Bola.com, Jakarta - Semarak menyambut Ramadan sudah terlihat di mana-mana. Datangnya Ramadan selalu disambut umat muslim dengan penuh sukacita.
Sebab, Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan berkah dan ampunan. Selain itu, Ramadan memiliki banyak kemuliaan yang diberikan Allah Swt.
Advertisement
Ada satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyambut bulan suci ini, yakni dengan membagikan puisi bertema Ramadan.
Puisi bertema Ramadan berisi ungkapan penuh makna dan menyentuh hati siapa pun yang membacanya. Tak hanya itu, kamu pun dapat membagikan dengan mengunggah puisi bertema Ramadan di media sosial.
Bagi kamu yang ingin membuat puisi dalam rangka menyambut Ramadan, tetapi bingung menyusunnya. Tenang saja, kamu bisa mencermati contoh-contohnya pada artikel ini, yang bisa jadi referensi.
Berikut ini lima contoh puisi menyambut Ramadan, dikutip dari laman Puisibijak dan Contohpantunpuisicerpen, Jumat (10/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merindu Bulan Perapian
Aroma asap perapian telah tercium
Terbawa oleh semilir datangnya bulan
Memanggil jiwa-jiwa shaum
Untuk membakar dosa setahun
Kayu perapian adalah tubuh-tubuh lapar
Dikeringkan oleh amal kebajikan
Lalu apinya berupa ikhlas dan sabar
Dalam menjalankan perintah-Nya penuh ketaatan
Mereka yang tak terbakar terjauh dari perubahan
Semata seonggok tanah liat hitam
Terinjak dalam hina
Tenggelam, lalu karam
Tanah mesti matang menjadi tumpukkan bata
Berguna kuat untuk bangunan takwa
Hingga jiwa bercahaya
Bahagia sepanjang bahtera dalam nikmat surga
Dan bulan perapian itu selalu dirindukan
Disambut jamuan di sepertiga malam
Anak-anak tarawih senyum berhamburan
Marhaban Ya Ramadan
Advertisement
Dalam Penantian Ramadan
Sejak tengah Mei musim bersemi
Hidangkan hangat di hamparan bumi
Seolah beribu tahun dinanti
Kedatangan Ramadan percikan wangi
Lapar ditunggu, diminati, dilumati
Bukan soal nasi mahal dibeli
Ini ketaatan kepada Yang Maha Suci
Di bibir fajar, Ramadan berjalan menuju pagi
O, anak-anak bersuka hati
Mengumpul makanan untuk buka nanti
Para orang tua membeli melati
Ziarahi famili sambil mengaji
Semua mandi di sepanjang kali
Telanjang tubuh mengusir daki
Keramas kepala dengan debu bakaran padi
Masjid-masjid mengusir sepi
Mesti riang bagi yang beriman
Walau lebaran dicemaskan
Oleh para pemudik yang tak mampu membeli kemewahan
Oleh para tuan yang takut tak mampu memberi tunjangan
Fajar Ramadan tak dapat dihentikan
Melenggang penuh keberkahan
Siapa merasa, siapkan amalan
Cumbui Tuhan, membela kemanusiaan
Ramadan Bulan Penuh Makna
Marhaban
Ya Ramadan
Bulan suci telah tiba
Mari kita berlomba-lomba
Menambang amal saleh
Menggali kebaikan
Demi meraih surga Firdaus yang dinanti
Setan-setan yang terikat
Seakan pergi menjauh
Lapar dan dahaga mewarnai aksi kita
Tuk beraksi berbuat kebaikan
Ayat-ayat suci dilantunkan
Hatamkan Al-Qur'an sebagai tujuan
Ikhlas itu
Tidak terucap, tapi tertanam dalam hati
InsyaAllah jadi berkah
Advertisement
Selamat Datang Ya Ramadan
Begitu terbayang betapa meriah
Ingin segera menyambut bulan yang indah
Bulan penghapus dosa dan salah
Karna bisa memetik banyak bunga ibadah
Dengan aroma pahala yang berlimpah
Dari Allah Yang Maha Pemurah
Selamat datang bulan Ramadan !
Kami menyambutmu dengan senyum iman...
Sayang....
Lihatlah sang rembulan
Menariknya bintang berkerlipan
Tak seindah senyum kemaafan
Yang telah engkau berikan
Buat aku yang salalu memiliki kerinduan
Untukmu yang setia menantikan
Selamat menyambut bulan puasa Ramadan!
Duhai sayang....
Merdunya percikan gerimis hujan
Mengiringi sucinya hatiku mengatakan
Bahwa aku mohon engkau maafkan
Atas segala dosa dan kesalahan
Sebelum puasa aku tunaikan
Selamat menyambut bulan puasa Ramadan!
Cahaya Ramadan
Telah tiba pelita Ramadan
Yang tiada tandingannya
Memancarkan cahaya yang
Terang-benderang
Walaupun ia hanya
Terjadi sekali saja
Namun kejadiannya sangat
Menakjubkan.
Puasa
Mendidik kita supaya
Membaiki diri
Menginsafkan kita
Di kala menderita
Dan sabarlah yang
Menjadi kekuatan iman
Salat tarawih ibadah
Yang istimewa
Merasakan kehambaan dan
Kerdilnya kita di hadapan Tuhan
Ramadan
Menghadiahkan kerahmatan
Menghadiahkan keampunan
Menghadiahkan kenikmatan
Zakat
Tunaikanlah ia
Pada akhir Ramadan
Agar mereka yang susah
Tidak meminta
Pada hari raya
Semoga nur Ramadan
Menyala buat selama-lamanya
Sumber: Puisibijak, Contohpantunpuisicerpen
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement