Bola.com, Jakarta - Imlek merupakan peringatan tahun baru untuk masyarakat China. Bagi masyarakat China, Imlek dimaknai sebagai ungkapan syukur dan harapan akan rezeki di tahun yang akan datang.
Saat perayaan Imlek, ada berbagai tradisi yang dilakukan untuk memeriahkan momen istimewa tersebut. Beberapa tradisi saat Imlek antara lain berkumpul bersama keluarga, menyediakan kudapan khas, berbagi angpau, dan pertunjukkan barongsai.
Advertisement
Kamu juga bisa menggunakan momentum Imlek untuk menunjukkan rasa cinta dan terima kasih dengan menghadiahkan puisi terbaik. Puisi spesial Imlek bisa dibagikan kepada keluarga, kerabat, teman, bahkan pasangan.
Bagi kamu yang sedang kesulitan membuat puisi spesial Imlek, kamu bisa mencermati contohnya di bawah ini sebagai inspirasi.
Berikut ini lima contoh puisi spesial Imlek yang bisa digunakan, penuh doa dan harapan, dikutip dari laman Ahsinmatirasa dan Goresanhati-ku, Jumat (20/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Imlek yang Indah
Kepulan asap dupa membumbung ke atas
Secara bertahap memenuhi udara
Dalam perputaran empat musim, saya merayakan Imlek lagi
Satu tahun lagi
Dalam kemeriahan suara petasan, musim semi datang lagi
Mengenang kenangan dalam foto-foto itu
Sudut-sudut mata menyelinap di wajah
Kadang-kadang ada terlihat beberapa helai rambut putih
Ini adalah jejak perputaran waktu
Kesedihan dalam satu tahun
Penyeleksian dalam beberapa tahun terakhir
Dapat mengumpulkan dan menghargai beberapa kepingan memori
Angkat tasmu dan melangkah ke depan dengan tersenyum
Salju malam ini menutupi masa lalu
Sebagai tanda titik untuk tahun ini
Keindahan hari esok yang masih dinantikan
Bekerja keras dalam kenyataan untuk memperoleh kemajuan
Bukan lagi target yang terlalu tinggi di masa kecil
Fajar subuh secara bertahap muncul
Ada hati yang berharap, sinar matahari akan terang
Selamat Tahun Baru Imlek!
Advertisement
Imlek
Warna merah menghias kota
Terpampang indah di mana-mana
Sebagai tanda Imlek telah tiba
Yang kan memberi berkat umatnya
Semoga tahun baru ini membawa sejahtera
Mencurahkan berkat berkelimpahan bagi kita
Memberikan anugerah, kesehatan dan sentosa
Bahkan banyak keberuntungan bagi kita semua
Semoga Tuhan memberi perlindungan
Dari setiap bencana alam dan kecelakaan
Semoga Tuhan kita memberi kekuatan
Dalam setiap menghadapi pencobaan
Sorak Sorai Imlek
Saat melihat rembulan
Bersinar terang sangat jelas
Dingin pada malam itu pun mulai terasa
Kisah musim semi pun mulailah sudah
Terasa ada getaran
Ada anugerah dari angkasa raya
Dan bintang pun mengintip
Tanpa rasa malu
Muncullah bintang yang indah itu
Berpacu dengan waktu
Kehangatannya mulai terasa dan terhayati
Terasa sangat di dalam hati ini
Senangnya merasakan semua ini
Muncul pula lilin merah
Lilin merah menyala benderang
Semua bersemarak dan bersorak-sorai
Gong Chi Fa Cai
Selamat Tahun Baru Imlek
Advertisement
Sambut Tahun Baru Imlek untuk Hari Baru Penuh Rezeki dan Harapan
Hari besar yang ditunggu
Sudahkah tiba
Hari yang kita nantikan
Hari penuh rezeki dan harapan
Rasa hangat dan kebersamaan
Selalu didambakan
Hari di mana banyak orang yang datang
Bagaikan air pasang yang selalu cari umpannya
Bagaikan ikan sedang mencari mangsa
Di mana hari penuh kegembiraan
Selalu dirasakan bersama
Di mana para orang tua yang selalu
Memberikan amplop merah
Dengan pakaian merahnya
Tahun kelinci air telah tiba
Malam hari yang dinantikan
Kami menyalakan kembang api
Untuk memeriahkan hari
Wangi Kayu Garu di Tengah Imlek
Wangi kayu garu merayap masuk ke dalam hidungku
Ditemani awan mendung
Sendiri menahan sendu
Antara kini dan masa lalu
Wangi khas hujan menyertai
Bertaut tangan, menyemangati
Menunduk menghormati
Dia yang telah pergi
Asap dupa menghantarkan
Permohonanku pada-Mu
Bersujud mengucapkan
Selamat tahun baru Imlek
Antara kini dan masa lalu berbeda
Tidak ada ucapan, hanya doa
Antara hari ini dan esok akan berbeda
Tidak ada ingatan, hanya terkenang
Sumber: Ahsinmatirasa, Goresanhati-ku
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement