Sukses


Apa Itu Hikayat? Ketahui Ciri-ciri, Unsur Intrinsik, Struktur, Karakteristik, dan Nilainya

Bola.com, Jakarta - Hikayat adalah satu di antara karya sastra lama melayu berbentuk prosa dari Melayu yang memuat cerita, undang-undang, serta silsilah dengan sifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan dari semua sifat tersebut.

Adapun pengertian lain hikayat yaitu cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Dari pemaparan di atas dapat dibilang hikayat mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.

Kebanyakan hikayat mengisahkan tentang kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, dan lain sebagainya.

Itulah sedikit pembahasan mengenai hikayat. Untuk lebih memahaminya, kamu bisa mencermatinya pada artikel ini.

Berikut ini pengertian hikayat, ketahui juga ciri-ciri, unsur intrinsik, struktur, karakteristik, dan nilainya, dilansir dari laman kemdikbud.go.id dan simpkb.id, Jumat (20/1/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Hikayat

  • Hikayat bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya.
  • Hikayat bersifat komunal atau milik bersama (masyarakat).
  • Hikayat bersifat istana sentris yaitu berkisah kehidupan istana.
  • Hikayat bersifat statis atau tetap, tidak berubah.
  • Hikayat bersifat tradisional yaitu meneruskan budaya, tradisi, dan kebiasaan yang dianggap baik.
  • Hikayat bersifat magis, berisi khayalan yang indah dan kekuatan-kekuatan.
  • Hikayat bersifat didaktis, yaitu menyampaikan nilai moral dan menghibur.
  • Dalam hikayat, bahasa yang digunakan adalah bahasa klise (diulang-ulang).
  • Hikayat menggunakan kata arkais, Bahasa yang digunakan pada masa lampau. Jarang dipakai/tidak lazim digunakan dalam komunikasi pada masa kini. Contoh: hatta, maka, titah, upeti, bejana, syahdan, dan sebermula.
  • Bercerita kehidupan impian, tentang tokoh-tokoh baik dan jahat yang dimenangkan oleh tokoh baik.
  • Hikayat memiliki akhir bahagia.
3 dari 6 halaman

Unsur Intrinsik Hikayat

1. Tema, merupakan gagasan yang mendasari cerita.

2. Alur, merupakan jalinan peristiwa dalam cerita.

  • Alur maju/lurus/progresif → peristiwa diceritakan secara urut dari awal sampai akhir.
  • Alur mundur/flashback/regresif → cerita dimulai dari akhir atau tengah (konflik) kemudian dicari sebab-sebabnya.
  • Alur campuran/maju mundur → menggunakan dua alur (novel/roman).

3. Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita.

  • Tempat → di mana peristiwa itu terjadi.
  • Waktu → kapan peristiwa itu terjadi.
  • Suasana → bagaimana keadaan waktu peristiwa itu terjadi.

4. Tokoh, merupakan pemeran cerita. Penggambaran watak tokoh disebut penokohan.

  • Tokoh → nama tokoh/pelaku dalam hikayat (ada tokoh antagonis, protagonis, tritagonis)
  • Perwatakan → watak/sifat/karakteristik para tokoh (secara fisik maupun kejiwaan)
  • Penggambaran watak → cara pengarang menggambarkan watak tokoh, ini dibedakan menjadi lima cara:

- Langsung.

- Dialog tokoh.

- Tanggapan tokoh lain.

- Jalan pikiran tokoh.

- Tingkah laku dan lingkungan tokoh.

5. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita

6. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita.

  • Orang pertama tokoh utama.
  • Orang pertama tokoh sampingan.
  • Orang ketiga serba tahu.
  • Orang ketiga tokoh utama.
  • Orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat.

7. Gaya, berkaitan dengan bagaimana penulis menyajikan cerita menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.

  • Suatu cerita tidak terlepas dengan bahasa kias dan konotasi, misalnya: metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, sinestesia, sinekdok.
4 dari 6 halaman

Struktur Hikayat

- Abstraksi

Merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah hikayat boleh tidak memakai abstrak.

- Orientasi

Adalah bagian yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan hikayat tersebut.

- Komplikasi

Berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian ini kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.

- Evaluasi

Konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik tersebut.

- Resolusi

Pada bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku.

- Koda

Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita oleh pembacanya.

5 dari 6 halaman

Karakteristik Hikayat

- Kemustahilan

Hal ini berarti dalam hikayat terdapat banyak hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar, meliputi dari segi bahasa maupun cerita, contohnya: bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang, dan sebagainya.

- Kesaktian

Berarti tokoh di dalam hikayat memiliki kesaktian yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa, seperti: mengubah wujud menjadi binatang, mampu melenyapkan bangunan hanya dengan satu jentikkan jari saja, dan sebagainya.

- Anonim

Maksudnya tidak diketahui secara jelas siapa penulis atau penceritanya karena hikayat diceritakan secara lisan dan turun-temurun.

- Istana sentris

Hikayat selalu bertema dan berlatar suatu kerajaan.

6 dari 6 halaman

Nilai-nilai Hikayat

- Nilai Moral

Nilai moral dalah nilai yang berhubungan dengan baik buruknya sikap atau perbuatan tokoh dalam hikayat.

- Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat.

- Nilai Agama

Nilai agam adalah nilai yang berhubungan dengan masalah keagamaan atau hubungan manusia dengan Tuhan.

- Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah yang berhubungan dengan sikap dan tata laku seseorang melalui upaya pengajaran dan latihan.

- Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang berhubungan dengan adat istiadat dan kebudayaan suatu daerah yang mendasari suatu cerita.

 

Sumber: kemdikbud.go.id, simpkb.id

Dapatkan artikel edukasi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer