Bola.com, Jakarta - Kuatnya belenggu besi
Mengikat kedua kaki
Baca Juga
Advertisement
Tajamnya ujung belati
Menujam di ulu hati
Sanggupkah tak akan lari walau akhirnya
Pasti mati
Di kepala tanpa baja
Di tangan tanpa senjata
Akh itu soal biasa yang
Singgah di depan mata kita
Lusuhnya kain bendera
Di halaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak
Kenal kasian menyerang dalam gelap
Memburu kala haru dengan
Cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu
Pergi tanpa ragu
Setan-setan politik kan datang mencekik
Walau dimasa pacekik tetap mencekik
Apakah slamanya politik itu kejam?
Apakah selamanya dia datang
'Tuk menghantam?
Ataukah memang itu yang sudah
Digariskan?
Menjilat, menghasut, menindas
Memperkosa hak-hak sewajarnya
Maling teriak maling sembunyi balik
Dinding pengecut lari terkencing-kencing
Tikam dari belakang lawan lengah
Diterjang lalu sibuk mencari kambing
Hitam
Selusin kepala tak berdosa
Berteriak hingga serak di dalam ngeri
Yang congkak lalu senang dalang
Tertawa...he...he...he...he...
Sumber: KapanLagi