Bola.com, Jakarta - Bukti transaksi merupakan sebuah dokumen penting bagi setiap orang, organisasi maupun perusahaan yang melakukan sebuah transaksi.
Fungsi utama bukti transaksi sendiri ialah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan oleh setiap orang, sebuah organisasi maupun perusahaan.
Baca Juga
Advertisement
Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Adapun melalui data transaksi kamu bisa memperoleh informasi mengenai siapa yang melakukan sebuah transaksi, rekening apa saja yang terpengaruh pada transaksi tersebut, dan penetapan pencatatan rekening ke dalam pencatatan selanjutnya.
Adapun contoh bukti transaksi yang paling umum yaitu kuitansi, bukti nota kontan, bukti nota kredit, dan lain sebagainya.
Berikut macam-macam bukti transaksi, disadur dari Merdeka, Selasa (4/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Bukti Transaksi
1. Kuitansi
Macam-macam bukti transaksi yang pertama adalah kuitansi yang digunakan saat transaksi penerimaan sejumlah uang. Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.
Pada umumnya kuitansi terdiri dari dua bagian, yang pertama diberikan kepada pihak yang membayar bukti pencatatan pengeluaran uang. Sedangkan bagian yang tertinggal dapat dijadikan bukti pencatatan penerimaan uang.
Di dalam kertas kuitansi biasanya memuat tanggal transaksi, pihak yang memberikan uang, nominal uang, maksud dan tujuan dari transaksi, dan tanda tangan serta ditambah dengan materai bila dibutuhkan.
2. Bukti Faktur (Invoice)
Faktur merupakan pernyataan tertulis mengenai barang yang dijual, baik jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh pihak yang menjual kepada pihak pembeli. Faktur memiliki fungsi sebagai bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang yang dibelinya.
Bukti ini juga kerap dibutuhkan pada saat terjadi retur pembelian atau retur penjualan.
Faktur pada umumnya memuat informasi mengenai nama dan alamat penjual, nomor faktur, nama dan alamat pembeli, tanggal pesanan, syarat pembayaran, keterangan mengenai barang seperti jenis barang, harga satuan, kuantitas barang, dan jumlah harga.
3. Nota Kontan
Nota kontan merupakan dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Lembar yang pertama (asli) diserahkan kepada pihak pembeli dan copy-nya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi atas penjualan tunai.
Advertisement
Macam-Macam Bukti Transaksi
4. Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual (pengembalian), nota kredit dikeluarkan oleh pihak penjual.
Bukti ini berfungsi sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan dan atau tidak sesuai dengan pesanan pembeli.
5. Nota Debet
Nota debet adalah dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak sesuai penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
6. Bukti Cek
Bukti cek bisa diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.
Cek terdiri dari dua bagian yaitu bagian sebelah kiri buku cek sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. Sedangkan bagian sebelah kanan dapat diberikan kepada pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
Â
Sumber: Merdeka.com (Penulis: Novi Fuji Astuti. Published: 1/12/2020)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengikuti tautan ini.