Bola.com, Jakarta - Istilah mental illness mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian dari kita. Meski begitu, tidak sedikit orang yang belum memahami betul apa itu mental illness.
Mental illness adalah berbagai kondisi yang dapat memengaruhi suasana hati, pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari pengidapnya serta kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain.
Tak jarang, kondisi ini dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri kehidupannya.
Pada intinya, mental illness dikenal juga sebagai penyakit mental atau gangguan kesehatan mental.
Mental illness dapat dialami pada siapa pun. Selain itu, kondisi ini bisa terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).
Maka itu, jika kita ataupun orang terdekat mendiagnosis dirinya sendiri memiliki kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Itulah sedikit gambaran secara umum tentang mental illness. Setelah mengetahui pengertian dari mental illness, kamu perlu mempelajari juga gejala umum, jenis-jenis, hingga penyebabnya.
Berikut ini rangkuman mengenai mental illness yang penting diketahui, dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id dan Pakdosen, Kamis (9/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Umum Mental Illness
- Sering merasa sedih.
- Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
- Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan atau perasaan bersalah yang menghantui.
- Perubahan mood atau suasana hati yang drastis.
- Tampak menarik diri dari teman dan lingkungan sosial.
- Kelelahan yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
- Ketakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
- Paranoid serta delusi dan halusinasi.
- Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.
- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau menggunakan narkoba.
- Perubahan besar dalam kebiasaan makan.
- Perubahan pada gairah atau dorongan seksual.
- Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
- Kerap merasa tak berdaya atau putus asa.
- Berpikir untuk bunuh diri.
Advertisement
Jenis-Jenis Mental Illness
Ada lebih dari 200 jenis mental illness yang bisa dialami seseorang. Namun, ada beberapa jenis mental illness yang cukup sering terjadi, yaitu:
- Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah satu di antara jenis mental illness yang umum terjadi. Gangguan ini bisa membuat pengidap merasa takut, cemas berlebihan, atau terancam saat berhadapan dengan objek atau situasi tertentu.
- Depresi
Depresi juga merupakan jenis mental illness yang sering terjadi. Depresi diklasifikasikan sebagai gangguan mood yang dapat menyebabkan gejala, seperti perasaan sedih yang berlarut-larut, putus asa, bahkan keinginan bunuh diri.
Gejala-gejala tersebut bisa dianggap depresi jika menetap selama lebih dari dua minggu.
- ADHD
Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah jenis mental illness yang paling banyak terjadi pada anak-anak dan bisa berlanjut hingga mereka dewasa. Orang dengan ADHD biasanya cenderung hiperaktif dan memiliki kesulitan dalam mempertahankan fokus pada suatu hal.
- Gangguan Makan
Gangguan makan adalah jenis mental illness yang berhubungan dengan konsumsi makanan. Pengidapnya bisa mengonsumsi terlalu sedikit atau justru terlalu banyak makanan. Umumnya gangguan ini berkaitan dengan kecemasan penderitanya terkait berat badan dan bentuk tubuh yang dimilikinya.
- Gangguan Stres Pascatrauma
Ini adalah gangguan yang terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan, perang, bencana alam, atau kecelakan yang serius.
Gangguan stres pascatrauma bisa membuat pengidapnya terus merasa takut dan stres karena terbayang-bayang suatu peristiwa traumatis, bahkan jauh setelah peristiwa tersebut berakhir.
- Skizofrenia
Skizofrenia adalah jenis mental illness yang terjadi saat pengidapnya tidak mampu membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri. Gangguan ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami pemikiran yang tidak realistis, halusinasi, dan perubahan perilaku.
Penyebab Mental Illness
- Faktor Psikologis
- Kesulitan bergaul dengan orang lain.
- Kesepian dan terisolasi.
- Peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual.
- Faktor Biologis
- Riwayat keluarga pengidap mental illness.
- Infeksi.
- Gangguan kelenjar tiroid.
- Cacat atau cedera otak.
- Gangguan pada fungsi sel saraf di otak, misalnya stroke.
- Gizi buruk.
- Konsumsi alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
- Faktor Lingkungan
- Kehidupan keluarga yang tidak harmonis.
- Kehilangan orang yang dicintai, seperti pasangan dan orang tua.
- Stigma atau label negatif yang tidak benar dari masyarakat.
- Wabah penyakit atau pandemi, seperti COVID-19.
Sumber: yankes.kemkes.go.id, Pakdosen
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement