Bola.com, Jakarta - Sejarah menjadi satu di antara mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Belajar sejarah diperlukan untuk mencari tahu peristiwa mana yang lebih mendukung perubahan.
Nah, saat belajar sejarah, biasanya kita akan membaca cerita-cerita yang memuat peristiwa di masa lampau atau bisa disebut sebagai teks cerita sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, apa itu teks cerita sejarah? Secara umum, teks cerita sejarah merupakan teks yang menjelaskan dan menceritakan secara kronologis mengenai fakta masa lalu serta memiliki unsur sejarah.
Definisi lain, teks cerita sejarah merupakan kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai teks cerita sejarah, perlu juga mengetahui ciri-ciri, struktur, jenis, dan kaidah kebahasaan.
Berikut ini rangkuman apa itu teks cerita sejarah yang menarik dipahami, dikutip dari laman Gurupendidikan dan Materibelajar, Kamis (26/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah
- Teks cerita sejarah diceritakan berdasarkan urutan waktu atau secara kronologis.
- Teks cerita sejarah berbentuk recount (menceritakan ulang suatu kejadian).
- Struktur teks dari cerita sejarah terdiri dari: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
- Teks cerita sejarah biasanya menggunakan konjungsi temporal.
- Isi teks dari cerita sejarah berupa fakta.
Advertisement
Struktur Teks Cerita Sejarah
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah teks cerita sejarah yang berisi suatu gambaran tentang sebuah peristiwa sejarah.
- Peristiwa dan Masalah
Peristiwa dan masalah merupakan bagian dari suatu kejadian atau peristiwa yang dialami. Pada bagian ini dijelaskan tentang sebuah pristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan di masa lalu.
- Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi pandang dari penulis terhadap kejadian yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
Jenis Teks Cerita Sejarah
Ada dua jenis teks cerita sejarah, yakni teks cerita sejarah fiksi dan nonfiksi.
- Teks cerita sejarah fiksi yaitu jenis teks cerita sejarah tidak nyata, yang meliputi novel, cerpen, legenda, dan roman.
- Sedangkan teks cerita sejarah non-fiksi yaitu jenis cerita sejarah yang nyata, seperti biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.
Advertisement
Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
- Pronomina (Kata Ganti)
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk sebagai pengganti benda dan memberi nama seseorang atau sesuatu dengan tidak langsung.
- Kata ganti orang pertama tunggal. Contoh: saya dan aku.
- Kata ganti orang pertama jamak. Contoh: kita dan kami.
- Kata ganti orang kedua tunggal. Contoh: anda dan kamu.
- Kata ganti orang kedua jamak. Contoh: kalian.
- Kata ganti orang ketiga tunggal. Contoh: ia, dia, dan beliau.
- Kata ganti orang ketiga jamak. Contoh: mereka.
- Kata ganti penunjuk. Contoh: ini, itu, di sana, di sini
- Kata ganti kepemilikan. Contoh: -mu, ku, -nya
- Konjungsi Temporal atau Kata Hubung Waktu
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang fungsinya menata urutan peristiwa yang diceritakan. Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang mengacu pada waktu sekaligus sebagai sarana kohesi teks.
Teks yang berkohesi itu penting diperhatikan agar keserasian setiap unsur yang disambungkan tetap terjaga sehingga tercipta susunan kata yang indah dan mudah dipahami.
Konjungsi temporal menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat. Misal: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya.
- Konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Misal: sebelumnya dan sesudahnya.
- Verba Material
Verba material merupakan kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan partisipan, menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contoh: mendirikan, mengumumkan, mencatat, dan membentuk.
Sumber: Gurupendidikan, Materibelajar
Dapatkan artikel edukasi dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.