Sukses


30 Contoh Majas Satire, Berisi Sindiran Berbalut Lelucon

Bola.com, Jakarta - Majas satire adalah gaya bahasa yang mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan penguatan terhadap makna yang ingin disampaikan.

Pada penerapannya dalam kalimat, majas satire sering kali digunakan untuk menyatakan sindiran bersifat ironi, sinisme, dan sarkasme pada suatu kondisi atau seseorang.

Tak hanya sebagai bentuk sindiran, majas satire juga digunakan sebagai bentuk ejekan dan bahan lelucon terhadap suatu hal.

Penggunaan majas satire sering ditemukan dalam percakapan langsung, misalnya melalui media pertunjukan seperti wayang, ludruk, dan ketoprak.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang majas satire, kamu bisa memahami contohnya pada artikel ini.

Berikut ini 30 contoh majas satire yang dapat menambah wawasanmu, dikutip dari laman Ruangseni dan Dosenbahasa, Selasa (14/2/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Majas Satire

1. Hei, paru-parumu sekarang terbuat dari batu ya? Sudah sakit begini masih saja kau merokok!

2. Ah, percuma saja aku menasihatimu, kalau ternyata selama ini ucapanku hanya dianggap embusan angin saja!

3. Kau sekarang buta warna ya? Sudah tahu tadi lampu merah, eh kau malah seenaknya menerobos.

4. Hambar sekali masakan ini! Apakah persediaan bumbu-bumbu masakan di rumah kita sudah sangat sedikit ya?

5. Apakah aku harus membenturkan kepalamu ke tembok agar kau menyadari kesalahan yang kau buat itu?

6. Kau lupa bawa jam tangan ya? Bisa-bisanya kau bermain sampai!

7. Kau tak bisa membaca waktu ya, sampai-sampai kau tak tahu kalau aku menunggumu sampai lima jam lamanya.

8. Kau sudah gila ya? Badanmu sudah kurus begitu, tapi kau masih saja berdiet.

9. Pasokan cabai di rumahmu sangat banyak sekali ya, sampai-sampai pisang goreng ini kau beri cabai supaya pedas.

10. Setahuku, kau sudah lama bekerja di sini. Namun, mengapa ya hasil kerjamu begitu-begitu saja?

3 dari 4 halaman

Contoh Majas Satire

11. Teh ini terasa begitu manis bagiku dan menurutmu masih harus ditambahi gula, apa lidahmu sedang tidak berfungsi?

12. Aku tidak menyangka pisau ini begitu tajam. Sudah hampir 10 menit aku hanya dapat mengupas satu kentang.

13. Warga di sini begitu kompak. Bisa kita lihat mereka bekerja sama dalam menumpuk sampah di parit sampai menyumbat jalan air.

14. Rajin sekali penghuni rumah ini sampai kaca penuh dihiasi oleh debu.

15. Lahap sekali makannya, ayo lanjutkan biar mangkuk berisi lauk ini bersih berkilau.

16. Jika kamu ingin melihat karya seni anak bangsa, lihatlah gunungan sampah plastik yang ada di sungai itu.

17. Dari tadi tidak ada yang menjawab salamku, apakah telinga kalian hanya berupa pajangan saja?

18. Jangan ragukan kemampuan berjanji manis miliknya! Lihatlah berapa banyak korban yang telah dilarikan uangnya.

19. Pemanas ruangan ini sepertinya sudah beralih fungsi. Sudah dihidupkan pun, ruangan ini masih terasa dingin.

20. Percuma saja aku bekerja keras hingga badanku jadi kurus kering begini, kalau hasil kerjaku tidak dihargai juga.

4 dari 4 halaman

Contoh Majas Satire

21. Sejak tadi namamu dipanggil melalui pengeras suara, apa telingamu masih berada di tempatnya?

22. Bau busuk ini sangat menusuk hidung, akan tetapi kau biasa saja terhadap bau yang mengganggu ini, apa hidungmu masih berfungsi?

23. Bagaimana kau bisa jadi sebodoh ini, apa kau masih memiliki otak?

24. Persoalan mudah semacam ini saja kau tak bisa mengatasinya, sebenarnya sebodoh apa dirimu ini?

25. Pekerjaan seperti ini saja kau tidak bisa menyelesaikannya, apa dahulu kau tidak pernah makan bangku sekolah?

26. Pakaian yang kau kenakan hanya itu-itu saja, apa hanya selembar kain itu yang kau gunakan sebagai penutup tubuhmu?

27. Lihatlah orang tuamu yang bekerja keras membanting tulang tak kenal lelah, apa kau lumpuh sehingga tak mampu mengerjakan apa-apa?

28. Lihatlah perjuangannya untuk mendapatkan hatimu, apa kau tidak memiliki hati sama sekali?

29. Pedagang itu hanya berjualan sayuran dan aku yakin hidupnya sangat menderita, teganya dirimu menawar barang dagangannya dengan harga yang begitu rendahnya, apa kau ini tak mempunyai perasaan?

30. Ambillah sendiri barang yang kau butuhkan, memangnya kau tak punya kaki untuk berjalan?

 

Sumber: Ruangseni, Dosenbahasa

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer