Bola.com, Jakarta - Angkat besi menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia pada multiajang seperti SEA Games. Sebanyak 10 medali yang terdiri dari 3 emas, 3 perak, dan 4 perunggu berhasil disabet tim angkat besi Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam.
Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah, dan Muhammad Zul Ilmi menjadi nama-nama yang sukses menyabet medali emas pada pesta olahraga Asia Tenggara edisi 2021. Sementara itu, medali perak disumbangkan oleh Mohammad Yasin, Rizky Juniansyah, dan Nurul Akmal.
Advertisement
Keberhasilan para lifter Indonesia tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kedisiplinan mereka. Itu terlihat saat Bola.com mengunjungi sesi latihan rutin yang berlangsung di Kompleks Mako Lanmar, Jalan Kwini, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (15/3/2023).
Tim Angkat Besi Indonesia biasanya memulai latihan pada pukul 16.00 WIB dengan dipimpin langsung oleh Pelatih Kepala, Dirdja Wihardja.
Suasana serius mewarnai Pelatnas yang dimulai sejak 4 Januari 2023. Para lifter dan pelatih menjalankan menu latihan dengan saling berkoordinasi untuk menentukan beban angkatan.
Rahmat Erwin Abdullah contohnya. Dibimbing langsung oleh sang ayah yang juga pelatihnya, Erwin Abdullah, ia melahap program latihan clean and jerk mulai dari pemanasan hingga maksimal angkatan.
Terdapat dua jenis latihan yang dilakukan oleh Tim Angkat Besi Indonesia. Latihan ringan biasanya dilakukan sebanyak empat kali dalam seminggu. Sementara latihan berat porsinya lebih banyak, yaitu delapan kali seminggu.
Latihan berlangsung serius, tetapi juga santai. Canda tawa sering terdengar di sela-sela latihan. Bahkan, mereka biasanya juga memutar lagu menggunakan pengeras suara untuk mengurangi rasa bosan dan membangkitkan semangat. Jenis musiknya pun beragam, mulai dangdut hingga lagu berbahasa Inggris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jejak di Telapak Tangan
Angkat besi juga seperti cabang olahraga fisik lain yang memiliki efek terhadap tubuh atletnya. Bagian yang paling tampak mengalami perubahan adalah telapak tangan mereka.
Terlihat penebalan kulit atau sering disebut kapalan di beberapa titik, seperti ruas jari, ujung jempol, dan beberapa bagian dari telapak tangan.
Kapalan tersebut diakibatkan tekanan dan gesekan berulang pada kulit saat menggengam bar atau tongkat besi yang terhubung dengan beban puluhan hingga ratusan kilogram.
Advertisement
Hal Wajar yang Kadang Mengganggu
Penebalan kulit atau kapalan di telapak tangan merupakan fenomena wajar bagi atlet angkat besi. Namun, kondisi tersebut juga terkadang mengganggu.
Kapalan yang tidak dirawat biasanya akan mengelupas dan menyebabkan luka. Menurut Rizky Juniansyah luka tersebut awalnya tak berasa meski sedang latihan. Namun, rasa perih akan dirasakan atlet ketika membersihkan diri menggunakan air dan sabun.
Nurul Akmal juga membagikan pengalaman kepada Bola.com saat mengalami luka di telapak tangannya.
“Perih saat lukanya terkena air apalagi bercampur detergen. Jadi, kami tidak pernah mencuci baju sendiri kecuali pakaian dalam. Itu saja pakai mesin cuci," kata peraih medali perak angkat besi SEA Games 2021 nomor +71 kg putri.
Dara yang akrab disapa Amel tersebut juga menambahkan luka paling mengganggu berada di lekukan telapak tangan. Luka tersebut akan lebih lama kering dibandingkan pada titik-titik lainnya. Ia bahkan pernah absen beberapa hari karena luka tersebut.
"Susah kering kalau lukanya di lekukan telapak tangan, biasanya jadi berair. Saya pernah absen beberapa hari karena perih banget." Tambah Nurul Akmal.
Tanggapan Orang Terkasih
Telapak tangan yang kasar dan penuh kapalan tentu juga dialami atlet angkat besi wanita. Lantas, bagaimana tanggapan dari orang terkasih atau pasangan?
Juliana Klarisa mengungkapkan bahwa pasangan juga memahami profesinya.
“Biasa saja. Mereka juga paham kita sebagai atlet,” ujar peraih medali perunggu angkat besi SEA Games 2019 pada nomor 55 kg putri.
Pernyataan senada dilontarkan oleh Tsabitha Alfiah Ramadani, yang memiliki pasangan seprofesi sebagai atlet angkat besi. "Karena pacar saya juga angkat besi, dia biasa saja dengan kondisi ini," kata Tsabitha.
Advertisement
Merawat dengan Menyayat
Para atlet angkat besi biasanya memiliki cara sendiri untuk merawat kapalan. Mereka biasanya menyayat atau mengiris kulit kapalan jika sudah dirasa tebal, dengan memakai silet.
“Biasanya atlet di waktu senggang merendam tangannya dengan air panas. Kemudian, kapalannya disilet atau bisa juga digosok menggunakan alat seperti sikat mode kecantikan,” tutur pelatih kepala angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja.
Tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari lecet atau luka akibat kulit kapalan yang terlalu tebal yang kemudian mengelupas.
Anatomi Telapak Tangan Sang Olympian, Eko Yuli Irawan
Jika diperhatikan dengan sekilas, bentuk telapak tangan Eko Yuli Irawan tak jauh beda dengan para atlet angkat besi lainnya. Terlihat beberapa penebalan kulit atau kapalan di titik-titik pada umumnya seorang lifter.
Namun, menurut Pelatih Dirdja Wihardja, ada yang spesial dari anatomi atau bentuk telapak tangan Eko Yuli Irawan. Peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu memiliki jari tangan yang panjang meski berpostur pendek.
“Eko Yuli memiliki telapak tangan yang agak lain. Pada umumnya, orang dengan postur badan pendek akan memiliki jari-jari yang pendek juga. Namun, Eko tidak. Ia memiliki postur badan pendek tetapi jari-jarinya panjang," ungkap pelatih kelahiran 1966 itu.
Menurut Dirdja, jari tangan yang panjang akan sangat membantu atlet angkat besi menggenggam bar atau tongkat besi. Itu menjadi salah satu kunci awal kesuksesan seorang lifter melakukan angkatan.
“Jari-jari yang panjang akan memudahkan pegangan bagi seorang atlet angkat besi. Genggaman yang mantap menjadi salah satu kunci awal melakukan angkatan. Selain itu, grip yang nyaman secara psikologi akan menambah keyakinan bagi seorang atlet,” kata Dirdja.
Advertisement
Mencetak Lifter Masa Depan
Kesuksesan Eko Yuli Irawan tak perlu diragukan lagi. Ia tercatat sebagai atlet Indonesia dengan koleksi medali Olimpiade terbanyak, yaitu empat kali, perinciannya dua perunggu dan dua perak.
Menurut Dirdja, kesuksesan Eko Yuli tak lepas dari kerja keras, tekad, dan mental yang dimilikinya. Selain itu, anatomi unik telapak tangannya juga memiliki peran.
“Jadi kita kan sudah punya seorang Eko, olympian empat kali. Kenapa dia bisa sesukses itu? Apa sih kelebihnnya? Nah, salah satunya memiliki bentuk jari tangan yang panjang, selain dari kerja keras, tekad, dan mental yang luar biasa,” ungkap Dirdja.
Ia juga menambahkan lifter bisa mendapatkan bentuk jari dengan mengonsumsi nutrisi yang baik dan latihan genggaman menggunakan semacam bola atau tongkat besi saat masa pertumbuhan sang atlet.
“Jari atlet itu bisa dicetak menjadi lebih panjang saat masa pertumbuhan. Caranya dengan memperhatikan gizi yang baik dan melakukan latihan grip menggunakan semacam bola atau tongkat besi,” tutur pelatih berusia 57 tahun itu.
Menatap SEA Games 2023
Tim Angkat Besi Indonesia telah melakoni pelatnas sejak 4 Januari 2023 untuk menyambut beberapa ajang bergengsi pada tahun ini, satu di antaranya SEA Games 2023. Pesta olahraga Asia Tenggara tersebut rencananya dihelat pada 5 hingga 17 Mei 2023.
Sebanyak masing-masing enam atlet putra dan putri yang akan akan berjuang di Kamboja.
Berikut daftar atlet angkat besi Indonesia di SEA Games Phnom Penh 2023:
Putra:
- Muhammad Husni (55 kg)
- Eko Yuli Irawan (61 kg)
- Muhamad Yasin (67 kg)
- Rizki Juniansyah (73 kg)
- Rahmat Erwin Abdullah (81 kg)
- Muhammad Zul Ilmi (89 kg)
Putri:
- Luluk Diana (49 kg)
- Juliana Klarisa (55 kg)
- Sarah (59 kg)
- Tsabitha Ramadhani (64 kg)
- Restu Anggi (64 kg)
- Nurul Akmal (+71 kg)
Sementara itu, Windy Cantika Aisah tidak dimasukkan dalam daftar karena akan dipersiapkan untuk mengejar poin agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024. Windy bakal berlaga di Kejuaraan Asia yang berlangsung di Jeonju, Korea Selatan pada 3-13 Mei 2023 mendatang.
Advertisement