Bola.com, Jakarta - Taekwondo bisa dilakukan oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga mereka yang sudah dewasa bisa mempelajari seni bela diri yang satu ini. Alhasil, taekwondo sudah menjadi satu di antara kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Indonesia.
Taekwondo merupakan sebuah seni bela diri asal Korea Selatan. Istilah taekwondo terdiri dari beberapa suku kata, "tae" berarti menendang atau menghancurkan dengan kaki, "kwon" berarti tinju, dan "do" berarti jalan atau seni.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai seni tangan dan kaki atau jalan atau cara kaki dan kepalan.
Taekwondo tidak hanya mengajarkan fisik, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan, yang menunjukkan bagaimana meningkatkan semangat dan kehidupan dengan cara melatih tubuh dan juga pikiran.
Tak heran, jenis bela diri ini terkenal dan digemari berbagai kalangan.
Itulah sedikit gambaran secara umum tentang seni bela diri asal Korea Selatan. Setelah mengetahui pengertian dari taekwondo, kamu perlu mempelajari juga sejarahnya.
Berikut ini rangkuman mengenai pengertian beserta sejarah taekwondo, yang menarik diketahui, dilansir dari laman pbti.info, Senin (13/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Taekwondo secara Umum
Taekwondo berkembang di masa Dinasti Kogooryo di Korea pada 37 M. Saat itu orang Korea menyebutnya dengan nama yang berbeda-beda, seperti subak, taekkyon, taeyon.
Selain sebagai senjata andalan seni bela diri para kesatria, taekwondo sering digunakan sebagai acara keagamaan atau ritual oleh orang Korea.
Pada zaman penjajahan Jepang di Korea, perkembangan taekwondo ditekan bersamaan dengan budaya-budaya tradisional lainnya.
Hingga pada saat Korea sudah merdeka di tahun 1945, rakyat Korea baru mulai mengembangkan dan mengajarkan anak-anak mereka dengan seni bela diri ini.
Pada 1973, seorang master taekwondo yang bernama Kim Un Yong mendirikan Federasi Taekwondo Internasional (World Taekwondo Federation), yang bermarkas di Seoul.
Semenjak saat itu, Taekwondo mulai dikenal oleh dunia luar dan lebih dari 180 divisi pertahanan dari berbagai negara yang menggunakan seni ini sebagai bela diri resmi untuk kesatuan polisi dan tentara mereka.
1973 adalah tahun kali pertama kejuaraan Taekwondo kelas dunia digelar. Kejuaraan ini menyita banyak perhatian berbagai negara, termasuk Indonesia.
Advertisement
Sejarah Taekwondo di Indonesia
Taekwondo masuk ke Indonesia pada 1975. Saat itu, ada dua organisasi taekwondo di Indonesia yang mewakili kedua aliran internasional.
Aliran ITF diwakili dengan PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Letjen Leo Lopulisa, sedangkan aliran WTF diwakili dengan FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.
Namun, perpecahan ini tidak berlangsung lama. Lima tahun berselang, yaitu sekitar tahun 80-an, KONI membuka peluang cabang olahraga untuk taekwondo sebagai anggotanya, tetapi dengan syarat hanya ada satu wadah taekwondo di Indonesia.
Maka, pada 1981 kedua organisasi tersebut mengadakan musyawarah nasional yang menghasilkan keputusan disatukannya kedua organisasi tersebut dalam satu organisasi baru yang diberi nama Taekwondo Indonesia, yang dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya.
Sumber: pbti.info
Yuk, baca artikel sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.