Bola.com, Jakarta - Ziarah kubur atau biasa disebut sebagai "nyekar" merupakan satu di antara tradisi yang sangat kental dilakukan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Tata Cara Ziarah Kubur Lengkap Dengan Doa Dan Dalil-Dalilnya
Baca Juga
Advertisement
Lazimnya, masyarakat Indonesia akan ziarah kubur ke makam keluarga atau kerabat menjelang bulan Ramadan, ketika lebaran Idulfitri maupun Iduladha. Kendati demikian ziarah juga bisa dilakukan kapan pun.
Adapun tujuan ziarah kubur ialah untuk menghormati serta mendoakan orang yang telah tiada agar tenang di sisi Allah Swt.
Selain itu, ziarah kubur juga bisa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah Swt. agar makin baik serta senantiasa mengingat kepada kematian.
Perlu diketahui, ziarah kubur bukan suatu hal yang diwajibkan dalam ajaran Islam, tapi bagi umat muslim yang melakukannya tidak akan mendapatkan dosa.
Nah, sebelum ziarah kubur dilakukan, sebaiknya umat muslim memahami terlebih dahulu tata caranya.
Berikut ini tata cara ziarah kubur sesuai sunah dan hukumnya yang penting dipahami umat muslim, disadur dari Liputan6, Kamis (2/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunah
- Berwudu Terlebih Dahulu
Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang pertama adalah berwudu. Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya peziarah berwudu terlebih dahulu.
- Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur
Nabi Muhammad saw. mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.
"Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah."
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami Insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian".
- Mengirimkan Doa untuk Almarhum
Saat akan mendoakan mayat, hendaknya menghadap kiblat. Dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir. Kemudian mendoakan mayat yang diakhiri dengan bacaan Al-Fatihah sebagai penutup.
Advertisement
Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunah
- Membaca Ayat-Ayat Pendek
Seperti riwayat Al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: "Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, surah Ikhlash dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas).
Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."
- Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan
Tata cara ziarah kubur sesuai sunah berikutnya adalah jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. Hal tersebut seperti hadis riwayat Muslim berikut yang memiliki arti:
"Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).
- Jangan Melakukan Hal-Hal yang Berlebihan
Satu di antara contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks di kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid.
Satu di antara hadis ada yang mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik.
Padahal melakukan ritual salat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah, yaitu menyembah hanya pada Allah Swt.
Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam
Rasulullah bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya:
"(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah)
Namun, saat ziarah kubur, peziarah harus mendoakan orang yang berada dalam kubur, bukan minta doa atau pertolongan.
Sebab doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninggal, menurut kesepakatan para ulama pasti sampai pada orang yang meninggal.
Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, bahwa para ulama sepakat bahwa doa kepada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka.
"Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya'." (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi. Editor: Nanang Fahrudin. Published: 21/5/2021)
Dapatkan artikel Islami dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement