Bola.com, Jakarta - Akulturasi adalah satu di antara bagian interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini terjadi akibat interaksi sosial dalam masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, ras, dan golongannya.
Aktivitas kontak sosial antarbudaya berdampak pada munculnya proses akulturasi dalam masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ada tiga pengertian akulturasi yang bisa kamu pahami. Hal ini bisa dilihat secara umum, antropologi, dan secara lingusitik.
Secara umum, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Sementara itu, pengertian secara antropologi, akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusahan menolak pengaruh itu.
Secara linguistik, akulturasi adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.
Akulturasi timbul saat suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang akulturasi, disadur dari Liputan6, Selasa (14/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses Akulturasi
Setiap manusia memperoleh suatu proses budaya. Proses sosialisasi dan pendidikan budaya yang ditanamkan menjadi perilaku dan kepribadian yang sudah melekat pada sistem saraf di setiap individu.
Dengan proses belajar ini manusia harus berinteraksi dan berkomunikasi antar sesama, proses ini didapatkan pada setiap individu yang dinamakan enkulturasi.
Budaya dan individu memiliki hubungan dalam proses enkulturasi sehingga manusia mampu menyesuaikan diri dengan keadaan.
Jika ada individu imigran atau pendatang yang masuk pada wilayah pribumi maka imigran ini belajar menyesuaikan dan menciptakan situasi-situasi yang relevan pada masyarakat pribumi.
Pola menyesuaikan individu imigran ke wilayah masyarakat pribumi dengan adanya perubahan menyesuaikan yang baru inilah yang disebut akulturasi.
Ciri khas dari budaya setempat tetap dipertahankan dan saling melengkapi dengan unsur kebudayaan asing. Namun, dalam prosesnya, akulturasi bisa terjadi karena pemaksaan maupun secara damai.
Akulturasi dengan Pemaksaan
Akulturasi yang dilakukan dengan cara pemaksaan contohnya seperti yang dilakukan penjajah di Indonesia, proses penyesuaian tidak bertahan lama karena akulturasi itu hilang jika penjajah diusir di indonesia.
Akulturasi dengan Cara Damai
Akulturasi yang dilakukan dengan cara damai mampu bertahan lama jika dibandingkan dengan cara pemaksaan. Proses penyesuaiannya sangat lama dan melekat erat dalam masyarakat.
Akulturasi dapat muncul karena adanya kontak kebudayaan dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima oleh kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya.
Advertisement
Dampak Akulturasi
Pada akulturasi, sering kali terjadi perubahan dan perkembangan kebudayaan masyarakat setempat. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat.
Dampak-dampak akulturasi adalah sebagai berikut:
- Adisi
Adisi adalah penambahan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru sehingga timbul perubahan struktural atau tidak sama sekali.
- Sinkretisme
Sinkretisme adalah perpaduan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru dengan tidak meninggalkan jati diri masing-masing dan membentuk sistem kebudayaan baru.
- Substitusi
Substitusi adalah unsur-unsur kebudayaan yang telah ada atau terdahulu diganti oleh unsur-unsur kebudayaan yang baru, terutama yang dapat memenuhi fungsinya. Dalam hal ini, kemungkinan terjadi perubahan struktural sangat kecil.
- Dekulturisasi
Dekulturisasi adalah tumbuhnya unsur-unsur kebudayaan yang baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan baru karena perubahan situasi.
- Rejeksi
Rejeksi adalah penolakan unsur-unsur perubahan yang terjadi amat cepat sehingga sebagian besar orang tidak dapat menerimanya. Hal ini dapat menimbulkan penolakan, bahkan pemberontakan atau gerakan kebangkitan.
Perbedaan Akulturasi dengan Asimilasi
Berbeda dengan akulturasi yang tetap mempertahankan kebudayaan lama, asimilasi membuat budaya asli hilang dan membentuk budaya baru. Asimilasi adalah suatu proses penggabungan dua kebudayaan berbeda menjadi suatu kebudayaan baru.
Proses asimilasi ini dapat diartikan sebagai suatu peleburan budaya dengan menghilangkan budaya asli menjadi suatu budaya baru yang lebih dominan.
Perbedaan asimiliasi dan akulturasi adalah, akulturasi tidak membutuhkan penerimaan dari luar kelompok, sedangkan asimilasi memerlukan penerimaan karena merupakan suatu budaya baru atas peleburan dari dua kebudayaan lama.
Selain itu, asimilasi membutuhkan orientasi positif terhadap luar kelompok. Secara lebih lanjut, juga membutuhkan adanya identifikasi dengan kelompok luar.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 7/3/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement