Bola.com, Jakarta - Bersuci atau menyucikan diri merupakan satu di antara syarat sah yang harus dilakukan oleh umat Islam sebelum melakukan ibadah. Agar ibadah yang dilakukan diterima, umat Islam harus memahami dengan baik tata cara bersuci.
Sebelum melakukan ibadah salat lima waktu maupun sunah, umat Islam diwajibkan untuk melakukan wudu terlebih dahulu.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat umat muslim tidak dapat melakukan wudu sebelum mendirikan salat, seperti di saat perjalanan jauh atau ketika kekurangan air.
Di seperti saat itu, Allah memberikan keringanan bagi mereka yang akan mendirikan salat, akan tetapi tidak dapat menemukan sumber air, yaitu berupa mengganti wudu dengan tayamum.
Tayamum merupakan tindakan bersuci dari hadas besar maupun kecil tanpa menggunakan air atau menggantinya dengan pasir atau debu.
Tata cara melakukan tayamum tentunya berbeda dengan wudu, mengingat media yang digunakan pun sangat berbeda.
Berikut tata cara tayamum beserta syarat melakukannya, seperti disadur dari Liputan6, Senin (13/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Syarat Melakukan Tayamum
Melakukan tayamum tidak boleh asal-asalan. Sebelum mulai mempraktikkan tata cara tayamum yang benar, pastikan sudah memenuhi persyaratannya. Jika syarat melakukan tayamum tak terpenuhi, tayamum tidak bisa dilakukan.
Syarat melakukan tayamum:
Sulit menemukan air
Menemukan air cenderung jika sedang musim kemarau, bisa juga ketika sedang melakukan perjalanan jauh dan sumber air jauh, dalam keadaan sakit dan tidak kuat menyentuh air. Termasuk ketika sedang berada di gunung dengan cuaca sangat dingin dan sulit menemukan sumber air.
Debu yang suci
Debu yang bisa digunakan untuk tayamum harus suci. Maksudnya adalah debu yang digunakan bebas dari najis, seperti percikan kotoran hewan, bercampur kapur, dan lain sebagainya, bukan tanah basah, tidak tercampur dengan tepung, kapur, batu, tinja, dan kotoran lainnya.
Termasuk debu yang sudah digunakan untuk tayamum tidak boleh digunakan lebih dari satu kali.
Mengerti tata cara tayamum
Sebelum melakukan tayamum, pastikan sudah mengerti dan memahami tata caranya. Syarat dan tata cara tayamum yang benar ini saling beriringan. Memenuhi syarat saja tidak cukup untuk mengamalkan tayamum yang benar.
Dilakukan pada waktu salat
Jangan asal melakukan tayamum. Tayamum hanya boleh dilakukan ketika mendekati waktu salat saja. Jika tayamum hendak ditujukan untuk menyucikan diri dari najis, tidak terlalu dianjurkan. Terkecuali pada kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan.
Satu kali tayamum untuk satu kali salat fardu
Selain harus dilakukan ketika mendekati waktu salat, tayamum hanya boleh dilakukan satu kali pada setiap salat fardu. Jika hendak melakukan salat fardu lagi, dianjurkan untuk bertayamum untuk kedua kalinya.
Paham rukun tayamum
Bersuci dengan tayamum memiliki empat rukun, yakni niat dalam hati, mengusap wajah, mengusap kedua tangan, dan tertib. Berbeda dengan wudu yang memiliki enam rukun.
Advertisement
Tata Cara Tayamum
1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Apabila kamu sedang dalam perjalanan, bisa dengan jendela yang bersih.
2. Ketika posisimu sedang sakit di kamar atau rumah sakit, pilih dinding berdebu yang sekiranya bersih dari kotoran cicak.
3. Kemudian menghadap kiblat, ucapkan Basmalah. Letakkan kedua telapak tangan pada debu dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.
4. Lalu usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah, disertai membaca niat dalam hati.
Satu di antara bacaan niat tayamum:
"Nawaitut Tayammuma Lisstibaahatish Shalaati Fardlol Lillaahi Taaalaa."
Artinya: "Aku niat melakukan tayamum agar dapat mengerjakan salat fardu karena Allah taala."
5. Tayamum berbeda dengan wudu, tidak disyaratkan mengusap pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun tebal. Terpenting meratakan debu pada seluruh bagian wajah.
6. Selanjutnya, letakkan lagi telapak tangan pada debu, sebaiknya di tempat yang berbeda dari letak yang pertama tadi. Kali ini jari-jari direnggangkan, jika ada cincin pada jari dilepas dulu sementara.
7. Kemudian usap telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan ke arah bagian dalam lengan hingga siku. Lanjutkan dari telapak tangan kanan untuk mengusap punggung tangan kiri hingga siku.
8. Terakhir, usapkan bagian jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Selanjutnya lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
9. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jari.
Bacaan Doa Tayamum
Layaknya selesai dari berwudu, setelah tayamum membaca doa yang sama, yakni:
"Asyhadu Allaa Ilaaha Illalloohu Wandahuu Laa. Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhuuwa Rosuuluhuu, Alloohummaj'alnii Minat Tawwaabiina Waj'alnii Minal Mutathohhiriin."
Artinya: Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci (saleh).
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 29/7/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.