Bola.com, Jakarta - Al-Qur'an merupakan kitab suci umat muslim yang berisi pedoman untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Untuk itu, setiap muslim penting untuk memiliki waktu khusus untuk membaca Al-Qur'an.
BACA JUGA: Keutamaan Membaca Al Quran Setiap Hari Agar Penuh Dengan Keberkahan
Baca Juga
Advertisement
Sangat rugi sekali jika umat muslim tidak membaca Al-Qur'an. Apalagi terdapat banyak keutamaan yang diperoleh umat muslim dengan membaca Al-Qur’an ini.
Perintah untuk membaca Al-Qur'an secara umum telah ditegaskan dalam satu di antara hadis Rasulullah saw. yang berbunyi:
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan umat muslim saat membaca Al-Qur'an, yaitu dengan membaca doa sebelum dan sesudah membaca.
Hal ini agar setiap kegiatan termasuk membaca Al-Qur'an kita memperoleh berkah dari Allah Swt.
Berikut ini bacaan doa sebelum dan sesudah membaca Al-Qur'an beserta adabnya yang penting dipahami umat muslim, disadur dari Brilio, Kamis (2/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bacaan Doa sebelum Membaca Al-Qur'an
"Allohummaftah 'alayya hikmataka wansyur 'alayya rohmataka wa dzakkirnii maanasiitu yaa dzal jalaali wal ikhroomi."
Artinya: "Ya Allah bukakanlah hikmah-Mu padaku, bentangkanlah rahmat-Mu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
Advertisement
Bacaan Doa sesudah Membaca Al-Qur'an
"Allahummarhamnii bil qur'aani. waj'alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rohman. Allahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu wa'allimnii minhu maa jahiltu. wazuqnii tilaa watahu aanaa-al laili wa athroofan nahaari. waj'alhu lii hujjatan yaa robbal 'aalamiina."
Artinya: "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur'an yang agung, jadikanlah ia bagiku cahaya petunjuk rahmat. Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya, anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang, jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam."
Adab Membaca Al-Qur'an
- Dalam Keadaan Suci
Dalam membaca Al-Qur'an kita dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, tetap diperbolehkan apabila kita membaca dalam keadaan terkena najis.
Imam Haromain berkata, "Orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama." (At-Tibyan, hal. 58-59)
- Membaca dengan Pelan, Tartil dan Tidak Tergesa-Gesa
Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar hadis di bawah ini yang berasal dari sabda Rasulullah saw.:
"Siapa saja yang membaca Al-Qur'an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami." (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Dari hadis tersebut, Rasulullah saw. telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Qur'an setiap satu minggu (tujuh hari). (HR. Bukhori, Muslim).
Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu.
- Membaca dengan Khusyuk
Seperti dalam surah Al-Isra ayat 109 yang menjelaskan bahwa ketika membaca Al-Qur'an kita harus khusyuk.
"Wa yakhirruna lil-azqaani yabkuna wa yaziiduhum khusyu'aa."
Artinya: "Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk."
Advertisement
Adab Membaca Al-Qur'an
- Membaguskan Suara saat Membaca Al-Qur'an
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:
"Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Di dalam hadis lain dijelaskan:
"Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur'an." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud hadis tersebut adalah membaca Al-Qur'an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
- Dimulai dengan Isti'adzah
Membaca Al-Qur'an dengan tidak mengganggu orang yang sedang salat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang.
Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyuk. Hal ini terdapat dalam surah An-Nahl ayat 98 yang berbunyi,
"Fa izaa qara'tal qur'aana fasta'iz billaahi minasy-syaitaanirrojiim."
Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Disadur dari: Brilio.net (Penulis: Shofia Nida. Published: 20/5/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.