Bola.com, Jakarta - Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur'an merupakan sumber hukum Islam pertama dan utama dalam menghukumi berbagai persoalan dalam kehidupan.
Secara bahasa, Al-Qur'an berasal dari kata "qara'a", yang berarti bacaan atau dibaca. Sebab Al-Qur'an merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari oleh orang yang mengimani kebenarannya.
Baca Juga
Advertisement
Secara istilah, Al-Qur'an merupakan firman Allah Swt., diwahyukan kepada Rasulullah saw. melalui malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawatir.
Al-Qur'an merupakan kitab yang memiliki keistimewaan yang tidak dapat ditemukan dalam kitab lainnya. Sebagai umat Islam, tentu perlu mengetahui keistimewaan Al-Qur'an. Lantas, apa saja keistimewaan Al-Qur'an?
Berikut ini beberapa keistimewaan Al-Qur'an yang perlu diketahui umat Islam, dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X terbitan Kemenag, Senin (23/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Wahyu Allah Swt.
Wahyu merupakan pengetahuan-pengetahuan yang dituangkan Allah Swt. ke dalam jiwa Nabi yang dikehendaki Allah Swt. agar disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk di dunia sehingga memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Rasulullah saw. dalam menerima wahyu melalui beberapa cara, seperti melalui mimpi yang ditanamkan langsung ke jiwa Rasulullah saw.; Jibril menjelma sebagai manusia; dan Allah Swt. berbicara dari balik tabir.
Dari peristiwa ini, Rasulullah Saw. menguasai beberapa ilmu pengetahuan tanpa belajar terlebih dahulu kepada seorang guru.
Dari sini dapat diketahui bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang memiliki fungsi sebagai pedoman bagi orang yang yang beriman dalam menemukan kebenaran yang hakiki sehingga tidak tersesat dalam mengarungi kehidupan.
Al-Qur'an pun merupakan penyempurna dari kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya..
Advertisement
2. Menggunakan Bahasa Arab
Firman Allah Swt. dalam Q.S. Asy-Syura/42: 7 menyatakan:
Artinya: "Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka."
Ayat di atas menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, sesuai bahasa penduduk negeri Makkah dan sekitarnya, untuk memudahkan mereka mengerti dakwah dan seruan serta peringatan yang ditujukan Rasulullah saw. kepada mereka.
Jadi, bahasa yang dipakai pada masa Rasulullah saw. masih sama dengan yang dipakai saat ini. Bahasa Arab juga memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak, sinonim yang menakjubkan. Bahasa Arab memiliki kemampuan menampung informasi pada huruf-huruf yang singkat.
3. Al-Qur'an Merupakan Hujjah
Secara garis besar, Al-Qur'an berisi pemahaman tentang hakikat kemanusiaan dan alam sekitar kepada manusia. Dalam Al-Qur'an, segala hukum, peraturan, pedoman beribadah diatur. Oleh karena itu, sebagai umat Muhammad saw. jadikanlah Al-Qur'an sebagai hujjah.
Dengan demikian, umat Islam dituntut bisa membacanya dan menadaburinya. Apalagi membaca Al-Qur'an bernilai ibadah, artinya setiap ayat yang dibaca akan mendapat pahala dan pahala tersebut dihitung huruf perhuruf.
Terkait Al-Qur'an sebagai hujjah bagi Rasulullah saw., al-Qur’an tidak sekedar dibaca, tetapi yang terpenting adalah dipahami dan diamalkan isinya dalam keseharian kehidupan sebagai makhluk sosial.
Advertisement
4. Mukjizat Terbesar Rasulullah saw. dan Bukti Kenabian
Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar Rasulullah saw. Mukjizat tersebut dikhususkan hanya bagi Rasulullah saw. dan tidak untuk nabi yang lainnya.
Maksud Al-Qur'an sebagai mukjizat karena saat itu bangsa Arab terkenal dengan kepiawaiannya terkait dengan sastra. Syair-syair yang dibuat tersusun dengan bahasa yang sangat indah dan itu dijadikan perlombaan. Syair terbaik dalam lomba tersebut akan dipajang di Ka'bah.
Al-Qur’an datang bersama diutusnya Muhammad saw, di tengah-tengah masyarakat yang sangat gemar bersyair, turunnya Al-Qur’an dengan bahasa yang sangat indah membuat mereka terkagum-kagum.
Mereka meyakini keindahan tersebut bukan bahasa manusia dan mereka enggan untuk mengakuinya. Mereka pun melontarkan pendapatnya, seperti yang dinyatakan dalam firman Allah Q.S. Al Muddatsir/74: 24-25:
Artinya: "Lalu dia berkata, (Al-Qur'an) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)." (24). "Ini hanyalah perkataan manusia." (25). Allah Swt. pun menantang maum kafir tersebut untuk membuat semisal Al-Qur'an, seperti yang dinyatakan dalam firman Allah Q.S. Hud/11: 13
Artinya: "Bahkan mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu. Katakanlah, '(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar'."
Ternyata sampai detik ini tidak ada satu pun yang mampu menyamai Al-Qur’an. Al-Qur’an dikatakan sebagai mukjizat, sedangkan kitab-kitab terdahulu tidak dikatakan demikian karena adanya jaminan keontetikan dari Allah Swt.
Jaminan itu diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan manusia. Keontetikan Al-Qur’an dijelaskan dalam Q.S. Al Hijr/15: 9
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
5. Al-Qur'an Sebagai Hukum
Ajaran Islam merupakan agama yang menuntun umat Islam untuk memperoleh jalan hidup yang benar guna meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Al-Qur'an adalah kitab samawi terakhir dan sempurna sebagai pedoman hidup manusia karena berisi hukum yang lengkap.
Sumber: Kemenag
Baca artikel seputar Al-Qur'an dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement