Bola.com, Jakarta - Salat rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah salat wajib. Salat sunah ini berfungsi sebagai penyempurna jika terjadi kekurangan dalam salat fardu.
Rutin melaksanakan salat rawatib bisa memperbanyak pahala yang didapatkan seorang muslim dalam salat fardu.
Baca Juga
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Duel Antarlini PSS Sleman Vs PSBS Biak di BRI Liga 1: Adu Tajam Lini Depan
Advertisement
Salat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardu disebut dengan salat sunah qobliyah. Sedangkan salat sunah rawatib yang dikerjakan setelah salat fardu disebut dengan salat sunah ba'diyah.
Allah juga memerintahkan agar hamba-Nya taat dalam mendirikan salat fardu maupun sunah dengan khusyuk.
Keutamaan dalam mendirikan salat rawatib terbilang besar sehingga dalam mendirikannya umat Islam harus memahami betul bacaan niat serta tata caranya.
Berikut bacaan niat salat rawatib beserta tata cara mendirikannya, disadur dari Liputan6, Jumat (10/3/2023)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembagian Salat Rawatib
Salat rawatib dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah salat fardu. Mengenai waktu pelaksanaannya, dijelaskan dalam sebuah hadis di bawah ini:
Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu salat fardu hingga salat fardu dikerjakan, dan salat rawatib ba'diyah waktunya dimulai dari selesainya salat fardu hingga berakhirnya waktu salat fardhu tersebut." (Al-Mughni 2/544)
Ada beberapa pembagian dalam salat rawatib. Pembagian ini dilakukan berdasarkan salat yang lebih diutamakan. Berikut pembagian salat rawatib:
Salat Sunah Rawatib Muakkad
Salat sunah rawatib mu'akkad sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Adapun jumlah salat sunah rawatib muakkad ada 12 rakaat, yaitu:
- 2 rakaat sebelum subuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum zuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah zuhur
- 2 rakaat sesudah magrib
- 2 rakaat sesudah isya
Penjelasan tentang jumlah rakaat salat rawatib ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa'i.
Dari Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang tidak meninggalkan 12 rakaat pada salat sunah rawatib maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah magrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794)
Salat Sunah Rawatib Ghoiru Muakkad
Salat sunah rawatib ghoiru muakkad adalah jenis salat sunah rawatib yang tidak begitu ditekankan. Berikut jumlah salat sunah ghoiru mu'akkad:
- 2 atau 4 rakaat sebelum asar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan dua kali salam)
- 2 rakaat sebelum magrib
- 2 rakaat sebelum isya
Advertisement
Bacaan Niat Salat Rawatib
Bacaan niat salat rawatib pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bacaan salat fardu. Seorang muslim hanya tinggal menambahkan qobliyatan lillahi ta'ala (jika dikerjakan sebelum salat fardu) di akhir niat atau ba'diyatan lillahi ta'ala (jika dikerjakan sesudah salat fardhu).
Jadi, jika mengerjakan salat rawatib sebelum salat subuh, bacaannya menjadi:
Ushallii sunnatash shubhi rak'ataini qabliy-yatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku (niat) salat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
Dan, jika mengerjakan salat rawatib setelah salat isya, bacaannya menjadi:
Ushallii sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diy-yatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku (niat) salat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Salat Rawatib
Tata cara salat rawatib tidak jauh berbeda dengan salat fardu. Berikut tata cara salat rawatib:
1. Membaca niat
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa Iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat pendek (Dianjurkan surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas)
6. Ruku dengan tumakninah (Allahu akbar)
7. Iktidal dengan tumakninah
8. Sujud dengan tumakninah
9. Duduk di antara dua sujud, dengan tumakninah
10. Sujud kedua dengan tumakninah (Allahu akbar)
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca surah Al-Fatihah
13. Membaca surah pendek hafal
14. Ruku dengan tumakninah (Allahu akbar)
15. Iktidal
16. Sujud pertama (rakaat kedua)
17. Duduk di antara dua sujud
18. Sujud kedua (rakaat kedua)
19. Tasyahud akhir
20. Salam
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Edelweis Lararenjana. Published: 15/8/2021)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement