah. Hal ini karena pernikahan sebaiknya dilakukan sekali seumur hidup. Hal ini juga yang membuat masyarakat Jawa mempunyai hitungan Jawa yang harus dipenuhi dalam memilih pasangan, yang biasa disebut weton.
Dalam menghitung weton pasangan, ada dua hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah hari kelahiran calon pengantin dan yang kedua adalah pasarannya.
Hari kelahiran dan pasaran memiliki angkanya masing-masing yang harus dijumlahkan. Angka tersebut biasa disebut neptu.
Hasil penjumlahan neptu nantinya akan merujuk kembali kepada primbon yang akan menentukan apakah masa depan kedua calon pengantin akan baik atau tidak berdasarkan hitungan Jawa.
Berikut neptu yang bisa digunakan dalam menghitung weton calon pengantin:
Hari lahir:
1. Minggu nilainya adalah (5)
2. Senin nilainya adalah (4)
3. Selasa nilainya adalah (3)
4. Rabu nilainya adalah (7)
5. Kamis nilainya adalah (8)
6. Jumat nilainya adalah (6)
7. Sabtu nilainya adalah (9)
Hari pasaran:
1. Legi nilainya adalah (5)
2. Pahing nilainya adalah (9)
3. Pon nilainya adalah (7)
4. Wage nilainya adalah (4)
5. Kliwon nilainya adalah (8)
Advertisement
2. Menghitung Hari Baik Berdasarkan Weton Jawa
Sedikit berbeda dengan menghitung weton calon pengantin, dalam menentukan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan, ada rumus dalam menghitungnya.
Rumus yang digunakan adalah jumlah neptu kedua calon pengantin jika ditambahkan hari baik lalu dibagi dengan angka lima hasilnya harus menyisakan tiga. Untuk mengetahui neptu berapa saja yang bisa digunakan dalam hitungan Jawa, berikut tabelnya:
Kliwon Legi Pahing Pon Wage
Senin 12 9 13 10 8
Selasa 11 8 12 11 7
Rabu 15 12 16 14 11
Kamis 16 13 17 15 12
Jumat 14 11 15 13 10
Sabtu 17 14 18 16 13
Minggu 13 10 14 12 9
Secara mudah, rumusnya adalah sebagai berikut (neptu pengantin + hari baik) : 5 = lebih tiga. Untuk menentukan hari baik maka tabel di atas bisa digunakan.
Sebagai contoh, jika neptu calon pengantin 24 maka untuk menghasilkan lebih tiga, angka yang harus digunakan untuk hari baik adalah 4, 9, atau 14. Dengan begitu, hasil akhirnya adalah 5 lebih 3, 6 lebih 3, atau 7 lebih 3.
Akan tetapi, bagaimana cara menggunakan hitungan Jawa untuk menentukan hari baik? Untuk menentukannya, cari apakah hari baik ada di dalam tabel di atas. Dari angka 4, 9, dan 14, yang ada di tabel adalah angka 9 dan 14. Maka, hari dan pasaran yang baik adalah yang mempunyai hasil 9 atau 14.
Contoh hari baik dengan hasil 9 adalah Senin Legi ataupun Minggu Wage. Sedangkan untuk hari baik dengan hasil 14 adalah Jumat Kliwon, Sabtu Legi, Minggu Pahing, dan juga Rabu Pon.
Tafsir Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan dan Jodoh
1. PEGAT (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Masalah yang sering ditemui oleh pasangan "pegat" ini di kemudian hari mulai masalah ekonomi, kekuasaan, perselingkuhan yang bisa menyebabkan pasangan tersebut bercerai atau pegatan.
2. RATU (2, 11, 20, 29)
Bisa dibilang pasangan tersebut memang sudah jodohnya. Dihargai dan disegani oleh tetangga dan lingkungan sekitar. Saking harmonisnya, bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam membina rumah tangga.
3. JODOH (3, 12, 21, 30)
Pasangan tersebut memang beneran cocok dan berjodoh. Pasangan ini bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rumah tangga pasangan "jodoh" ini bisa rukun sampai tua.
4. TOPO (4, 13, 22, 31)
Dalam membina rumah tangga, pasangan "topo" akan sering mengalami kesusahan di awal musim karena masih saling memahami, tetapi akan bahagia pada akhirnya. Masalah yang dihadapi bisa saja soal ekonomi dan lainnya.
Saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.
5. TINARI (5, 14, 23, 32)
Pasangan "tinari" akan menemukan kebahagiaan. Dalam mencari rezeki diberikan kemudahan dan nggak sampai hidup kekurangan. Selain itu, hidupnya sering mendapat keberuntungan.
6. PADU (6, 15, 24, 33)
Dalam berumah tangga, pasangan "padu" akan sering mengalami pertengkaran. Meski sering bertengkar, tidak sampai cerai. Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa dipicu dari hal-hal yang sifatnya cukup sepele.
7. SUJANAN (7, 16, 25, 34)
Dalam berumah tangga, pasangan "sujanan" akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan. Bisa itu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai perselingkuhan tersebut.
8. PESTHI (8, 17, 26, 35)
Dalam berumah tangga, pasangan "pesthi" akan rukun, tenteram, damai sampai tua. Meski ada masalah apa pun, tidak akan sampai merusak keharmonisan keluarga.
Sumber: rumah.com
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement