Sukses


6 Cara untuk Mengendalikan Amarah Selama Bulan Ramadan

Bola.com, Jakarta - Cara mengendalikan amarah saat puasa di bulan Ramadan perlu diketahui oleh semua umat muslim. Sebab, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga bagaimana kita menahan amarah dan lebih bersabar menghadapi permasalahan yang dihadapi.

Perasaan marah sering kali muncul saat kondisi aktivitas sehari-hari tidak berjalan dengan lancar atau ketika permasalahan datang.

Meluapkan amarah di saat menjalankan puasa tidak hanya bisa merugikan orang di sekitar kita. Hal tersebut juga bisa merugikan diri sendiri, terutama lantaran memengaruhi pahala puasa.

Itulah mengapa, sebagai muslim yang beriman, kamu harus menahan emosi dan amarah agar berbagai keutamaan dan pahala di bulan suci Ramadan bisa kamu dapatkan.

Ada beberapa cara yang bisa membantumu untuk menahan amarah saat mendirikan puasa di bulan Ramadan.

Berikut enam cara untuk mengendalikan amarah selama bulan Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Kamis (30/3/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cara untuk Mengendalikan Amarah Selama Bulan Ramadan

1. Berpikir sebelum Berbicara

Jangan pernah merespons apa pun ketika kondisi emosimu sedang tidak stabil. Pikirkan dulu apa yang akan kamu katakan agar tidak menjadi bumerang yang justru merugikan diri sendiri.

Biasanya, kata-kata yang sudah dipikirkan dengan lebih masak akan lebih "mematikan" sehingga orang yang membuatmu marah itu akan terdiam dan tidak bisa membalas lagi. Namun, ingat, atur nada bicara dan jangan pakai umpatan.

2. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan Sejenak

Beraktivitas fisik ringan baik untuk mengendalikan emosi. Kegiatan tersebut dianjurkan untuk mengurangi stres yang dapat berujung pada perasaan marah. Coba berjalan kaki sebentar ke luar rumah atau gedung kantor, berkeliling dan lihatlah pemandangan sekitar.

Akan lebih baik lagi jika ada alat olahraga di rumah, misalnya treadmill atau samsak tinju. Kamu bisa meluapkan emosi dengan menggunakan alat olahraga tersebut.

Namun, kamu tidak perlu berolahraga terlalu keras. Bisa-bisa bukan marah yang membatalkan puasa, melainkan rasa haus karena terlalu lelah.

3 dari 4 halaman

Cara untuk Mengendalikan Amarah Selama Bulan Ramadan

3. Berwudu dan Ganti Posisi

Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, seorang muslim tidak hanya dituntut untuk bisa menahan lapar dan haus, tetapi juga meredam rasa marah. Satu di antara cara menahan marah yang dituntunkan oleh Islam adalah dengan berwudu.

Jika kamu merasa marah atau emosi bergejolak karena suatu hal, disarankan untuk berwudu. Air yang mengalir mengenai wajah, tangan, kepala, dan kaki akan menyalurkan perasaan sejuk ke seluruh tubuh sehingga rasa marah yang membakar bisa padam.

Selain itu, perhatikan pula posisimu. Apabila keinginan marah timbul saat kamu berdiri, kamu disarankan untuk duduk. Dan ketika rasa marah itu masih ada saat kamu duduk, berbaringlah sejenak. Mengubah posisi seperti itu dipercaya bisa menenangkan diri dan menurunkan gejolak emosi.

4. Berzikir

Apabila kamu telah berwudu dan merasa masih terdapat sisa-sisa dari amarah yang ada di dalam tubuh, berzikir menjadi cara yang bisa kamu lakukan selanjutnya.

Dengan berzikir, kamu akan makin mengingat akan kuasa Allah, dan akhirnya akan makin membuat hatimu menjadi lebih tenang dan lembut dalam menghadapi masalah.

4 dari 4 halaman

Cara untuk Mengendalikan Amarah Selama Bulan Ramadan

5. Dengarkan Lagu dan Cobalah Tidur

Pasang earphone dan pergilah ke tempat yang cukup tenang. Jika keadaannya memungkinkan, tidurlah sebentar. Sebab, tidur dapat memperbaiki suasana hati dan dapat membuat performa tubuh jadi jauh lebih baik.

Bila kamu tipikal orang yang selalu membawa wewangian atau aroma terapi, kamu juga bisa mencium wangi tersebut agar kondisi menjadi lebih tenang.

6. Coba Diam dan Hindari Pemicunya

Jika ada sesuatu yang menyinggung dan membuatmu naik pitam, jangan langsung merespons balik dengan kata-kata yang kejam. Coba berdiam diri dulu dan berikan waktu bagi tubuh serta pikiran untuk meredakan amarah dengan sendirinya.

Ketika diam, kamu bisa sambil menarik napas dalam untuk meredakan emosi. Setelah itu, ambillah jarak dari sumber penyebab kemarahan. Makin kamu dekat dengan sumber api, makin sulit kamu meredakan emosi.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 16/5/2019)

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer