Bola.com, Jakarta - Kecanduan pornografi bagi remaja menjadi konsen tersendiri bagi orang tua. Pasalnya, rasa ingin tahu dari seorang remaja akan menjadi berbahaya ketika menjadi kecanduan.
Seseorang disebut mengalami kecanduan pornografi saat konten-konten bermuatan porno, seperti gambar, suara, tulisan, video, kartun, percakapan, sudah sangat berdampak pada kehidupannya. Termasuk rusaknya hubungan sosial dan terganggunya aktivitas harian.
Baca Juga
Advertisement
Gangguan ini tak mengenal usia. Orang dewasa, anak, hingga remaja rentan terpapar konten bermuatan porno.
Seorang anak dikatakan masuk kategori kecanduan pornografi ketika dia merasa cemas atau tidak nyaman saat tidak bisa menonton konten porno. Hal ini dibarengi juga dengan perilaku masturbasi yang terus-menerus.
Mereka merasa sumber kesenangannya bersumber dari konten pornografi. Makanya, ketika dia butuh sesuatu agar mendapatkan kesenangan, dia akan menonton atau melihat konten pornografi.
Agar lebih paham lagi, berikut cara mengatasi kecanduan pornografi di usia remaja bersama gejalanya, disadur dari Klikdokter, Senin (3/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Kecanduan Pornografi di Usia Remaja
- Anak terus-menerus memikirkan pornografi sehingga memengaruhi konsentrasinya.
- Intensitas menonton film porno makin lama makin meningkat.
- Ada perubahan emosi ketika tidak menonton pornografi (jadi cemas atau merasa tidak tenang jika terlalu lama tidak nonton atau menyaksikan konten porno).
- Adanya perubahan dalam perilaku, seperti lebih cenderung sering menyendiri karena untuk menonton film porno.
- Meningkatnya aktivitas seksual si anak (masturbasi).
- Menolak saat diminta melepas gadgetnya. Jika ditegur atau dibatasi pemakaiannya, dia akan marah.
Advertisement
Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi di Usia Remaja
1. Terapi Modifikasi Perilaku
Terapi modifikasi perilaku (behavioral modification therapy) adalah pendekatan terapeutik yang dirancang untuk mengubah perilaku negatif tertentu yang tidak diinginkan.
Tujuan terapi ini adalah mengubah perilaku yang sudah ada dan berkembang selama bertahun-tahun.
2. Psikoterapi
Pendekatan psikoterapi merupakan satu di antara jalan terbaik untuk mengatasi kecanduan seorang anak pada pornografi.
Berbagai pendekatan dapat diterapkan dalam terapi ini, seperti pendekatan individu, kelompok, hingga dukungan keluarga, tentunya dengan pendampingan dari ahlinya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab kecanduannya terhadap pornografi. Setelah itu, bersama dengan keluarganya, psikolog kemudian dapat menyusun strategi penanganan kecanduannya.
3. Terapi Grup
Ini juga dapat menjadi terapi untuk mengatasi kecanduan pornografi. Sebab, satu di antara untuk menghilangkan kecanduan terhadap pornografi atau hal negatif apa pun adalah berinteraksi dengan orang lain dan merasakan perasaannya secara dalam.
Maka itu, terapi grup bisa dilakukan untuk mengatasi adiksi pornografi pada remaja.
4. Hipnotis
Terapi hipnotis dapat menjadi pilihan dalam mengatasi kecanduan pornografi.
Para ahli hipnoterapi dapat melakukan pendekatan alam bawah sadar remaja tersebut dan mencari tahu penyebab serta cara mengatasinya.
5. Obat-obatan
Pada beberapa kasus, terapi farmakologi atau obat-obatan dapat membantu dalam mengatasi kecanduan pornografi.
Terapi ini biasanya bersifat pendamping terhadap terapi utama, seperti psikoterapi, dan hanya diberikan oleh ahli psikiatri.
Kapan Harus Menemui Profesional?
Kecanduan konten porno yang tidak ditangani akan memberikan banyak dampak buruk bagi remaja. Misalnya, turunnya prestasi di sekolah, pola tidur berubah, minim interaksi sosial, mudah marah, dan tersinggung.
Itulah sebabnya, jika anak sudah menunjukkan gejala kecanduan pornografi, dia harus segera diterapi oleh profesional.
Selain itu, ketika remaja sudah mengalami gejala kecemasan, depresi, insomnia, atau kondisi kesehatan mental lain yang terkait dengan adiksinya, jangan tunda untuk meminta bantuan profesional.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 11/10/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement