Bola.com, Jakarta - Culture shock adalah suatu keadaan seseorang yang dirinya serasa terancam. Ia merasa dirinya berbeda dan belum terbiasa dengan kondisi lingkungan baru yang belum ia pernah kenal sama sekali.
Setiap orang yang berpindah tempat tinggal atau daerah seringkali mengalami gegar budaya. Misalkan seseorang yang menjadi mahasiswa baru di kampus.
Baca Juga
Advertisement
Sering kali, mahasiswa baru perlu menghadapi penyesuian diri yang membuat suasana hati tak nyaman.
Ia merasa di tempat yang berbeda yang selama ini dikenalnya. Ia seolah kehilangan identitas asalnya yang biasa dilakukan dalam lingkungan pergaulan sosial yang baru.
Berikut contoh culture shock di kampus beserta penjelasan dan cara menanganinya, dilansir dari laman Edumasterprivat, Kamis (2/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Culture Shock di Kampus
Culture shock di kampus biasanya dialami oleh mahasiswa baru yang merasa kecemasan berlebihan ketika masuk ke lingkungan kampus barunya. Dari mulai gerbang kampus sampai masuk ke ruang perkuliahan.
Hal tersebut tampak wajar sebagai permulaan sebagai bagian adaptasi. Apalagi ada banyak perbedaan antara SMA dan kuliah yang akan dihadapi mahasiswa baru.
Ada mahasiswa baru yang lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus, dan ada lagi mahasiswa yang lambat beradaptasi dengan lingkungan kampus barunya. Hal itu bisa disebabkan oleh tingkatan kejutan budaya berbeda-beda, dan yang melingkupinya belum diatasi secara baik.
Culture shock di kampus adalah sebuah emosi kebingungan dan perasaan tertekan saat berada di lingkungan kampus yang belum pernah ia kenal atau kunjungi sebelumnya. Di mana ia akan kuliah dan beraktivitas kuliah di lingkungan barunya tersebut.
Lingkungan baru tersebut mempunyai tradisi dan budaya yang berlainan dengannya. Hal tersebut memicu suasana tidak nyaman dalam dirinya lantaran ia sudah terbiasa nyaman dengan lingkungan lamanya, yang sudah mempunyai tradisi dan budaya tertentu.
Termasuk soal adanya senioritas di kampus, yang mungkin juga baru kali pertama dialami mahasiswa baru.
Advertisement
Contoh Culture Shock
Banyak contoh orang di Indonesia yang mengalami gegar budaya secara disadari maupun tanpa disadarinya.
Seperti orang yang berasal dari Thailand menuntut ilmu di perguruan tinggi di Indonesia, mahasiswa tersebut secara tak langsung akan mengalami gegar budaya. Ia harus menghadapi budaya yang berbeda dengan kehidupannya di Thailand.
Culter shock juga bisa dialami mahasiswa asal Indonesia yang memutuskan kuliah di luar negeri, semisal di Amerika Serikat. Bisa jadi ia kaget dengan kehidupan barunya di Amerika Serikat.
Kebudayaan masyarakat di Negara Paman Sam bebas. Hal yang begitu berbeda dengan kehidupannya di Indonesia. Hal tersebut membuatnya mengalami kejutan budaya.
Cara Menangani Culture Shock
1. Berpikiran terbuka
Seorang mahasiswa baru tentu merasa kaku dan waswas penuh kecemasan ketika memasuki lingkungan kampus barunya. Suasana asing akan ditemuinya. Mulai teman-teman atau orang-orang baru, ruangan-ruangan baru, tingkah laku, budaya, aksen bicara, dan lain-lain. Hal tersebut akan memicu mahasiswa bersangkutan mengalami gegar budaya di kampus.
Satu di antara cara mengatasi gegar budaya saat kuliah adalah dengan mulai bersikap berpikir terbuka. Kalau belum terbiasa terbuka maka kamu bisa melakukan latihan terus-menerus sampai terbiasa berpikir terbuka. Hal itu bermanfaat untuk mengatasi culture shock di kampus.
Berpikir terbuka juga akan membantu kamu sebagai mahasiswa untuk bisa bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman baru di kampus. Kamu bisa dengan mudah memahami gaya dan logat bicara masing-masing dengan memahami dari mana asal daerahnya.
2. Menjalin hubungan baik dengan mahasiswa lain
Kamu bisa mulai menjalin hubungan baik dengan rekan mahasiswa satu jurusan dan mahasiswa yang berbeda jurusan. Bahkan kamu bisa menjalin hubungan baik dengan para dosen. Hal tersebut akan menghilangkan kejutan budaya pada dirimu secara perlahan-lahan di dalam lingkungan kampus.
Misalkan menjalin hubungan baik dengan mahasiswa satu kota maupun mahasiswa perantau. Semua itu akan membuat kamu mempunyai sudut pandang yang berbeda sehingga kamu siap dan menerima dengan segala perbedaan yang ada.
3. Melakukan eksplorasi kampus
Cara mengatasi culture shock kuliah di kampus dapat kamu lakukan dengan cara menjelajahi setiap sudut kampus. Ini serupa dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang banyak dilakukan di sekolah-sekolah SD hingga SMA.
Kamu bisa memulainya dari halaman depan sampai halaman belakang beserta ruangan-ruangan yang terdapat di dalamnya, seperti ruangan perpustakaan, laboratorium bahasa, kantin kampus, aula kampus, halaman parkir kampus, ruangan fakultas, ruangan rektorat, ruangan dosen, ruangan perkuliahan mahasiswa dan lain sebagainya.
Sumber: Edumasterprivat
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement