Sukses


Contoh Komunikasi Intrapersonal beserta Manfaatnya

Bola.com, Jakarta - Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri menggunakan vokalisasi internal atau pemikiran reflektif. Seperti bentuk komunikasi lainnya, komunikasi intrapersonal dipicu oleh beberapa stimulus internal atau eksternal.

Komunikasi intrapersonal diperiksa melalui delapan komponen dasar proses komunikasi, yaitu, sumber, penerima, pesan, saluran, umpan balik, lingkungan, konteks, dan interferensi.

Dari perencanaan hingga pemecahan masalah, resolusi berbagai jenis konflik internal, dan evaluasi serta penilaian diri dan orang lain, kita berkomunikasi dengan diri kami sendiri melalui komunikasi intrapersonal.

Jadi, bisa dikatakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi dengan diri sendiri. Kemampuan kita untuk berbicara dengan diri kita sendiri dan berpikir dengan kata-kata adalah bagian utama dari pengalaman kesadaran manusia.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mencermati contoh komunikasi intrapersonal di bawah ini.

Berikut contoh komunikasi intrapersonal, dinukil dari Dosensosiologi, Selasa (21/3/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Contoh Komunikasi Intrapersonal

Berpikir

Ketika kita memikirkan tentang sesuatu, apakah itu makan malam atau soal matematika yang rumit, kita terlibat dalam komunikasi intrapersonal.

Kita berpikir hampir sepanjang waktu, terutama saat berkonsentrasi. Tak hanya itu, saat dalam kondisi biasa saja, kita biasanya akan melibatkan beberapa pemikiran tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, apa yang harus diambil, apa yang harus dipindahkan, dan beragam pemikirna lainnya.

Bahkan jika kita tidak perlu memikirkan tentang aktivitas kita, maka kita biasanya memikirkan hal lain, bukan? Apa yang terjadi di tempat kerja hari ini misalnya, dan lain-lain.

Vokal

Cara melakukan komunikasi intrapersonal ini pada dasarnya adalah berbicara kepada diri sendiri dengan lantang.

Adapun alasannya ialah untuk mengulang atau melatih pesan; membiarkan emosi kita didengar; dan memberi diri kita instruksi.

Sebagian besar dari kita melakukan ini sesekali, apakah itu berbicara kepada diri kita sendiri di depan cermin atau mungkin mengomentari pengemudi lain saat sendirian di dalam mobil.

Formulir tertulis

Formulir tertulis melibatkan semua tulisan yang kita tuliskan untuk diri kita sendiri sebagai satu-satunya pembaca yang dituju.

Hal ini biasanya menjadi jurnal atau buku harian pribadi, tetapi bisa juga menjadi daftar belanjaan, pengingat atau catatan.

3 dari 3 halaman

Manfaat Komunikasi Intrapersonal

Memahami diri dan emosi kita sendiri

Dengan menyadari emosi sendiri, kita dapat mempertimbangkan apa pengaruhnya terhadap komunikasi intrapersonal.

Kita juga jadi tahu langkah selanjutnya dalam setiap komunikasi interpersonal yang kita lakukan. Jika kita berada dalam keadaan positif atau negatif, hal itu akan mewarnai komunikasi intrapersonal kita.

Emosi negatif dapat menimbulkan pikiran negatif dan interpretasi terhadap kejadian dan ulah orang lain begitu pula sebaliknya untuk emosi positif.

Mengetahui bagaimana keadaan emosi kita memengaruhi pemikiran dan komunikasi intrapersonal kita. Kemudian memungkinkan untuk menebak kesimpulan kita dan mengurangi pengaruh emosional pada pemikiran kita.

Menyadari emosi juga memungkinkan kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan apa yang sedang terjadi dan alasannya. Jika kita mahir dalam komunikasi intrapersonal, kita dapat mengoreksi sendiri saat bertindak dan saat menuju ke arah yang salah.

Keterampilan analitis yang baik

Dengan memvisualisasikan dan melihat masalah dalam berbagai arah dalam komunikasi intrapersonal, kita dapat lebih mudah memahami informasi tambahan apa yang diperlukan.

Kita dapat mengidentifikasi opsi dan alternatif tentang cara bergerak maju dan menilai hasil dan kemungkinan dari aspek-aspek yang berbeda tersebut.

Peningkatan keterampilan pengambilan keputusan

Memiliki kapasitas untuk memikirkan segala sesuatunya dan menimbang berbagai aspek dan konsekuensi merupakan bagian dari keterampilan analitis yang disebutkan di atas, dan akan lebih mudah bagi kita untuk membuat keputusan yang baik.

Kita lebih cenderung memahami konsekuensi dari keputusan yang berbeda serta tidak mengambil keputusan sama sekali.

 

Sumber: Dosensosiologi

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer