Bola.com, Jakarta - Adab berpakaian dalam Islam seharusnya menjadi perhatian khusus bagi setiap umat muslim yang ingin selalu dicintai oleh Allah Swt.
BACA JUGA: Adab Dalam Berpakaian Serta Hijab Bagi Muslimah, Ketahui Dalil-Dalilnya
Baca Juga
Advertisement
Meski Islam tidak menentukan bentuk atau desain dari sebuah pakaian bagi umatnya, ada beberapa adab berpakaian dalam Islam yang penting untuk diikuti.
Hal yang paling mendasar dalam berpakaian menurut Islam adalah memakai pakaian yang menutup aurat, khususnya bagi para wanita.
Satu di antara adab berpakaian dalam Islam, sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-A’raf ayat 26, yang memiliki arti:
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat."
Lantas, apa saja adab berpakaian yang diatur dalam agama Islam dan harus dipahami umat muslim?
Berikut enam macam adab berpakaian dalam Islam yang perlu diketahui, disadur dari Liputan6, Senin (27/2/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Adab Berpakaian dalam Islam
1. Tidak Menyerupai Lawan
Ada sebuah Hadis menjelaskan mengenai hal ini. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhu, beliau berkata:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Bukhari no. 5885)
Selain itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
"Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki". (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 10/226, Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid 861/2, disahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 3063)
Maka itu, selalu pertimbangan jenis dari pakaian yang akan dikenakan agar tidak menyerupai lawan jenis, mengingat hal tersebut dibenci Allah dan Nabi-Nya.
2. Tidak Transparan
Jangan sampai umat muslim memakai pakaian yang transparan atau tembus pandang. Dengan menggunakan jenis pakaian tersebut akan memperlihatkan bentuk tubuh. Sebisa mungkin membeli dan menggunakan pakaian yang memiliki bahan cukup tebal.
Mengenai hal ini, sudah dijelaskan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim no: 2128 dengan isi sebagai berikut:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
"Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian."
Advertisement
Adab Berpakaian dalam Islam
3. Awali dari Kanan
Saat akan memakai pakaian dan melakukan segala urusan, hendaknya untuk mendahulukannya dari sebelah kanan. Seperti yang dijelaskan oleh riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ’anha di mana dia berkata:
"Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya". (HR. Bukhari no. 168)
4. Doa sebelum Berpakaian
Islam selalu mengajarkan berbagai hal disertai dengan doa dan tuntunannya. Bahkan untuk urusan mengenakan pakaian juga telah disiapkan doanya. Sebelum mengenakan pakaian ada baiknya membaca doa beriikut:
Bismillaahi, Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu wa'a'uu dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu
Artinya:
"Dengan nama-Mu ya Allah aku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan apa yang ada kepadanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ada kepadanya."
Adab Berpakaian dalam Islam
5. Menutup Aurat
Adab berpakaian dalam Islam yang berikutnya, sebisa mungkin pakaian tersebut menutup aurat. Hal ini merupakan satu di antara prinsip pertama dan dasar.
Aurat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Aurat laki-laki berada di antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat dari perempuan ada pada seluruh badan kecuali kedua telapak tangan serta wajah.
Perintah untuk menutup aurat sudah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendekati pohon yang oleh Allah Swt. dilarang untuk mendekatinya.
Hal tersebut terdapat dalam surah al-A'raf ayat 22 yang memiliki arti, "Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga".
6. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir
Selanjutnya adalah dengan tidak menggunakan pakaian yang menyerupai orang kafir. Pakaian tersebut dapat disebut menyerupai orang kafir apabila suatu pakaian memang menjadi ciri khas dari orang kafir.
Mengenai hal tersebut juga telah dijelaskan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
"Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut". (HR. Abu Daud, 4031, dihasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, disahihkan oleh Ahmad Syakir di 'Umdatut Tafsir, 1/152)
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Fakhriyan Ardyanto. Editor: Rizky Mandasari. Published: 30/5/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement