Bola.com, Jakarta - Pantun merupakan satu di antara karya sastra lama yang masih cukup populer sampai sekarang. Apalagi pantun pernah dipelajari di sekolah saat pembelajaran bahasa Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, pantun sering dijumpai di acara-acara hiburan adat hingga program hiburan di televisi.
Baca Juga
Advertisement
Pantun merupakan satu di antara jenis karya sastra lama yang termasuk kategori puisi. Pantun dikategorikan sebagai puisi karena memiliki pola yang bersajak.
Umumnya pantun dibuat hanya sebagai sastra lisan. Namun, dalam perkembangannya banyak dijumpai pantun dalam media tulisan khususnya untuk keperluan pembelajaran.
Sebagai informasi, pada 2020 pantun diresmikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. UNESCO menilai bahwa pantun memiliki makna dan peran tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Betawi dan Melayu.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini pengertian pantun, ciri-ciri, struktur, dan jenisnya yang bisa dicermati dan menambah wawasan, dikutip dari laman Maxmanroe dan Dosenpendidikan, Rabu (11/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Pantun
Istilah pantun berasal dari bahasa Minangkabau yaitu kata "petuntun" (pa-tuntun)", yang artinya penuntun atau bisa juga diartikan sebagai perumpamaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Di sisi lain, pantun dikenal luas dan digunakan masyarakat Indonesia untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang serta dimplementasikan sebagai media untuk menghibur, mendidik, bahkan memberikan teguran kepada orang lain.
Advertisement
Ciri-Ciri Pantun
- Terdiri dari 4 Baris Setiap Baitnya
Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris.
Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. Setiap baris terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata.
- Memiliki Pola
Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.
- Memiliki Sampiran dan Isi
Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran.
Sampiran biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak.
Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
- Tidak Ada Nama Penulis
Pantun tidak menyertakan nama penulis (anonim). Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan dari mulut ke mulut.
Struktur Pantun
Struktur pantun terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran dan isi. Berikut ini penjelasannya:
- Bait (dibaca "ba-it"), adalah banyaknya baris dalam sebuah pantun, misalnya (dua baris, empat baris, enam baris, delapan baris, dan seterusnya)
- Baris/larik adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun.
- Kata adalah gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata.
- Suku kata adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu embusan napas.
- Rima adalah pola akhiran atau huruf vocal terakhir yang ada pada pantun.
- Sampiran adalah bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal dari sebuah pantun. Sampiran merupakan unsur suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut.
- Isi adalah bagian pantun yang terletak pada baris tiga-empat yang merupakan isi kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut.
Advertisement
Jenis-jenis Pantun
Pantun memiliki beragam jenis, berdasarkan isinya. Berikut ini jenis-jenis pantun yang kerap ditemui:
- Pantun Nasihat
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
- Pantun Jenaka
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Terkadang, pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi makin riang.
- Pantun Teka-teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.
- Pantun Cinta
Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan cinta, romantisme, rindu antara dua insan.
Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan perasaan.
- Pantun Agama
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya.
Berbeda dari pantun nasihat, pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
- Pantun Peribahasa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
- Pantun Kiasan
Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan. Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.
Sumber: Maxmanroe, Dosenpendidikan
Dapatkan artikel edukasi dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.