Bola.com, Jakarta - Cerita fantasi kerap dibacakan para orang tua kepada anak menjelang si kecil tidur. Cerita fantasi cocok bagi anak-anak karena memaparkan rangkaian kejadian yang unik dan menghibur.
Cerita fantasi dibuat oleh pengarang dengan kreativitas tinggi dan pengembangan karakter yang begitu unik. Bahkan, tak jarang pengarang sengaja melebih-lebihkan hingga terkesan tidak masuk akal.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, dari sang pembaca akan terhibur dan ikut mengembangkan imajinasinya tersendiri. Dengan banyaknya imajinasi, anak-anak tentu akan menyukainya.
Tak hanya itu, membacakan cerita fantasi mampu mengedukasi si kecil. Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu cerita fantasi.
Untuk lebih jelasnya, bisa memahami juga ciri, unsur intrinsik, struktur, kaidah kebahasaan hingga fungsinya.
Berikut ini rangkuman mengenai cerita fantasi yang bisa menambah wawasanmu, dikutip dari laman Ruangpengetahuan dan Pakdosen, Jumat (3/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
- Memiliki ide cerita yang tidak dibatasi oleh realita atau kenyataan dunia (bersifat fiksi).
- Tema dalam cerita fantasi adalah magic (sihir), supernatural atau futuristik.
- Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis dan tidak dibatasi realitas atau kehidupan nyata.
- Di dalam cerita fantasi biasanya banyak terdapat keanehan seperti sihir, makhluk ajaib, maupun sesuatu yang misterius.
- Penggunaan latar dapat menembus ruang dan waktu.
- Terdapat tokoh yang memiliki keunikan tersendiri, seperti memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan dunia.
Advertisement
Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Fantasi
- Tema yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
- Alur yakni jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.
- Tokoh dan penokohan ialah karakter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu cerita.
- Latar merupakan tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
- Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
- Amanat adalah satu di antara pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang sebuah cerita di dalam cerita dan penokohan.
Struktur Cerita Fantasi
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang mengenalkan latar, tokoh, dan kisah, baik dari segi waktu, tempat maupun peristiwa. Orientasi juga biasa digunakan untuk menata berbagai adegan dan menjelaskan hubungan antartokoh.
- Komplikasi
Bagian di mana konflik mulai muncul. Konflik adalah pertentangan atau kesukaran-kesukaran bagi tokoh utama. Komplikasi menjelaskan bagaimana sebab-akibat konflik yang terjadi antartokoh. Bagian ini akan bergradasi memuncak hingga mencapai klimaks.
- Resolusi atau Penyelesaian Masalah
Bagian ini adalah penyelesaian dari berbagai konflik yang terjadi. Resolusi dapat menjadi pernyataan akhir terhadap kondisi yang dialami oleh tokoh utamanya.
Catatan: Di antara ketiga struktur utama di atas, pengarang dapat menyisipkan beberapa struktur lain, seperti abstraksi atau gambaran umum, klimaks atau puncak ketegangan, dan terakhir koda atau penutup cerita yang berisi amanat.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Cerita Fantasi
- Cerita fantasi menggunakan sudut padangan penokohan, seperti: saya, aku, mereka, kami, dan nama orang.
- Cerita fantasi menggunakan kata sifat dan hasil pengamatan pancaindra untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh, latar, dan konflik yang ada.
- Cerita fantasi menggunakan kata metafora (kiasan) dan personafikasi (perumpamaan).
- Cerita fantasi menggunakan kata penghubung (konjungsi) penanda untuk urutan waktu seperti pada teks narasi.
- Cerita fantasi menggunakan ungkapan atau kalimat langsung untuk menambah cita rasa dalam isi cerita.
Fungsi Cerita Fantasi
Pada umumnya berfungsi sebagai sarana hiburan dan berharap pembaca dapat masuk ke dunia khayalan yang diciptakan penulis serta berfungsi juga sebagai penyampaian ekspresi dari penulis kepada pembaca.
Â
Sumber: Ruangpengetahuan, Pakdosen
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement