Bola.com, Jakarta - Karate merupakan olahraga bela diri yang sudah mendunia dan banyak diminati berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Olahraga karate diminati banyak orang untuk mempertahankan diri dari berbagai macam serangan berbahaya dan ancaman yang biasanya terjadi, terutama di jalanan serta untuk menjaga kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Olahraga karate berasal dari Jepang dan terinspirasi dari seni bela diri China, Kenpo.
Secara harafiah, kata karate terdiri atas dua kanji, yaitu "kara" (kosong) dan "te" (tangan). Jadi, karate dapat didefinisikan yaitu olahraga bela diri yang menitikberatkan serangan pada ketepatan tendangan dan pukulan tanpa alat.
Teknik karate menggunakan konsentrasi dan kekuatan tubuh yang tinggi. Selain itu, karate mengandalkan taktik dan kedisiplinan. Ada tiga teknik dasar karate, yaitu kihon, kata, dan kumite.
Itulah sedikit gambaran secara umum tentang olahraga karate. Setelah mengetahui pengertian dari karate, kamu perlu mempelajari juga sejarahnya.
Berikut ini rangkuman mengenai pengertian beserta sejarah olahraga karate, yang menarik diketahui, dilansir dari laman dispora.sumutprov.go.id dan Karatecollection, Kamis (2/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Karate secara Umum
Awalnya, perkembangan karate terjadi sekitar abad ke-16 M di Pulau Okinawa. Pada saat itu Pulau Okinawa belum menjadi bagian negara Jepang.
Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-19, Pulau Okinawa menjadi bagian negara Jepang dan karate mulai berkembang di Jepang.
Nama seni bela diri ini awalnya bukanlah karate, tetapi "Tote". Tote memiliki makna yaitu "tangan China".
Setelah tote masuk ke Jepang maka kanji Okinawa diganti oleh sensei Gichin Funokashi ke dalam kanji Jepang sehingga tote berubah menjadi karate pada 1916.
Seiring bertambahnya waktu, klub karate kian banyak bermunculan, baik di sekolah dan universitas.
Selain itu, karate kerap kali diperlombakan dalam berbagai acara, seperti ajang kejuaraan tingkat nasional hingga perhelatan Olimpiade.
Pada 1970, akhirnya dibentuk WKF (World Karate Federation) yang mengatur semua hal mengenai karate di seluruh dunia.
Advertisement
Sejarah Karate di Indonesia
Masuknya karate ke Indonesia dipelopori oleh mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikannya di Jepang, seperti Baud Adikusumo, Muchtar, dan Karyanto. Mereka mengenalkan satu di antara aliran karate yaitu "Shotokan" kepada masyarakat Indonesia.
Kemudian mereka mendirikan sebuah Dojo pada 1963 di Jakarta dan membentuk sebuah wadah bernama PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) sebagai perkumpulan karate.
Kemudian datang lagi mahasiswa lain, yaitu Setyo Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman, dan Sabeth Muchsin yang juga telah menyelesaikan pendidikannya di Jepang, membawa karate.
Karate di Indonesia bukan hanya diajarkan oleh para mahasiswa lulusan Jepang saja, tetapi dibantu juga oleh kedatangan para ahli karate dari Jepang asli di antaranya Masatoshi Nakayama Shotokan, Oishi Shotokan, Nakamura Shotokan, Kawawada Shotokan, Matsusaki Kushinsyu, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu, dan juga Hayashi Shitoryu.
Lantaran hangatnya sambutan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia terhadap karate ini menyebabkan seni bela diri ini berkembang dengan cepat dan besar. Namun, PORKI selaku perkumpulan karate terbesar di Indonesia mengalami perpecahan karena adanya ketaksepahaman.
Pada 1972 dibentuk kembali organisasi baru bernama FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia) yang ditujukan untuk menyatukan kembali karate di Indonesia yang kemudian dijadikan sebagai induk semua organisasi karate di Indonesia.
Hingga saat ini sudah banyak sekali organisasi karate tersebar luas di Indonesia.
Â
Sumber: dispora.sumutprov.go.id, Karatecollection
Dapatkan artikel sejarah berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.