Sukses


Apa itu Quarter Life Crisis? Yuk, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Quarter life crisis adalah fase krisis jati diri yang umumnya dialami pada seperempat abad kehidupan, yaitu pada usia pertengahan 20 hingga awal 30-an.

Pada rentang usia ini, kamu bisa merasakan ketakpastian, kecewa, takut, galau, dan khawatir mengenai masa depan.

Menurut Melissa Nelson, konselor profesional dari Rogers Behavioral Health, Amerika Serikat, kemunculan quarter life crisis bisa dipicu oleh perasaan tidak terima ketika kamu melihat kesuksesan teman sebaya dalam hal karier, finansial, ataupun percintaan.

Kamu kemudian mempertanyakan diri sendiri mengapa tidak berada di fase yang sama dengan mereka. Akibatnya, kamu merasa tidak berdaya, lemah, dan tidak percaya diri sehingga muncul ketakutan mengenai pencapaian diri sendiri.

Berdasarkan Bradley University, AS, secara garis besar terdapat lima hal yang dapat memicu quarter life crisis, antara lain bingung mencari kerja dan mengembangkan karer, pertama kali merasakan hidup mandiri, galau dengan hubungan asmara, membuat keputusan penting untuk jangka panjang, dan gagal mewujudkan rencana atau impian.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan terkait quarter life crisis, disadur dari Klikdokter, Senin (23/1/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Quarter Life Crisis

Sebuah studi yang diterbitkan International Journal of Behavioral Development mengungkapkan bahwa quarter life crisis dialami sekitar 39 persen pria dan 49 persen wanita. 

Meski begitu, quarter life crisis mungkin tidak dialami semua orang. Berdasarkan riset University of Greenwich, London, diperkirakan fase krisis ini dialami sekitar 86 persen milenial. Artinya, ada sejumlah orang yang mungkin bisa melalui quarter life crisis tanpa merasakan kecemasan berlebih.   

Seperti telah disampaikan, quarter life crisis umumnya dialami pada pertengahan 20 hingga awal 30-an. Meski begitu, fase ini juga bisa terjadi di awal usia 20. Biasanya, quarter life crisis berlangsung selama dua tahun.

Nah, ketika mengalami quarter life crisis, kamu akan mengalami sejumlah hal berikut:

1. Kesulitan Mengambil Keputusan

Tekanan psikologis ketika melalui fase quarter life crisis bisa membuat kamu sulit mengambil keputusan. Contohnya, kamu bimbang mengenai pilihan pekerjaan maupun kota baru yang akan dituju.

Perasaan bimbang bisa bikin kamu ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Bukan tidak mungkin, hal ini bisa menghambat peluang kamu dalam mengembangkan diri.

2. Perasaan Kesepian

Fase quarter life crisis bisa membuatmu merasa berjuang sendirian dan tidak memiliki teman. Kamu merasa setiap orang memiliki kehidupan masing-masing. 

Biasanya, perasaan ini disertai dengan kecenderungan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Akibatnya, kamu merasa kesepian dan terasingkan.

3 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Quarter Life Crisis

3. Kehilangan Arah 

Ciri-ciri quarter life crisis bisa membuat kamu kehilangan arah dan tujuan. Kamu jadi mudah bingung, merasa serba tidak pasti, dan diliputi perasaan kecewa terhadap banyak hal.

Akibatnya, kamu cenderung gonta-ganti pekerjaan ataupun pacar saat melalui quarter life crisis. Semua dilakukan demi mencari tahu hal yang dirasa paling sesuai dengan yang kamu inginkan.

4. Cemas dan Depresi

Quarter life crisis bisa menyebabkan kamu mengalami cemas dan depresi. Hal ini bisa menurunkan produktivitas kamu dalam bekerja.

Gangguan psikologis akibat fase krisis bisa bikin kamu mudah lelah dan kehilangan motivasi dalam bekerja.

5. Merasa Tidak Aman

Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain tidak hanya bisa bikin kamu merasa terasingkan, tetapi juga menimbulkan perasaan tidak aman.

Kamu bisa menjadi kurang percaya diri, takut, dan memendam beragam emosi negatif lainnya.

4 dari 5 halaman

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

1. Terus Berusaha dan Optimis

Banyak hal yang ingin kamu coba ketika menginjak usia 20-an. Namun, tak jarang hasil usahamu tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini bisa membuat kamu merasa marah, cemas, maupun depresi.

Jika hal ini terjadi, tetap berusaha. Apabila kamu gagal, jangan salahkan diri sendiri. Tetap optimis, coba cara lain atau beralih wujudkan impian baru.

2. Fokus

Banyak orang yang dilanda panik ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Perasaan panik justru hanya memperburuk keadaan.

Dalam keadaan panik, kamu sulit berpikir jernih sehingga tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat. Sederhananya, jangan berlari saat kamu sedang tersesat.

Untuk itu, kamu harus tetap fokus dengan potensi diri dan tujuan dalam melakukan sesuatu.

3. Pilah Hal yang Jadi Prioritas

Memasuki usia 20-an, penting untuk bisa mendefinisikan hal yang menjadi prioritas hidupmu. Cara ini membantu menentukan tujuan hidup.

Kamu bisa mengajukan tiga pertanyaan penting berikut:

  • Apa yang saya suka?
  • Apa yang saya kuasai?
  • Apa yang saya butuhkan?

Jawaban dari tiga pertanyaan tersebut bisa membantu mengarahkan kamu setiap kali kehilangan arah.

5 dari 5 halaman

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

4. Buat Perencanaan yang Tepat 

Berikutnya, cara mengatasi quarter life crisis adalah dengan membuat perencanaan yang tepat. Kamu harus memahami betul apa yang ingin kamu lakukan, waktu tepat untuk mengerjakannya, serta langkah yang efektif untuk mewujudkannya.

Dengan membuat perencanaan yang tepat, tujuan hidupmu menjadi lebih terarah. Pikiran kamu pun jadi lebih terfokus untuk mewujudkan hal positif.

5. Yakin dengan Potensi Diri

Ketika kamu menghadapi kegagalan atau menemukan peluang baru, cobalah tanamkan pada diri sendiri untuk berani mencoba.

Singkirkan pikiran negatif dan buang segala hal yang dapat menghambat langkah kamu selanjutnya. Yakinlah dengan potensi dirimu sehingga bisa menghadapi quarter life crisis dengan baik.

6. Mencari Dukungan 

Support system atau dukungan dari orang terdekat sangat penting dalam membantumu menghadapi quarter life crisis. Dukungan bisa berasal dari keluarga, teman, atau bahkan psikolog.

Cari tahu apa yang paling kamu butuhkan dan pilih orang yang paling bisa dipercaya untuk membantumu melewati fase krisis ini.

7. Belajar Menerima Diri Sendiri 

Meskipun sulit, kamu harus belajar menerima apa pun yang terjadi di kehidupan. Dengan menerima segala kesalahan, kekurangan, dan kelemahan diri sendiri, kamu bisa menikmati proses yang dijalani dengan lebih mudah.

Walaupun terasa berat, kamu harus yakin bisa melalui fase quarter life crisis. Percayalah, di setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Jadikan fase quarter life crisis sebagai momen untuk belajar dan memperbaiki diri jadi lebih baik.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 22/8/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer