Bola.com, Jakarta - Green living adalah konsep menjalani hidup sebisa mungkin tidak memberikan dampak buruk secara makro terhadap alam.
Manfaat green living dapat menjaga kelestarian alam sehingga bisa mendukung keberlangsungan hidup penghuni bumi, termasuk manusia.
Advertisement
Kondisi lingkungan makin buruk akibat ulah manusia dalam dasawarsa terakhir dan kian mengkhawatirkan. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meningkatnya polusi udara dan perubahan iklim nyatanya berdampak langsung pada kesehatan manusia.
Dampak tersebut meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, demam berdarah, hingga diare.
Maka itu, penting untuk segera mulai menjalani konsep green living. Memang, gaya hidup ini dianggap tidak praktis dan agak mahal. Namun, setidaknya green living dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan bumi dan manusia.
Berikut cara melakukan konsep green living dalam kehidupan sehari-hari, disadur dari Klikdokter, Jumat (20/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menerapkan Konsep Green Living dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Berjalan Kaki atau Bersepeda Menuju Kantor
Berdasarkan Pan American Health Organization, konsep green living dalam keseharian dapat diterapkan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
Sebagai gantinya, kamu dapat berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan alternatif ramah lingkungan seperti sepeda. Cara ini bisa dicoba bila jarak dari rumah menuju tempat bekerja tidak terlalu jauh.
Keunggulan berjalan kaki dan bersepeda adalah tidak membutuhkan bensin sehingga tidak berkontribusi menciptakan polusi yang mencemari udara.
Selain itu, manfaat jalan kaki dan bersepeda dapat meningkatkan kesehatan tubuh karena dapat membakar kalori dan menjaga kesehatan jantung.
Berjalan kaki dan bersepeda menuju kantor dapat dilakukan dengan mengenakan t-shirt dan celana yang menyerap keringat selama perjalanan. Kemudian, ganti pakaian setibanya di lokasi bekerja.
Jika kesulitan berjalan kaki dan bersepeda setiap hari, setidaknya Pan American Health Organization menganjurkan kamu melakukannya minimal sekali dalam sepekan.
2. Selalu Gunakan Produk yang Bisa Didaur Ulang
Pencemaran plastik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Bahkan, tidak sedikit hewan yang mati akibat hal ini.
Untuk mengurangi bahaya pencemaran plastik, terapkan konsep gaya hidup hijau dengan menggunakan produk yang bisa terurai, didaur ulang, dan digunakan berkali-kali.
Misalnya, tidak menggunakan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan tas belanja kain. Ganti juga sedotan ataupun peralatan makan plastik dengan peralatan berbahan stainless yang bisa digunakan secara berkelanjutan.
Kemudian, usahakan memilih makanan dan minuman dengan kemasan kertas yang dapat didaur ulang.
Advertisement
Cara Melakukan Konsep Green Living dalam Kehidupan Sehari-hari
3. Beli Makanan Segar dari Produsen Terdekat
Sistem pangan berkelanjutan merupakan siklus produksi, konsumsi, dan daur ulang makanan yang berkelanjutan serta tidak membahayakan lingkungan.
Satu di antara konsep green living ini dimulai dari petani yang membatasi penggunaan pestisida, maupun peternak yang memperlakukan hewan ternaknya secara bertanggung jawab.
Kemudian, konsumen dapat membeli produk pangan dari petani dan peternak tersebut, utamanya yang jaraknya paling dekat dengan rumah. Hal ini berguna mengurangi jarak perjalanan kendaraan yang dapat meningkatkan polusi.
Makanan kemudian dapat diolah, dan limbah makanan dapat didaur ulang kembali menjadi pupuk organik. Langkah ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan kepada alam.
4. Gunakan Energi Terbarukan
Listrik yang banyak digunakan saat ini bersumber dari PLTU batu bara. Kendati lebih murah, pembakaran batu bara merupakan satu di antara kontributor polusi terbesar di dunia, menilik laporan Greenpeace.
Untuk mengurangi polusi, kamu bisa menggunakan sumber listrik yang lebih ramah lingkungan. Sumber listrik yang dimaksud yaitu matahari, dengan menggunakan teknologi listrik tenaga surya atau solar cell.
Teknologi yang memanfaatkan panel surya itu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Belakangan, solar cell juga banyak digunakan sebagai satu di antara komponen penting dalam konsep perumahan green living.
Cara Melakukan Konsep Green Living dalam Kehidupan Sehari-hari
5. Hemat Air dan Listrik
Gaya hidup sustainable living bisa dilakukan dengan menghemat air dan listrik. Cara menghemat air yang mudah yaitu mematikan keran sebelum air meluap di ember, wastafel, ataupun bak.
Kemudian, utamakan penggunaan shower dibandingkan mandi menggunakan gayung maupun berendam. Shower umumnya mengeluarkan air lebih efisien.
Agar lebih hemat listrik, kamu bisa mematikan lampu pada siang hingga sore hari. Lalu, matikan alat elektronik ketika tidak digunakan.
6. Berkebun atau Merawat Tanaman di Rumah
Green living juga dapat dilakukan dengan berkebun. Selain membuat lingkungan lebih sejuk dan asri, berkebun dapat membantu menghilangkan stres dan membuat tubuh lebih aktif. Hal ini tentunya turut berdampak positif bagi kesehatan.
Selain berkebun, kamu dapat menanam beberapa jenis tanaman di dalam rumah yang sanggup mengurangi senyawa organik volatil (VOC) pencemar udara. Jenis tanamannya misalnya bunga krisan, lidah mertua, dan palem bambu.
7. Tidak Merokok
Terakhir, konsep green living dilakoni dengan tidak merokok. Pasalnya, rokok tidak hanya terbukti membahayakan kesehatan, tetapi juga dapat mencemari lingkungan.
Racun kimia di dalam rokok dapat memicu peningkatan risiko sejumlah masalah kesehatan seperti gangguan paru, kanker, masalah kardiovaskular, penyakit mulut dan tenggorokan, hingga gangguan otak.
Sementara itu, asap rokok dapat mencemari udara. Puntungnya juga sulit terurai dan berpotensi merusak tanah maupun ekosistem air jika dibuang sembarangan. Lalu, plastik rokok filter mengandung zat berbahaya yang efek negatifnya dapat membahayakan lingkungan.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 6/4/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement