Bola.com, Jakarta - Pesawat menjadi satu di antara moda transportasi yang sering digunakan banyak orang, alasan utamanya untuk mempersingkat waktu dan jangkauannya yang luas.
Tak hanya bepergian keluar negeri, banyak orang yang juga bepergian menggunakan pesawat untuk tujuan domestik.
Baca Juga
Advertisement
Meningkatnya jumlah orang yang menggunakan moda transportasi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi, terutama pada penerbangan jarak jauh.
Berbagai penyakit menular yang rentan menyebar di dalam pesawat biasanya mengintai mereka yang sudah memiliki penyakit, lanjut usia, sedang dalam pengobatan, dan anak-anak.
Menularnya berbagai penyakit tersebut dapat terjadi akibat berkontak langsung dengan cairan penderita yang keluar dari bersin, batuk, ataupun droplet.
Lantas, penyakit apa saja yang mudah menular di dalam pesawat dan harus diwaspadai?
Berikut macam-macam penyakit yang mudah menular di dalam pesawat, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (1/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyakit yang Mudah Menular di dalam Pesawat
1. Ebola
Ebola merupakan penyakit menular yang berasal dari hewan liar ke manusia, lalu dari manusia ke manusia. Penyakit ini tergolong langka, tetapi bisa berakibat fatal pada manusia.
Penyakit ebola kali pertama ditemukan pada 1976. Namun, wabah terbesar yang cukup mengguncang dunia terjadi pada 2014-2016. Saat itu diperkirakan ada kasus ebola yang menyebar melalui kabin pesawat, terutama penerbangan jarak jauh.
Gejala penyakit menular ini adalah demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, nyeri otot, muntah, diare, ruam kemerahan, gusi berdarah, dan BAB berdarah.
2. Flu Babi (H1N1)
Pada 2009 terjadi pandemi virus influenza A (H1N1) akibat penyebaran melalui kabin pesawat. Virus ini terdeteksi kali pertama di Amerika Serikat dan menyebar dengan cepat ke negara lain.
Lantaran masih satu jenis dengan virus influenza, flu babi juga menular melalui droplet orang yang sakit saat sedang batuk atau bersin. Gejalanya pun mirip, yaitu demam, sakit kepala, pilek, batuk, sakit tenggorokan, mata berair, ruam kemerahan, dan sesak napas.
Jagalah kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, hindari kontak langsung dengan pengidap, serta terapkan etika batuk dengan benar.
Advertisement
Penyakit yang Mudah Menular di dalam Pesawat
3. Influenza
Influenza adalah penyakit akibat infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Penyakit menular ini dapat menjangkiti siapa saja, di segala usia.
Virus influenza dapat menyebar melalui droplet atau partikel air liur kecil yang melayang di udara. Benda-benda yang terkontaminasi juga bisa menjadi media penyebaran virus tersebut.
Gejala yang timbul akibat influenza, yaitu demam, batuk, hidung berair, bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, mata berair, dan badan lemas.
4. SARS
Severe Acute Respiratory Syndrome alias SARS adalah satu di antara contoh kasus penyakit infeksi saluran napas, yang diketahui penyebarannya berkaitan dengan kabin pesawat.
Sama halnya flu, penyakit ini menyebar melalui droplet atau tetesan kecil air liur yang melayang di udara.
Jika ada penumpang dalam kabin terkena SARS dan batuk atau bersin sembarangan, virus tersebut dapat berpindah dan menginfeksi orang lain ke orang lain.
Gejala akibat SARS, yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, badan lemas, batuk, dan sesak napas.
Penyakit yang Mudah Menular di dalam Pesawat
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Sama halnya penyakit infeksi lainnya, TB dapat menular melalui udara yang tercemar dengan droplet pengidap yang dilepaskan saat batuk atau bersin.
Gejala TB dapat berupa demam, batuk lama yang tidak kunjung sembuh, keringat malam, dan penurunan berat badan.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 16/11/2020)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement