Bola.com, Jakarta - Merasakan lelah atau lemas setelah melakukan olahraga merupakan suatu hal yang normal. hal tersebut terjadi akibat energi kita yang terkuras saat melakukan aktivitas fisik tersebut.
Untuk menghilangkan kelelahan setelah olahraga, sebagian besar orang melakukan berbagai cara untuk pemulihan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, beberapa cara yang dilakukan untuk pemulihan setelah olahraga tersebut tidak terlalu efektif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau melakukan sesuatu berdasarkan asumsi semata.
Jika terus dilakukan, kesalahan tersebut tidak hanya memperlambat pemulihan, tetapi juga bisa berdampak bagi kesehatan.
Berikut cara kurang efektif dalam pemulihan tubuh setelah olahraga, yang perlu diperhatikan, seperti disadur dari Klikdokter, Kamis (26/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Kurang Efektif dalam Pemulihan Tubuh setelah Olahraga
1. Krim Olahraga
Mentol ataupun capsaicin merupakan bahan-bahan yang terdapat pada krim pereda nyeri. Krim ini akan cenderung membuat sensasi dingin. Akan tetapi, tidak dapat meningkatkan kesehatan otot.
2. Kaus Kaki atau Sepatu Kompresi
Sepatu kompresi merupakan atribut olahraga yang empat hingga lima ruangnya diisi udara terkompresi. Berguna untuk memijat jari-jari kaki, betis, dan paha belakang penggunanya.
Sementara itu, kaus kaki kompresi merupakan kaus kaki yang dirancang untuk memberikan tekanan lebih pada kaki.
Keduanya dibuat untuk membantu sirkulasi darah dari kaki untuk kembali ke jantung, serta mengurangi penumpukan cairan limfatik pada kaki dan jantung.
Banyak yang mengira bahwa alat ini dapat membantu mengeluarkan asam laktat dari tubuh dan mengurangi rasa sakit. Namun, nyatanya hal ini tidak benar.
Melansir Cleveland Clinic, sepatu dan kaus kaki kompresi disarankan dokter untuk pasien yang memiliki kondisi berhubungan dengan sirkulasi darah di kaki. Di antaranya adalah orang dengan insufisiensi vena ataupun sedang dalam perjalanan panjang menggunakan pesawat.
3. Sauna atau Berada di Ruangan Panas
Beberapa orang akan berada di tempat yang panas ataupun mandi dengan air panas setelah berolahraga. Mereka beranggapan bahwa tubuh yang berkeringat akan mempercepat proses pemulihan setelah olahraga. Padahal, itu tidak benar.
Menghabiskan waktu di tempat yang panas justru menyebabkan penurunan tenaga dan kelelahan yang lebih parah.
Advertisement
Cara Kurang Efektif dalam Pemulihan Tubuh Setelah Olahraga
4. Penggunaan Es
Icing atau pemberian es pada metode terapi RICE dianggap dapat mengurangi peradangan. Peradangan dapat muncul karena peningkatan aliran darah dan merupakan bagian dari proses penyembuhan otot setelah olahraga.
Mengoleskan es dapat menghilangkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, penggunaan es justru akan mengurangi kemampuan otot dalam memperbaiki dan menghambatnya tumbuh lebih kuat. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan cryotherapy atau mandi es.
5. Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID)
Memiliki efek yang sama dengan es, NSAID merupakan obat nyeri antiinflamasi yang dijual secara bebas.
Todd Buckingham, PhD, seorang ahli fisiologi olahraga, menyampaikan bahwa penggunaan NSAID merupakan pemulihan setelah berolahraga yang tidak efektif.
Mengutip Livestrong, Buckhingham tidak merekomendasikan penggunaan NSAID. Otot tidak akan mendapatkan banyak perbaikan karena peradangan yang berkurang.
6. Garam Epsom
Garam epsom yang dimasukkan ke air hangat untuk berendam dipercaya dapat mengurangi pembengkakan, rasa sakit, dan pemulihan setelah olahraga. Namun, hal ini belum memiliki bukti ilmiah.
Meski begitu, mandi atau berendam dengan air hangat membantu mengendurkan otot serta persendian. Selain itu, garam epsom memiliki aroma yang dapat membuatmu lebih rileks.
Cara Kurang Efektif dalam Pemulihan Tubuh Setelah Olaharaga
7. Terapi Air Panas dan Dingin
Mandi di pemandian yang dingin, lalu berendam di bak mandi yang panas merupakan teknik yang digunakan atlet untuk membuat tubuh menjadi lebih baik setelah berolahraga. Akan tetapi, efek fisiologisnya pada otot tidak selalu terjadi.
Rasa sakit setelah olahraga bisa berkurang saat melakukan metode ini karena mungkin terdapat efek analgesik. Jadi, nyeri pun akan mereda.
Meski dapat membuatmu merasa lebih baik, terapi ini termasuk pemulihan olahraga yang tidak efektif.
8. Suplemen Antioksidan
Suplemen antioksidan yang mengandung vitamin C, vitamin E, dan senyawa CoQ10, akan bermanfaat untuk melawan kerusakan karena radikal bebas, mencegah peradangan, kelelahan, dan nyeri.
Akan tetapi, menurut National Institutes of Health, suplemen antioksidan akan mengganggu efektivitas olahraga yang telah dilakukan. Kandungan tersebut berpotensi menyebabkan berkurangnya pembentukan dan kekuatan otot.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 12/12/2021)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement