Bola.com, Jakarta - Teks autobiografi merupakan satu di antara jenis teks yang ada di mata pelajaran bahasa Indonesia. Biasanya teks autobiografi dipelajari bersamaan atau setelah materi teks biografi.
Lantas apa yang dimaksud dengan teks autobiografi? Teks autobiografi merupakan teks mendetail tentang diri seseorang yang ditulis secara pribadi.
Baca Juga
Advertisement
Teks autobiografi cenderung lebih subjektif daripada bila ditulis oleh orang lain. Dari pemaparan di atas, autobiografi bisa juga disebut sebagai catatan harian pribadi, hanya saja lebih lengkap.
Autobiografi ditulis untuk menunjukkan riwayat hidup pribadi kepada orang lain. Umumnya, autobiografi menjadi satu di antara syarat untuk mendaftarkan diri ke dalam bidang atau jenjang pendidikan tertentu. Melalui autobiografi, orang lain dapat mengetahui bagaimana seseorang menjalankan hidupnya.
Untuk memahami lebih dalam tentang teks autobiografi, kamu bisa membaca contoh-contohnya.
Berikut ini contoh-contoh teks autobiografi yang bisa dijadikan bahan belajar, dilansir dari laman Pendidikanpedia dan Salamadian, Kamis (16/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Autobiografi 1
Aku bernama Muhammad Anas, lahir pada tanggal 12 Januari 2002 di Karawang. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Orang tuaku bernama Dodi dan Aisyah.
Anas merupakan panggilan akrabku. Latar belakang keluargaku adalah petani. Ayahku bekerja sebagai buruh tani di desa kami. Sementara ibuku adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus rumah dan mengasuh adik-adikku.
Kedua adikku masih kecil, masing-masing berumur 6 dan 4 tahun. Mereka adalah seorang laki-laki dan perempuan. Adik laki-lakiku bernama Muhammad Faisol, sementara adik perempuanku bernama Siti Qoriah.
Kami semua tinggal bersama di satu di antara desa kecil di daerah Kota Karawang. Sejak kecil aku selalu dinasihati oleh ibu agar rajin beribadah dan menjadi anak yang saleh. Ibu juga berharap aku tumbuh menjadi laki-laki yang patuh kepada orang tua dan mau bekerja keras.
Saat usiaku menginjak 6 tahun, aku mulai mengenyam pendidikan di satu di antara sekolah dasar dekat rumahku. Sedari bangku SD tersebut, aku selalu meraih ranking 3 besar hingga lulus.
Kemudian aku melanjutkan sekolahku di SMPN Rengasdengklok. Mulai sejak itu, aku tertarik ke dunia teknologi, khususnya komputer dan digital.
Setelah lulus SMP, aku memutuskan ingin melanjutkan sekolah di pusat Kota Karawang, tepatnya di SMK favorit Karawang, demi memenuhi keingintahuanku akan dunia digital.
Dengan bekal nilai ujian sekolahku yang lumayan bagus, akhirnya aku berhasil mendapatkan kursi di SMK tersebut dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Mengetahui keingintahuan dan minatku terhadap bidang teknologi, ayah pun mendukungku. Dan ketika mendapatkan rezeki lebih, ayah memberikanku satu buah laptop sebagai bahan pembelajaran untukku.
Tentunya dengan laptop pemberian ayah, aku makin mangat belajar. Di tahun pertama SMK-ku, aku memberanikan diri untuk mengkuti satu di antara perlombaan desain web tingkat kabupaten.
Walaupun tidak mudah, aku berhasil meraih peringkat pertama dalam kompetisi tersebut.
Di sekolah, aku bisa dibilang cukup cerdas, tak hanya di mata pelajaran bidang produktif, tapi juga di mapel-mapel lainnya karena aku selalu mendapatkan peringkat pertama di setiap semesternya.
Menginjak tahun kedua SMK, aku terus menorehkan berbagai prestasi-prestasi lainnya.
Satu di antaranya adalah menjadi juara ketiga lomba desain web tingkat nasional dan menjadi finalis 100 besar Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat.
Pada saat kelulusan, aku bahkan memperoleh predikat siswa terbaik jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dan merupakan siswa dengan nilai Ujian Nasional tertinggi ke-3 dari semua siswa di angkatan sekolahku.
Aku sangat bangga dan senang saat itu. Menjelang pelepasan, ternyata aku mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studiku di luar negeri, tepatnya di Jerman.
Namun, bidang profesi yang bisa kuambil adalah perhotelan, benar-benar berbeda dengan latar belakangku yaitu jurusan komputer.
Kendati begitu, aku sangat ingin pergi ke luar negeri. Mendapatkan pendidikan di benua Eropa merupakan satu di antara impianku sejak kecil.
Akhirnya aku pun mengambil kesempatan itu, meski aku harus lintas jurusan. Setelah belajar bahasa Jerman intensif selama enam bulan dan lulus ujian bahasa, kini aku sedang menunggu pengumuman dan tanggal keberangkatanku.
Aku berharap, pendidikan dan karierku di sana bisa membantu keadaan ekonomi dan meningkatkan derajat keluargaku di desa.
Advertisement
Contoh Teks Autobiografi 2
Perkenalkan, aku Dewi Anggini, gadis yang lahir pada tanggal 12 Juni 1998 di Majalengka.
Aku merupakan buah dari pasangan Rizal dan Riska. Aku memiliki seorang kakak dan adik. Dewi ialah panggilan akrabku. Keluargaku merupakan keluarga yang sederhana dan berkecukupan.
Ayahku bekerja sebagai pegawai di sebuah perusahaan swasta. Sedangkan ibuku berprofesi sebagai tenaga pendidik di madrasah yang letaknya tidak jauh dari rumah kami.
Sedari kecil kedua orang tuaku selalu mengajarkan sikap jujur, baik kepada sesama, dan rajin beribadah kepadaku.
Saat aku berusia 6 tahun, aku masuk ke SDN 3 Pasawahan, Majalengka. Selepas lulus dari SD tersebut aku melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Majalengka, tepatnya tahun 2009.
Selanjutnya, ketika aku lulus di tahun 2012, aku memutuskan untuk pindah ke kota Bandung bersama dengan bibiku. Kami tinggal di sekitar daerah Buah Batu.
Di Bandung, aku melanjutkan sekolah di SMA yang tidak jauh dari tempat tinggal kami. Satu di antara hobiku saat itu adalah membaca dan menulis. Saat memasuki tahun kedua SMA, aku ikut dalam sebuah kejuaraan menulis cerpen antarsekolah se-kota Bandung.
Aku menulis cerpen dengan judul "Kisah di Desa Ujung Timur". Aku tidak berharap lebih saat itu, tetapi ternyata aku berhasil meraih peringkat ketiga di kejuaraan menulis cerpen tersebut. Tentu aku tidak akan pernah melupakan momen-momen itu.
Momen di saat namaku disebut oleh juri kemudian naik ke atas panggung. Apalagi, saat itu aku bersanding, menyalami, dan diberikan penghargaan oleh bapak Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Setelah memperoleh pengalaman emas itu, aku makin semangat untuk terus menulis. Aku berharap, suatu nanti aku bisa menjadi penulis cerpen terkenal yang karyanya selalu dinantikan oleh para pembaca dan dapat menginspirasi.
Kini aku masih duduk di kelas XII SMA dengan jurusan Bahasa. Ketika lulus nanti, aku akan melanjutkan pendidikan di satu di antara perguruan tinggi negeri dengan jurusan Sastra Indonesia.
Contoh Teks Autobiografi 3
Perkenalkan aku Iki, teman-temanku biasa memanggilku begitu. Sementara nama asliku adalah Muhammad Rizki Maulana.
Aku suka menulis, membaca buku, dan juga main futsal. Tempat dan tanggal lahirku yaitu di Yogyakarta, 18 Juni 1995. Ayah dan ibuku bernama Rohmat dan Linda.
Aku merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakakku bernama Lusi Lusiana, sekarang ia sudah tinggal bersama suami di Kota Purwokerto. Sementara adikku masih berusia 6 tahun, ia bernama Isma.
Bisa diketahui bahwa aku merupakan satu-satunya anak laki-laki di keluarga kami. Karena baik kakak maupun adikku, semuanya perempuan. Aku mulai bersekolah di tahun 2002, tepatnya di SDN Mulya Budi.
Pada 2007, aku lulus SD dan melanjutkan pendidikanku ke SMPN 1 Karang Tiara. Aku lulus dari SMP tahun 2010.
Lalu aku masuk ke sekolah SMA impianku, yaitu SMAN 12 Yogyakarta. Sekolah itu merupakan impianku karena di sana terdapat tim futsal yang sudah aku idolakan sejak dulu.
Betapa senangnya aku ketika aku berhasil menjadi satu di antara anggota tim futsal SMAN 12 Yogyakarta. Dengan tekad dan kerja sama yang kuat, kami berhasil menjuarai beberapa kompetisi di tingkat antarsekolah dan antarkota.
Beberapa prestasi yang berhasil kami raih di antaranya Juara I Piala Wali Kota Yogyakarta 2013, juara I Kilimanjaro Cup 2013, dan peringkat kedua Futsal Hardiknas Cup 2012.
Saat ini aku makin bersemangat untuk mengejar cita-citaku menjadi anggota Timnas Futsal Indonesia dan membawa nama bangsa di dunia futsal internasional.
Aku juga berharap bisa memberangkatkan haji kedua orang tuaku suatu hari nanti. Semoga aku bisa mewujudkannya!
Â
Sumber: Pendidikanpedia, Salamadian
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement