Bola.com, Jakarta - Distilasi adalah satu di antara contoh dari kenaikan titik didih (sifat koligatif larutan) sebelum membahas lebih jauh tentang distilasi, perlu diketahui tentang sifat koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Baca Juga
Advertisement
Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.
Sifat-sifat koligatif larutan ada empat. Ada penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, tekanan osmosis, dan kenaikan titik didih.
Kenaikan titik didih merupakan gambaran fenomena di mana titik didih dari cairan akan lebih tinggi ketika ditambahkan senyawa lain.
Satu di antara contoh kenaikan titik didih yakni distilasi. Distilasi adalah proses pemisahan senyawa dalam suatu larutan dengan cara pendidihan.
Agar lebih paham, berikut contoh destilasi dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari laman Matrapendidikan, Kamis (16/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Destilasi
1. Pemurnian minyak tanah
Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam kolom distilasi atmosferik dan kolom distilasi vacuum.
Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu.
Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.
Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas.
Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.
2. Membuat gas cair dari udara
Dalam praktiknya, pembuatan udara cair dilakukan secara skala besar industri dengan menggunakan proses pemisahan distilasi.
Udara sekitar diisap dan dikompresi hingga tekanan 200 atm sambil didinginkan. Kemudian diekspansi hingga 20 atm sehingga suhunya makin dingin dan mencair. Pada titik ini suhu udara mencapai -200°C.
Setelah campuran udara mencair. Udara cair dilakukan proses distilasi bertingkat untuk mendapatkan masing-masing dari produk. Dalam proses ini, suhu proses akan dinaikkan secara bertahap untuk memisahkan produk-produk udara.
Pada suhu -196°C, nitrogen akan terpisah karena pada suhu ini merupakan titik didih nitrogen. Senyawa nitrogen yang terpisah kemudian didinginkan kembali agar mencair yang kemudian disimpan dalam wadah dewar.
Sedangkan, pada suhu -183°C akan memisahkan oksigen karena titik didihnya berada pada rentang ini. Sama seperti nitrogen. Gas oksigen kemudian didinginkan agar mencair yang kemudian disimpan dalam wadah bertekanan.
3. Pembuatan Alkohol
Langkah dasar pembuatan alkohol adalah fermentasi- proses memecah gula menjadi etanol dan karbon dioksida.
Gas karbon dioksida sering kali dibiarkan keluar dari larutan. Dengan gula tak terbatas, kadar alkohol meningkat selama fermentasi hingga mencapai konsentrasi antara 12 dan 18%.
Prinsip distilasi alkohol didasarkan pada titik didih alkohol yang berbeda (78,5°C, atau 173,3°F) dan air (100°C, atau 212°F).
Sumber: Matrapendidikan
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement