Sukses


Arti Sosialisasi beserta Jenis dan Tujuannya

Bola.com, Jakarta - Sosialisasi adalah proses yang terjadi mulai dari manusia lahir sampai ia tumbuh dewasa. Itu artinya, sosialisasi akan berlangsung seumur hidup.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Daring, sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.

Proses sosialisasi akan membentuk bagaimana seorang individu mengenal komunitasnya. Sementara itu, sosialisasi juga memiliki tujuan untuk membantu manusia berfungsi dengan baik dalam masyarakat.

Dengan adanya sosialisasi, manusia akan mampu bertahan hidup di lingkungan.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang sosialisasi, disadur dari Liputan6, Senin (30/1/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Tahapan Sosialisasi

Tahapan sosialisasi adalah sebagai berikut:

1. Persiapan (Preparatory Stage)

Tahap persiapan dalam sosialisasi adalah proses yang dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.

Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

2. Tahapan siap bertindak (Game Stage)

Game stage peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan peran secara langsung dan dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.

Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat, sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.

3. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)

Di tahap ini, seseorang telah dianggap dewasa, dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Di tahap ini, seseorang juga dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat.

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Sosialisasi

Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dialami manusia. Sosialisasi ini terjadi dalam keluarga yang merupakan kelompok masyarakat kecil.

Jenis sosialisasi primer melibatkan sosialisasi anak dalam keluarga. Bayi yang baru lahir hanyalah seorang individu. Sosialisasi membuatnya responsif terhadap masyarakat.

Sosialisasi primer berlangsung sejak lahir hingga remaja, bahkan dewasa. Ini adalah proses dimana anak belajar bahasa dan keterampilan kognitif, menginternalisasi norma dan nilai.

Sosialisasi Sekunder

Proses sosialisasi sekunder dapat terjadi di lingkungan sebaya, sekolah, atau pekerjaan. Sosialisasi sekunder umumnya mengacu pada pelatihan sosial yang diterima oleh anak dalam pengaturan institusional atau formal dan berlanjut sepanjang sisa hidupnya.

4 dari 5 halaman

Agen Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses dimana budaya ditransmisikan dari generasi ke generasi, kelompok ke individu, atau individu ke individu.

Untuk memfasilitasi sosialisasi, berbagai agen memainkan peran penting. Agen sosialisasi adalah sebagai berikut:

- Keluarga

Keluarga sebagai agen sosialisasi adalah bagian yang memainkan peran luar biasa dalam proses sosialisasi. Keluarga adalah agen sosialisasi pada seorang individu.

Keluarga memiliki kontrol informal atas anggotanya. Keluarga sebagai masyarakat kecil berperan sebagai jalur transmisi antara individu dan masyarakat.

Agen sosialisasi ini melatih generasi muda sedemikian rupa sehingga dapat mengambil peran orang dewasa dengan cara yang tepat.

- Teman sebaya

Teman atau kelompok sebaya dalam sosialisasi adalah kelompok di mana para anggotanya memiliki beberapa karakteristik umum seperti usia atau jenis kelamin.

Ini terdiri dari anak-anak sezaman, teman-temannya di sekolah, di taman bermain atau bahkan di jalan. Anggota kelompok sebaya berada pada tahap sosialisasi yang sama, mereka secara bebas dan spontan berinteraksi satu sama lain.

Anggota kelompok sebaya memiliki sumber informasi lain tentang budaya dan dengan demikian akuisisi budaya berlangsung. Mereka melihat dunia melalui mata yang sama dan berbagi sikap subjektif yang sama.

- Agama

Agama memainkan peran yang sangat penting dalam sosialisasi. Agama menanamkan rasa takut dalam diri individu sehingga ia harus menahan diri dari kegiatan yang buruk dan tidak diinginkan.

Agama tidak hanya membuat orang menjadi religius tetapi juga mensosialisasikannya ke dalam tatanan sekuler.

- Institusi pendidikan

Lembaga pendidikan tidak hanya sebagai tempat belajar akademik saja, tetapi juga menanamkan konsep waktu, disiplin, kerja tim, kerja sama dan kompetisi.

Dengan cara ini, lembaga pendidikan berada di samping keluarga untuk tujuan sosialisasi anak yang sedang tumbuh.

Lembaga pendidikan merupakan sosialisasi yang sangat penting dan sarana yang digunakan individu untuk memperoleh norma-norma dan nilai-nilai sosial.

- Pekerjaan

Di dunia kerja, individu menemukan dirinya dengan minat dan tujuan bersama yang baru. Ia melakukan penyesuaian dengan jabatan yang dijabatnya dan juga belajar menyesuaikan diri dengan pekerja lain yang mungkin menduduki jabatan yang sama atau lebih tinggi maupun lebih rendah.  

5 dari 5 halaman

Tujuan Sosialisasi

Sosialisasi memiliki banyak tujuan untuk individu dan masyarakat. Proses sosialisasi juga membantu individu mengembangkan hati nurani yang selaras dengan norma sosial dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan berbagai peran.

Berikut tujuan sosialisasi:

1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.

2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.

3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.

4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.

5. Untuk melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup bermasyarakat.

6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 28/7/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer