Sukses


Daftar Contoh Kalimat Denotasi yang Bisa Dipelajari

Bola.com, Jakarta - Denotasi adalah sebuah sifat pada kata, frasa, atau kalimat. Denotasi adalah sifat yang berkaitan dengan makna sebuah pernyataan. Denotasi adalah makna objektif.

Denotasi berasal dari kata denotare berarti "untuk menandai". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Denotasi berarti arti harfiah dari sebuah kata.

Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas.

Denotasi berarti setiap arti sebuah kata yang didefinisikan dalam kamus. Setiap kata memiliki denotasi. Tidak peduli bahasa atau bagian dari pidato, setiap kata memiliki definisi kamus.

Agar lebih paham, berikut contoh kalimat denotasi, disadur dari Brilio, Kamis (19/1/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Kalimat Denotasi

1. Usaha peternakan sapi perah miliknya berkembang pesat. ('Sapi perah' bermakna sapi yang menghasilkan susu).

2. Kambing hitam milik Pak Ahmad sudah terjual dengan harga yang pantas di pasar hewan. ('Kambing hitam' bermakna kambing yang berwarna hitam).

3. Saat menggoreng ikan, tangan kanan Roni terkena minyak panas tanpa sengaja. ('Tangan kanan' bermakna tangan sebelah kanan).

4. Bapak mendapat meja hijau gratis saat membeli beberapa barang elektronik. ('Meja hijau' bermakna sebenarnya, meja berwarna hijau).

5. Marina mengangkat tangannya ketika dipanggil ibu guru. ('Mengangkat tangan; bermakna sebenarnya, yaitu melakukan angkat tangan).

6. Saya membantu ibu menggulung tikar usai pertemuan keluarga selesai. ('Menggulung tikar' bermakna sebenarnya, yaitu melakukan gulungan pada tikar).

7. Bau sampah dari masakan itu begitu pekat tercium hidung. 'Bau' bermakna sebenarnya aroma tidak sedap.

8. Panci ibu memanas setelah tiga menit diletakkan di atas kompor. ('Memanas' bermakna sebenarnya, yaitu mulai menjadi panas).

9. Makanan ini terasa pahit di mulut. (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)

3 dari 4 halaman

Contoh Kalimat Denotasi

10. Tini menyukai buah manggis. 'Menyukai' bermakna suka dan senang dengan buah manggis.

11. Alibaba menyeduh kopi dengan air panas. (panas: suhu air yang tinggi).

12. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil).

13. Padi di sawah Bu Yusda masih hijau. (hijau: muda).

14. Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam. (meluap: melimpah dengan banyak).

15. Adik kecilku sangat suka menggigit jari. (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit).

16. Zakiyan memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya).

17. Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek (dini: pagi sekali).

18. Tangan Reno terbakar, ketika bermain api. (bermain api: melakukan permainan dengan api).

4 dari 4 halaman

Contoh Kalimat Denotasi

19. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki).

20. Diana menanam bunga di halaman depan rumahnya. (menanam: kegiatan menaruh bibit, benih, stek, atau sebagainya di dalam tanah supaya tumbuh).

21. Suasana hari ini terasa sangat panas, (panas: keadaan pada suhu tinggi).

22. Arman sedang duduk di kursi goyang, Neny sedang menggulung tikar. (tikar: anyaman yang biasamya digunakan untuk tempat duduk).

23. Warga Jamrud berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik Andi. (menangkap: memegang pencuri dan tidak melepaskan).

24. Ayam itu tenggelam di sungai. (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air).

25. Makanan ini terasa pahit di mulut. (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu).

26. Anakku, Ahmad, jangan banting tulang ayamnya ya. (banting tulang: kegiatan membanting tulang).

27. Soimah, jangan lari lagi. (lari: menggerakkan kaki dengan cepat).

 

Disadur dari: Brilio (Penulis: Muhammad Reza Ariski. Published: 21/9/2022)

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer