Bola.com, Jakarta - Banjir termasuk bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Ya, kita sering kali mendengar peristiwa banjir melanda, baik itu di media cetak seperti koran, maupun lewat siaran berita di televisi.
Daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan daerah yang sering diberitakan mengalami banjir. Kendati begitu, hampir seluruh daerah di Indonesia dilanda bencana alam banjir.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari itu, banjir dapat dijadikan ide menulis puisi. Tidak sedikit orang memaknai banjir sebagai bentuk ungkapan kesedihan.
Tak heran, puisi tentang banjir bisa menjadi media ungkapan perasaan yang dialami penulisnya.
Apabila kamu tertarik membaca puisi bertema banjir, bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.
Berikut ini lima contoh puisi yang menggambarkan peristiwa banjir, dikutip dari laman Arif.rahmawan dan Pantuncinta2000, Selasa (17/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kala Air Banjir Tak Kunjung Surut
Hujan deras menyebabkan banjir
Menenggelamkan sebagian rumah
Kasur, sudah dipindah ke atas lemari
Arsip penting juga sudah dipindah ke tempat yang aman
Airnya menggenang selama berhari-hari
Kami tidak bisa lagi tinggal lebih lama bersama
Banjir
Kami semua harus mengungsi
Ke tempat yang lebih landai
Banjir menyebabkan penderitaan
Derita pengungsi banjir
Bencana banjir memang datang tak pandang bulu
Langit yang terus saja mengguyur bumi
Terakumulasi menjadi air banjir
Berhari-hari dilanda banjir
manusia harus mengungsi
Jangan sampai saudara tinggal di pengungsian
Berdesak-desakan di dalam stadion
Atau tinggal di dalam tenda-tenda
Tidak bisa berbuat apa-apa
Makan hanya mengharapkan bantuan
Terkadang hanya makan mi instan
Atau nasi yang agak-agak basi
Sungguh cara hidup yang tidak menyenangkan
Diusir banjir ke tempat pengungsian
Advertisement
Banjir Bandang Tak Kenal Ampun
Banjir bandang melanda kota besar itu
Jalan raya yang beraspal hitam
Mendadak berubah laksana sungai
Banjir bandang itu sungguh dahsyat
Mobil minibus yang sedang parkir
Di jalan raya
Diceburkannya ke sungai
Apalagi cuma sepeda motor
Dan benda-benda kecil di atasnya
Banjir bandang datang tak diundang
Ia hanya tahu hukum alam
Bahwa air harus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah
Ia tak peduli ada mobil atau
Rumah mewah
Yang jelas
Ia harus lewat dengan segera
Itulah banjir bandang
Bencana Banjir
Hujan deras melanda kota
Tanah tak mampu menyimpannya
Sungai tak mampu menampungnya
Air datang dari segala arah
Kami panik
Kami ketakutan
Dan kami segera mengungsi
Ditempat yang lebih aman
Kenapa hal ini terjadi ...... Oh Tuhan
Namun ku sadari hal itu
Ternyata itu karena perbuatan manusia
Banyak pohon ditebang dan banyak sampah dibuang di sungai
Oh....... Tuhan
Surutkanlah banjir ini
Kami berjanji
Tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi
Advertisement
Banjir Pilu
Banyak tempat tergenang air
Menyebabkan bencana banjir
Suasana terasa sangat pilu
Menyesakkan isi kalbu
Tak terbendung air hujan
Memenuhi pelosok pemukiman
Banyak rumah yang terendam
Nasib penduduk begitu kelam
Hujan turun semua basah
Karena air sampai ke rumah
Di mana-mana begitu melimpah
Air bercampur dengan sampah
Mengapa orang sumpah serapah
Padahal itu karena tingkah
Memenuhi sungai dengan sampah
Pohon ditebang dengan serakah
Kini rumah kebanjiran
Pemerintah pula yang disalahkan
Kapankah mereka menyadari
Semua ini salah diri sendiri
Pesan dari Banjir
Mungkin banjir memberi pesan
Yang tersirat kepada insan
Agar mereka mulai sadar
Sampah kotor jangan ditebar
Sungai bukan tempat sampah
Yang membuat air resah
Kemana harus mengalir
Akhirnya menjadi banjir.
Sumber: Arif.rahmawan, Pantuncinta2000
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement