Bola.com, Jakarta - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, peribahasa memiliki arti kelompok kata atau kalimat yang susunannya, biasa mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).
Peribahasa juga dapat didefinisikan sebagai ungkapan untuk menyampaikan pesan tersirat. Dalam peribahasa berisi pepatah, ungkapan ibarat, tamsil, dan perumpamaan.
Baca Juga
Advertisement
Di dalam masyarakat ada banyak jenis peribahasa, dan satu di antaranya peribahasa Jawa.
Peribahasa Jawa sering dipakai masyarakat Jawa sebagai pedoman hidup. Pasalnya, peribahasa Jawa mengandung kata-kata bijak dan nilai positif di dalamnya.
Jika kamu penasaran seperti apa peribahasa Jawa, bisa menyimak contoh-contohnya pada artikel ini.
Berikut ini 25 contoh peribahasa Jawa beserta artinya yang memiliki makna yang mendalam, dikutip dari laman Mudahdicari dan Ndrangsan, Senin (23/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Peribahasa Jawa beserta Artinya
1. "Ngunduh wohing pakerti."
Artinya: Memetik buah perbuatannya sendiri.
2. "Anak polah, bapak kepradhah."
Artinya: Sebagai peringatan kepada para orang tua supaya lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anaknya.
3. "Nabok nyilih tangan."
Artinya: Memukul meminjam tangan orang lain.
4. "Mikul dhuwur mendem jeru."
Artinya: Kita senantiasa menjujung tinggi kebaikan orang tua serta merahasiakan segala kejelekanya.
5. "Ana dina ana upa. Ora obah ora mamah."
Artinya: Ada hari ada nasi. Tidak mau bergerak tidak mendapatkan makanan.
6. "Diwenehi ati ngrogoh rempelo."
Artinya: Orang yang tidak mau bersyukur atas pemberian yang baik, dan inginnya lebih banyak.
Advertisement
Contoh Peribahasa Jawa beserta Artinya
7. "Aja ngomong waton, nanging ngomonga nganggo waton."
Artinya: Jangan asal bicara, tapi berbicaralah dengan menggunakan landasan yang baik.
8. "Withing teresno jalaran songko kulina."
Artinya: Pertama cinta itu penyebabnya karena terbiasa.
9. "Kekudhung wewulang macan."
Artinya: Memiliki keinginan, tetapi mengusahakannya dengan mengandalkan atau menggunakan nama besar orang lain maupun pengaruh orang lain.
10. "Cakra manggilingan."
Artinya: Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar.
11. "Becik ketitik, olo ketoro."
Artinya: Baik akan terbukti, dan buruk akan kelihatan dengan sendirinya.
12. "Kegedhen empyak kurang cagak."
Artinya: Besar pasak daripada tiang. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
Contoh Peribahasa Jawa beserta Artinya
13. "Tuna satak bathi sanak."
Artinya: Rugi sedikit tidak apa-apa asalkan bertambah saudara.
14. "Ngono yo ngono, nanging ojo ngono."
Artinya: Begitu ya begitu, tapi ya jangan gitu.
15. "Mimi lan mintuno."
Artinya: Sepasang kekasih yang saling mencintai.
16. "Nabok nyilih tangan."
Artinya: Memanfaatkan orang untuk melakukan sesuatu.
17. "Sanyari bumi, sakdhumuk bathuk, ditohi pati."
Artinya: orang harus berani dan mau membela kehormatan isterinya serta mempertahankan setiap jengkal tanah yang dimilikinya.
18. "Sadawa dawane lurung, ijik dawa gurung."
Artinya: pembicaraan orang dapat tersebar luas hingga tak terbatas.
Advertisement
Contoh Peribahasa Jawa beserta Artinya
19. "Dudu sanak lan dudu kadang, nek mati melu kelangan."
Artinya: Bukan saudara dan bukan kerabat, jika mati ikut merasa kehilangan.
20. "Sak begja-begjane wong lali, ijik luwih begja wong eling."
Artinya: Seberuntung-beruntungnya orang lupa, masih beruntung orang yang ingat.
21. "Cegah dahar lawan guling."
Artinya: Mengurangi makan dan mengurangi tidur.
22. "Janma tan kena ing ina."
Artinya: Manusia jangan dihina.
23. "Utha-uthu nggoleki salahe garu."
Artinya: Berjuang tanpa kenal lelah.
24. "Alon-alon sing penting kelakon."
Artinya: Pelan-pelan yang penting tercapai.
25. "Durung gedhe yen durung wani cilik. Durung unggul yen durung wani asor. Durung menang yen durung wani kalah."
Artinya: belum menang jika belum berani kalah, belum tinggi (unggul) jika belum berani rendah, belum besar jika belum berani kecil.
Sumber: Mudahdicari, Ndrangsan
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.