Sukses


Cara Menghadapi Resesi agar Tak Membebani Pikiran

Bola.com, Jakarta - Resesi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk.

Perputaran ekonomi yang melambat ini bisa berlangsung cukup lama bahkan tahunan. Hal itu akibat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara menurun selama dua kartal dan berlangsung secara terus-menerus.

PDB dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi suatu negara selama satu periode. Jadi, apabila suatu negara mengalami aktivitas ekonomi yang turun secara terus-menerus selama dua periode, negara tersebut dapat dikatakan resesi.

Sedangkan National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat, mengartikan resesi sebagai kondisi di mana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.

Saat resesi, pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa sampai 0 persen, bahkan minus pada kondisi terburuknya. Satu di antara akibat resesi adalah akan terjadi PHK karyawan secara besar-besaran.

Maka itu, penting bagi para pekerja mengetahui cara menghadapi resesi. Hal itu sebagai bentuk antisipasi jika resesi benar-benar terjadi.

Berikut ini beberapa cara menghadapi resesi, dilansir dari lamanĀ Bfi, Selasa (21/2/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cara Menghadapi Resesi

1. Jangan Boros, Usahakan untuk Berhemat

Beli kebutuhan seperlunya dan usahakan kebutuhan pokok terpenuhi dengan baik. Hal ini bertujuan agar dana yang tersisa bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih penting seperti melunasi utang, menabung atau berinvestasi, serta mempersiapkan dana darurat.

2. Melunasi Utang yang Ada

Usahakan untuk lebih konservatif terhadap utang. Khususnya berhutang untuk tujuan konsumtif. Proporsi utang atau debt service ratio yang sehat yaitu di bawah 30 persen dari penghasilan bulanan yang kamu miliki.

Namun, karena kamu perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi, ada baiknya proporsi tersebut diubah menjadi lebih kecil.

Selain itu, pastikan utang yang kamu miliki bisa segera dilunasi. Kamu dapat memulainya dari utang dengan bunga besar. Sebab, utang dengan bunga besar akan sangat memengaruhi arus kasmu.

3. Siapkan Dana Darurat dan Asuransi

Dana darurat yang perlu dipersiapkan idealnya 3-6 bulan dari jumlah pengeluaran bulanan kamu. Hal ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga jika hal buruk terjadi saat masa resesi tiba.

Sementara, asuransi masih tetap diperlukan, khususnya asuransi kesehatan. Hal itu untuk meminimalisasi terganggunya kas keuangan saat tiba-tiba memerlukan dana dalam jumlah besar untuk masalah kesehatan.

3 dari 4 halaman

Cara Menghadapi Resesi

4. Mulai Mencari Pendapatan

Berhemat memang bisa membantu kamu dalam menjaga kondisi finansial yang tetap sehat. Namun, ada baiknya jika kamu juga memiliki pemasukan tambahan agar dana yang terkumpul bisa mencukupi kebutuhan mendadak yang mungkin terjadi kapan saja.

5. Berinvestasi dan Menabung

Seperti halnya berhemat dan mencari penghasilan tambahan. Menabung dan investasi untuk menghadapi adanya resesi adalah sama pentingnya untuk memperkuat fondasi keuangan kamu.

Upayakan untuk menabung sedikit lebih banyak dari biasanya, terutama menabung untuk dana darurat.

4 dari 4 halaman

Cara Menghadapi Resesi

6. Kelola Pos Keuangan dengan Efektif

Supaya terhindar dari pemborosan, alangkah baiknya kamu mulai mengelola pos keuangan terutama pengeluaran. Pisahkan mana kebutuhan pokok dan keinginan.

Harapannya, dengan mengelola pos keuangan ini kamu bisa lebih bijak dalam membelanjakan uang yang kamu miliki.

7. Mengajukan Pinjaman Dana Untuk Hutang Produktif

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, satu di antara cara yang bisa kita tempuh untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi adalah dengan mencari penghasilan tambahan.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan. Misalnya dengan membuka usaha sendiri. Tidak harus dengan modal banyak, asalkan kamu konsisten dan tetap optimistis, usaha apa pun bisa menghasilkan omzet bulanan yang lumayan.

Ā 

Sumber:Ā Bfi

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer