Bola.com, Jakarta - Kritik dan esai merupakan materi yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Lantas, apa yang dimaksud kritik dan esai?
Kritik dan esai merupakan dua jenis tulisan yang hampir sama. Kedua jenis tulisan tersebut sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumen.
Baca Juga
Advertisement
Dalam membuat kritik dan esai, seorang penulis harus melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih dahulu agar dapat dipercaya.
Meski secara umum keduanya memiliki kesamaan, esai dan kritik juga memiliki perbedaan tujuan dalam penyampaiannya.
Untuk mengetahui perbedaanya, penting untuk memahami dulu pengertian, ciri-ciri, jenis, dan struktur kritik dan esai.
Berikut ini pengertian kritik dan esai, ciri-ciri, struktur, kaidah, dan contohnya, dilansir dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA terbitan Kemdikbud, Senin (13/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Kritik dan Esai
Pengertian Kritik
Kritik adalah Suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu tindakan yang akan atau sudah dibuat.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997: 531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis secara langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu karya, penerangan, dan penghakiman karya. Kritik meliputi dua bidang, yaitu teori dan sejarah.
Pengertian Esai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan esai dapat berupa formal atau informal. Esai sering juga disebut dengan artikel, tulisan atau komposisi.
Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
Advertisement
Ciri-Ciri Kritik dan Esai
Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
Â
Ciri-Ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, hal ini berarti penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis,
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walau esai adalah tulisan yang tidak utuh, harus memiliki kesatuan dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Struktur Kritik dan Esai
Struktur Kritik
1. Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
2. Deskripsi teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
3. Penegasan ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu yang sudah dilakukan atau diputuskan.
Struktur Esai
1. Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada keseluruhan esai.
2. Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih terperinci dan mendetail.
3. Penutup atau kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusun sebuah esai.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai
Kaidah Kritik
1. Kalimat kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
2. Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.
3. Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
4. Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus pembuatan teks tanggapan kritis.
Â
Kaidah Esai
1. Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
2. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
3. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
4. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.
5. Denotatif
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
Cara Membuat Kritik dan Esai
Cara Penulisan Kritik yang Baik dan Benar
1. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik.
2. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra.
4. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.
5. Memulai untuk menulis kritik.
6. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.
7. Mengirimkan ke media massa cetak.
Â
Cara membuat Esai yang Baik dan Benar
1. Menentukan tema yang menarik.
2. Melakukan research (penelitian) pengumpulan bahan.
3. Membuat outline (garis besar).
4. Memberikan judul dalam esai tersebut.
5. Memulai untuk menulis esai.
6. Memperhatikan pemilihan kata.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement