Sukses


Manfaat Puasa yang Penting Diketahui, Bisa Meningkatkan Kondisi Kesehatan

Bola.com, Jakarta - Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di berbagai belahan dunia. Pada bulan suci ini, umat muslim menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Praktiknya, umat muslim yang berpuasa tidak diperbolehkan makan dan minum mulai dari waktu ibadah subuh hingga magrib.

Tak hanya bagian dari ibadah, ada beragam manfaat yang didapat dari puasa. Puasa memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.

Menurut penelitian, berpuasa telah terbukti bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. Bahkan, puasa juga bisa bantu turunkan berat badan.

Tak hanya itu, puasa juga bisa memberi dampak baik secara psikis. Orang yang menjalankan puasa disebut lebih mampu dalam mengatasi stres dan depresi. Hal ini merupakan dampak dari belajar mengendalikan diri selama berpuasa.

Untuk mengetahui manfaat puasa lebih jauh, Anda bisa menyimak pembahasannya dari praktisi kebugaran di bawah ini.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Manfaat Puasa

Berpuasa di bulan Ramadan kerap kali dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, mager dan mengurangi aktivitas berat. Banyak penelitian dari pakar kesehatan yang menjelaskan manfaat dari puasa.

National Institute of Health dari U.S. Department of Health and Human Service tahun 2019 merilis laporan mengenai manfaat puasa guna meningkatkan kondisi kesehatan.

Studi lembaga tersebut menyebutkan puasa sangat efektif menurunkan berat badan. Puasa selama beberapa jam dalam sehari dapat membuat tubuh membakar sel lemak lebih efektif dibandingkan cara diet normal.

Cara ini kemudian dikembangkan oleh para praktisi kebugaran menjadi metoda khusus untuk membentuk tubuh ideal yang dikenal dengan istilah intermittent fasting.

Praktisi Kebugaran dari Jakarta, Diki Abdurakhman, mengatakan kombinasi latihan beban dan puasa akan memberikan kontribusi maksimal kepada otot dan otak. Rajin bergerak dan berpuasa memberikan signal kepada otak untuk lebih tumbuh dan berkembang.

Jadi, signal yang terkirim untuk aktivasi sekitar 20 persen, ketika latihan beban signal naik lagi 20 persen, tekanan beban yang diterima oleh otot yang semakin berat membuat aktivasi naik mencapai titik maksimum saat itulah tubuh akan membakar banyak lemak.

 

3 dari 3 halaman

Meluangkan Waktu Berolahraga

Diki juga menyarankan agar umat muslim yang menjalankan ibadah puasa meluangkan sedikit waktu berolahraga, baik itu cardio maupun angkat beban. Waktu yang paling baik untuk exercise adalah setelah salat subuh, dan menjelang berbuka.

Berlatih angkat beban menjelang buka sangat efektif menurunkan gula darah (glukosa). Sehingga menjauhkan diri dari berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, gangguan saraf, hingga kanker.

Ia menambahkan pada saat berpuasa energi jauh lebih stabil, pikiran jauh lebih fokus sehingga konsentrasi juga meningkat. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan ketika perut kosong seseorang lebih fokus dan konsentrasi.

Berpuasa juga bisa mencegah terjadinya berbagai penyakit neurodegeneratif yang bereksetensi menjadi diabetes tipe 2. Itu disebabkan gula dalam darah yang berlebihan.

Kombinasi puasa dan latihan beban akan membuat badan akan merilis endorphin yang dapat memberikan efek gembira, mencegah stress, dan pasti lebih bugar.

Latihan beban juga tidak terbatas usia. Malah untuk kalangan yang sudah manula disarankan untuk tetap melakukan angkat beban. Ini akan bermanfaat mengoneksikan kembali sel-sel yang ‘nganggur’ yang pada akhirnya mencegah otak mengalami kekurangan daya ingat.

Bagi perempuan yang merasa tidak cukup untuk melakukan angkat beban, menurut Diki, saat ini sudah banyak tempat gym yang menawarkan kelas senam, aerobik dan Zumba.

Video Populer

Foto Populer