Bola.com, Birmingham - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berhasil lolos ke perempat final All England, Kamis (16/3/2023) dengan menyingkirkan pasangan Thailand.
Bertanding di Birmingham Arena, Inggris, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang dua gim langsung, 21-16 dan 21-19.
Advertisement
Kemenangan tersebut memastikan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ke perempat final All England 2023. Mereka menunggu pemenang antara Nami Matsuyama/Chiharu Shida vs Baek Ha Na/Lee So Hee.
"Kami dan lawan sudah sama-sama saling mengetahui pola permainan, ini pertemuan ketiga kami jadi tadi memang tidak mudah untuk mendapatkan satu poinnya. Kami tahu, satu poin sangat berharga jadi sebisa mungkin untuk tetap bermain dengan pola yang kami mau," kata Fadia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penampilan Terbaik
Sementara itu, Apriyani Rahayu menuturkan kalau ia dan rekannya sudah menampilan penampilan yang terbaik. Rencana yang disiapkan juga berjalan dengan mulus.
"Alhamdulillah kami sudah menampilkan yang terbaik hari ini dan kami akan mempertahankan apa yang sudah baik dan mempersiapkan lagi untuk besok."
"Kami cukup senang dengan hasil hari ini, bukan hanya karena menang tapi kami bisa menjalankan rencana yang sudah kami susun sebelum masuk lapangan dengan baik. Kiranya besok bisa berlanjut dengan baik juga," ujar Apriyani menambahkan.
Advertisement
Bagas/Fikri Juga Menang
Sementara itu, Bagas Maulana/M Shohibul Fikri melaju ke perempat final All England 2023 setelah memenangi perlawanan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di Utilita Arena Birmingham, Kamis (16/3/2023).
"Kami sudah sering bertemu Ong/Teo, sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing. Di lapangan juga secara permainan tidak terlalu berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya," kata Bagas.
"Tadi kami merasa di poin-poin akhir, lawan fokusnya hilang. Kami yang dari awal sudah tertinggal mencoba mengejar dan berhasil. Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak," ujar Fikri menimpali.