Sukses


Apa Itu Bipolar? Kenali Gejala, Penyebab, dan Akibatnya

Bola.com, Jakarta - Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis dari rasa gembira yang ekstrem menjadi depresi yang parah.

Seseorang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresif (sangat terpuruk).

Beberapa studi pencitraan otak menunjukkan perubahan fisik pada otak penderita gangguan bipolar. Dalam penelitian lain disebutkan, gangguan ini juga disebabkan oleh poin ketakseimbangan neurotransmitter, fungsi tiroid yang abnormal, gangguan ritme sirkadian, dan tingkat tinggi hormon stres kortisol.

Gangguan bipolar umumnya ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, seperti:

  • Dari sangat bahagia menjadi sangat sedih.
  • Dari percaya diri menjadi pesimistis.
  • Dari bersemangat menjadi malas beraktivitas.

Setiap fase emosi dapat berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan. Bukan hanya pada orang dewasa, gangguan bipolar juga bisa terjadi pada anak.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang gangguan bipolar, dilansir dari lamanĀ Kemkes, Sabtu (1/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Gejala Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau pun sebaliknya.

Sebelum terjadi perubahan dari satu emosi ke emosi lain, biasanya terdapat fase di mana suasana hati atau emosi pasien normal. Namun, pada kasus tertentu, perubahan emosi juga dapat terjadi tanpa adanya fase normal.

Tiap emosi atau gejala, baik mania mau pun depresi, dapat berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

3 dari 5 halaman

Gejala Mania yang Muncul pada Penderita Gangguan Bipolar

  • Merasa sangat bahagia atau senang.
  • Berbicara sangat cepat, sering, dan tidak seperti keadaan normal.
  • Merasa sangat bersemangat.
  • Muncul rasa percaya diri yang berlebihan.
  • Keinginan untuk tidur menurun.
  • Tidak nafsu makan.
  • Mudah terganggu

Gejala mania juga dapat ditandai dengan munculnya pikiran untuk membuat keputusan yang buruk atau cenderung bersikap impulsif.

Dalam hal ini, penderita gangguan bipolar bisa secara tiba-tiba melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, menyalahgunakan NAPZA, atau melakukan hal lain yang dapat merugikan dirinya bahkan orang lain.

4 dari 5 halaman

Gejala Depresi yang Muncul pada Penderita Bipolar

  1. Merasa sangat sedih dan putus asa.
  2. Lemas dan kurang energi.
  3. Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu.
  4. Hilang keinginan untuk beraktivitas.
  5. Merasa kesepian dan tidak berguna.
  6. Merasa bersalah
  7. Pesimistis terhadap segala hal dan membenci diri sendiri.
  8. Tidak nafsu makan.
  9. Gangguan dalam tidur seperti sulit tidur atau bangun terlalu dini.
  10. Delusi atau waham.
  11. Muncul keinginan untuk bunuh diri.

Penderita gangguan bipolar juga dapat mengalami munculnya gejala mania dan depresif secara bersamaan. Misalnya, merasa sangat bersemangat dan di saat yang bersamaan juga merasa sangat sedih. Kondisi itu disebut gejala campuran atau mixed state.

5 dari 5 halaman

Akibat Gangguan Bipolar

Dalam menangani gangguan bipolar, dokter akan menganjurkan penggunaan obat atau terapi khusus. Untuk menentukan metode yang tepat, pasien perlu melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter.

Gangguan bipolar yang tidak mendapatkan penanganan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan penderitanya, seperti:

1. Performa di sekolah atau tempat kerja memburuk.

2. Kecanduan alkohol hingga penyalahgunaan NAPZA.

3. Rusaknya hubungan sosial, misalnya dengan pasangan, kerabat, atau orang lain.

4. Permasalahan keuangan (finansial).

5. Menimbulkan keinginan hingga percobaan bunuh diri.

Penyebab Gangguan Bipolar

Penyebab munculnya gangguan bipolar belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan bahwa kondisi ini merupakan dampak dari adanya ketakseimbangan pada neurotransmitter, yakni senyawa alami yang berfungsi mengendalikan fungsi otak.

Faktor genetik, fisik, lingkungan dan sosial memiliki peran atas terjadinya ketakseimbangan neurotransmitter yang diduga menjadi penyebab gangguan bipolar. Maka itu, gejala gangguan bipolar dapat terpicu jika seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti:

  1. Terdapat kerabat dekat yang meninggal, misalnya keluarga.
  2. Putus dalam berhubungan, seperti dengan pacar atau pasangan hidup.
  3. Mengalami kekerasan emosi, fisik, atau seksual.

Selain peristiwa traumatis, faktor lain yang juga diduga memicu munculnya gejala gangguan bipolar meliputi:

  1. Penyakit fisik
  2. Gangguan tidur
  3. Memiliki masalah rumah tangga, keuangan, pekerjaan, atau masalah keseharian lain.
  4. Kecanduan alkohol dan menyalahgunakan NAPZA.

Ā 

Sumber:Ā Kemkes

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer