Sukses


Penyebab dan Cara Mengatasi Sorry Syndrome

Bola.com, Jakarta - Sorry syndrome adalah sebuah kecenderungan yang membuatmu merasa harus meminta maaf terus-menerus atas suatu hal yang bukan jadi kesalahanmu ataupun berada di luar kendalimu.

Menurut penelitian di Psychological Science, wanita lebih mudah meminta maaf daripada pria sehingga mereka lebih rentan terkena "sindrom maaf".

Peneliti menemukan wanita lebih banyak melakukan pelanggaran. Sementara pria cenderung memiliki gengsi yang lebih tinggi sehingga sulit minta maaf.

Tanda-tanda kamu memiliki sorry syndrome bisa dikenali lewat tindakan berikut:

  • Meminta maaf untuk hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan
  • Meminta maaf atas tindakan orang lain
  • Meminta maaf ketika berinteraksi sewajarnya, seperti melewati seseorang yang sedang duduk
  • Meminta maaf kepada benda mati
  • Meminta maaf untuk hal-hal yang bukan kesalahanmu
  • Meminta maaf saat mencoba bersikap tegas

Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab dan cara mengatasi sorry syndrome, disadur dari Klikdokter, Jumat (31/3/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penyebab Sorry Syndrome

1. Tidak Percaya Diri

Rasa tidak percaya diri bisa jadi penyebab seseorang terlalu sering meminta maaf lantaran ketika menghadapi suatu permasalahan, dia cenderung mengucilkan diri sendiri sehingga menilai dirinya yang berbuat salah.

2. Menghindari Konflik

Beberapa orang meminta maaf hanya untuk menghindari konflik. Mereka meyakini minta maaf bisa membuat posisi mereka lebih aman. Apakah kamu satu di antaranya? Jika ya, ketahuilah bahwa minta maaf terlalu sering justru bisa membuatmu merasa tertekan.

Minta maaf demi menghindari konflik juga bisa menjadi tanda kamu punya trauma masa lalu yang belum terselesaikan. Contoh pengalaman buruk yang dimaksud, seperti tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan.

3. Merasa Tidak Beruntung dan Jadi Penyebab Terjadinya Hal Buruk

Tidak sedikit orang percaya bahwa dirinya adalah akar penyebab dari semua hal buruk yang terjadi di sekitarnya. Kondisi ini bisa membuatmu memiliki sorry syndrome.

Berdasarkan Harley Therapy Counseling, pemahaman ini bisa dipicu oleh pengalaman pahit di masa kecil. Trauma ini dapat merampas identitas dan harga diri.

Apabila tidak segera disembuhkan dengan tepat, kondisi ini bisa membuatmu menjalani masa depan dengan dirundung perasaan sebagai orang yang tidak patut dicintai dan harus disalahkan atas segala hal.

3 dari 5 halaman

Penyebab Sorry Syndrome

4. Pasangan Terlihat Sempurna

Memiliki pasangan yang terlihat sempurna, bisa membuatmu cenderung menyalahkan diri sendiri atas segala permasalahan yang dihadapi. Rendahnya rasa percaya diri membuatmu memiliki keyakinan yang buruk terhadap diri sendiri.

Tak jarang, kondisi ini disebabkan kamu memiliki pasangan yang manipulatif. Orang manipulatif memiliki 1001 cara untuk membuatmu merasa bersalah. Dia membuat kamu mengira hidupmu beruntung ketika bersamanya.

5. Tidak Ingin Orang Lain Merasa Buruk

Mengungkapkan permintaan maaf untuk membuat orang lain merasa bahagia bisa jadi penyebab kamu terkena sindrom maaf. Alih-alih meningkatkan harga diri, kamu justru memilih untuk selalu berusaha menyenangkan orang lain.

Tanpa disadari, kamu memiliki kecenderungan ingin selalu disukai orang lain.

6. Merasa Tidak Nyaman

Perasaan serba-sungkan alias tidak nyaman bisa membuatmu merasa perlu untuk selalu minta maaf, padahal tidak salah. Ini ada kaitannya dengan self esteem alias penilaian terhadap diri sendiri yang rendah.

Tanpa disadari, sorry syndrome tumbuh ketika kamu tidak bisa melihat nilai dalam diri sendiri. Oleh karena itu, coba luangkan waktu untuk kembali mengenal diri sendiri. Pikirkan juga bahwa dirimu sama pentingnya dengan orang lain.

4 dari 5 halaman

Penyebab Sorry Syndrome

7. Meminta Maaf agar Orang Lain Tidak Meninggalkanmu

Jika kamu sering meminta maaf untuk hal-hal yang bukan menjadi kesalahanmu, mungkin kamu melakukannya karena tidak ingin ditinggalkan orang-orang di sekitar.

Pemicunya bisa karena waktu kecil kamu tidak bisa mengandalkan orang tua saat sedang membutuhkan peran mereka.

8. Tidak Bisa Menilai Situasi Sosial

Kurangnya kemampuan menilai situasi sosial bisa mendorong seseorang terlalu sering meminta maaf. Saat dihadapkan oleh masalah yang ada, ia merasa dirinya yang salah. Padahal, bisa saja kesalahan tersebut ada di pihak lain.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Sorry Syndrome

Meski meminta maaf adalah tindakan yang sopan, tetapi saat dilakukan secara berlebihan justru bisa membuat permintaan maaf terkesan tidak tulus. Nilaimu di mata orang lain pun bisa berkurang.

Apabila kamu merasa terlalu sering minta maaf, coba lakukan cara mengatasi sorry syndrome:

  • Belajarlah untuk menempatkan ungkapan maaf hanya di situasi tertentu misalnya, saat kamu melakukan kesalahan atau turut andil terhadap timbulnya masalah.
  • Ganti maaf dengan ungkapan terima kasih. Cara ini bisa diterapkan contohnya, ketika kamu menjatuhkan barang dan ada orang lain yang membantu mengambilkan. Daripada meminta maaf, ucapkan terima kasih.
  • Apabila tidak bisa mengendalikan diri karena selalu meminta maaf secara berlebihan, konsultasikan dengan psikolog untuk mencari tahu penyebabnya.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 11/11/2022)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer