Sukses


Contoh Karangan Narasi yang Bisa Dicontoh

Bola.com, Jakarta - Narasi adalah sebuah jenis tulisan yang di dalamnya terdapat penjelasan sebuah peristiwa yang ditulis berurutan dari satu waktu ke waktu berikutnya.

Karangan narasi umumnya bisa dibagi menjadi berbagai kategori, tergantung dengan topik atau tema yang diangkat.

Beragam topik karangan yang umum diangkat orang di antaranya adalah liburan, lingkungan, keluarga, hingga pendidikan.

Meski sering dibuat menjadi tugas, masih banyak orang kebingungan bagaimana cara membuat karangan narasi.

Agar kamu lebih paham, kamu bisa mencermati contoh-contohnya.

Berikut contoh karangan narasi, dikutip dari laman 99, Jumat (31/3/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Contoh Karangan Narasi tentang Liburan

Hari yang sudah aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari ini, aku dan keluargaku akan pergi berlibur ke kebun binatang Ragunan. Saking tak sabarnya untuk berlibur bersama dengan keluarga, aku bangun pagi untuk membantu ibu menyiapkan segala perlengkapan yang harus dibawa.

Setelah semua barang sudah siap sedia, aku dan keluargaku tidak langsung berangkat. Kami sarapan terlebih dahulu agar perut tidak kosong saat berangkat ke kebun binatang.

Tepat ketika jam dinding menunjukkan pukul 07.00 WIB, aku dan keluarga berangkat menggunakan mobil menuju kebun binatang Ragunan. Ayah duduk di bangku kemudi dan ibu menemaninya duduk di bangku penumpang bagian depan.

Sementara itu, aku dan kakakku memilih duduk di bangku penumpang bagian belakang karena kami merasa nyaman dengan duduk di bangku tersebut.

3 dari 5 halaman

2. Contoh Karangan Narasi tentang Lingkungan

Tuti selalu menyaksikan tetangganya membuang sampah sembarangan. Di dalam hatinya dia tahu ini salah dan ingin selalu menegur tetangganya. Namun, Tuti selalu tak enak hati ketika ingin melakukan hal ini.

Tuti tahu ketika musim hujan datang, sampah akan menumpuk ke parit dekat rumah. Hal ini membuat semua rumah yang ada di lingkungan itu menjadi kebanjiran.

Benar saja, ketika hujan datang di suatu malam, sampah yang dibuang oleh tetangga Tuti tertumpuk di parit. Air pun mulai masuk ke rumah. Tuti menjadi kesal, seharusnya waktu itu dia langsung menegur tetangganya saja. Gara-gara kesalahan tetangga Tuti, semua orang menjadi kesusahan.

4 dari 5 halaman

3. Contoh Karangan Narasi tentang Guru

Semua orang pasti memiliki orang tua sehingga kita bisa terlahir di dunia ini. Namun, ada istilah orang tua kedua yang ada di sekolah. Itu merupakan sebutan untuk guru-guru yang ada di sekolah, karena saat di sekolah, merekalah yang menjadi orang tua kita. Membimbing, menjaga, menegur kita selama kita bersekolah.

Saat kita di sekolah, ada banyak guru yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Contohnya, kita pasti sering atau pernah menemukan guru yang sangat baik dan sabar, guru yang tegas, guru yang ditakuti murid karena sering marah, guru yang lucu sering membuat kita tertawa, dan masih banyak lagi.

Terlepas dari itu semua, guru merupakan kunci kesukesan kita di masa depan. Para pahlawan tanpa tanda jasa. Merekalah yang selalu ada dalam suka duka saat kita menempuh pendidikan di sekolah.

Mereka yang akan bangga jika kita meraih prestasi, mereka yang akan ikut bersedih jika kita mengalami kegagalan, tetapi mereka juga yang membangkitkan kita dari kegagalan tersebut. Guru, segala hormat kami untukmu.

5 dari 5 halaman

4. Contoh Karangan Narasi tentang Pengalaman Pribadi

Pada liburan sekolah, aku dan keluargaku berencana untuk pergi liburan. Aku dan keluarga sepakat untuk berlibur ke Pantai Parangtritis.

Aku segera menyiapkan segalanya perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Aku dan keluargaku disuguhi oleh langit yang cerah dengan deburan ombak biru yang menawan.

Sesampainya di pantai, aku dan keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Waktu berlalu begitu cepat tak terasa berjam-jam telah kuhabiskan di sana.

Perpisahan pun terjadi ketika hari beranjak sore. Aku harus pulang dan meninggalkan pantai indah ini. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Aku berjanji, di liburan berikutnya aku akan kembali lagi ke tempat ini.

 

Sumber: 99

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer