Bola.com, Jakarta - Aktualisasi diri adalah konsep kepribadian yang dikembangan pada abad ke-20 oleh psikolog asal Amerika Serikat bernama Abraham Maslow.
Menurut Maslow, aktualisasi diri berarti menerima keadaan, di mana individu bisa memanfaatkan sepenuhnya bakat yang ia punya, sambil terus menggali apa saja yang kurang dari dirinya.
Advertisement
Maslow juga berpendapat, aktualisasi diri adalah tahap akhir dari teori hierarki kebutuhan. Teori ini mengusulkan tujuh aspek aktualisasi diri, yaitu:
- Kebutuhan fisiologis, meliputi makanan, tempat tinggal, dan istirahat
- Kebutuhan rasa aman, meliputi keamanan, stabilitas, dan ketertiban
- Kebutuhan sosial, meliputi cinta, rasa saling memiliki, dan persahabatan
- Kebutuhan akan penghargaan, meliputi penerimaan di lingkungan, pencapaian, dan kemandirian
- Kebutuhan kognitif, meliputi pemenuhan kebutuhan intelektual dan pengetahuan
- Kebutuhan estetis, meliputi keserasian, keseimbangan, dan keindahan
- Aktualisasi diri, tujuan perkembangan manusia dan terjadi ketika seseorang menyadari potensi diri sepenuhnya
Maslow juga menciptakan istilah "Meta Motivation" untuk orang-orang yang sudah berhasil mengaktualisasikan diri. Disebut berhasil ketika saat individu telah mencapai kedewasaan untuk menerima diri apa adanya, memiliki gambaran diri yang positif, dan lebih realistis dalam mencapai tujuan.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang aktualisasi diri, disadur dari Klikdokter, Rabu (5/4/2023)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Orang yang Telah Berhasil Mengaktualisasikan Diri
- Memiliki kemampuan menerima diri sendiri.
- Menjaga hubungan baik dengan banyak orang.
- Mampu hidup mandiri.
- Memiliki kreativitas dalam berpikir, berkembang, dan menjalani kehidupan.
- Memiliki tujuan hidup jelas dengan pelaksanaan tugas yang terukur.
- Memiliki rasa cinta dan kasih sayang, baik terhadap diri sendiri, keluarga, sahabat, dan orang terdekat.
- Mampu memecahkan suatu permasalahan dengan bijaksana.
- Menghargai berbagai pencapaian, kendati merupakan hal sederhana.
Advertisement
Metode dan Teknik Aktualisasi Diri
1. Praktik Penerimaan
Belajar menerima apa yang datang dan pergi, bisa membantumu mencapai aktualisasi diri. Praktik penerimaan juga berarti kamu merasa nyaman dan menerima berbagai hal yang tidak kamu ketahui dalam hidup.
Menerima juga berarti menghindari angan-angan dan melihat sesuatu dengan cara yang lebih realistis. Penerimaan merupakan sebuah proses, jadi kamu bisa mulai dari hal-hal kecil yang ada di dekatmu.
2. Berani Menerima Tantangan
Berani menerima tantangan merupakan metode aktualisasi diri yang bisa kamu coba. Kamu bisa menikmati setiap momen yang datang, tanpa perlu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi.
Mungkin di awal kamu akan merasakan takut menerima tantangan baru. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu perlu pertimbangkan secara matang sehingga saat kesempatan akan datang kamu siap untuk menghadapinya.
3. Menghargai Diri Sendiri
Memelihara hubungan dengan banyak orang memang penting, tetapi menjaga hubungan baik dengan diri sendiri juga tak kalah penting. Menghargai diri sendiri bisa dilakukan dengan cara me time.
Setiap orang punya cara berbeda untuk menikmati waktu atau menghargai diri sendiri. Maka, kamu bisa menentukan apa yang bisa membuatmu merasa tenang dan damai.
4. Bersyukur
Bersyukur atau menghargai berbagai pencapaian hidup, mungkin akan terdengar klise. Namun, kita sering lupa dengan berbagai pencapaian tersebut dan cenderung mengabaikannya.
Kamu bisa bersyukur terhadap berbagai pencapaian kecil yang terjadi di hidupmu sebagai proses aktualisasi diri.
Metode dan Teknik Aktualisasi Diri
5. Hidup Sederhana
Hidup sederhana bisa menghindarkan kamu dari hal-hal yang bersifat tidak jujur, manipulasi, dan penolakan akan diri sendiri. Dengan belajar hidup jujur, kamu bisa terhindar dari kekhawatiran tentang apa yang orang lain pikirkan.
Hidup jujur juga akan mengajarkanmu untuk menghormati hak dan kebutuhan orang lain, serta fokus mengejar tujuan hidupmu sendiri.
6. Melatih Jiwa Sosial
Kamu dapat melatih aktualisasi diri dengan lebih peduli pada sekitar. Jika kamu mengalami kesulitan mengasah jiwa sosial, kamu bisa mulai belajar berempati dengan orang-orang terdekatmu.
Cobalah belajar tentang bagaimana pengalaman hidup orang lain dan mulai membaca berbagai pelajaran berharga darinya.
Kamu juga bisa mengasah jiwa sosial dengan menjadi sukarelawan, bergabung dengan komunitas sosial, dan belajar mengubah hal-hal kecil di sekitar.
7. Bertemu dengan Terapis
Bertemu terapis tidak selalu terkait masalah mental. Kamu bisa kapan saja datang ke psikolog untuk sekadar curhat atau sharing, sekaligus membantu menunjukkan aktualisasi diri yang sesuai.
Selain itu, kamu bisa berkonsultasi terkait masalah kesehatan mental dengan prosedur yang tepat.
Advertisement
Contoh Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Hal ini bergantung pada usia, budaya, dan faktor lainnya. Berikut beberapa contoh aktualisasi diri dalam bentuk perilaku, seperti:
- Mudah menemukan pemecahan dari suatu masalah.
- Menemukan kenikmatan atau kepuasan versi diri sendiri.
- Memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai kepuasan.
- Tidak malu dan tampil menjadi diri sendiri.
Maslow dalam teorinya juga menjelaskan contoh dari aktualisasi diri, misalnya seorang musisi harus membuat musik, seorang seniman harus melukis, dan seorang penyair harus menulis jika ingin mendapatkan kebahagiaannya.
Berikut beberapa contoh lain dari aktulisasi diri dalam kehidupan:
- Seorang seniman mungkin tidak mendapatkan untung yang besar dari karya seninya, tetapi ia tetap melukis atau membuat karya untuk membuat dirinya lebih bahagia.
- Seorang ayah mendapatkan tujuan hidup yang jelas dan merasa bahagia saat bisa melihat anak-anaknya tumbuh besar dan bisa membawa dampak positif.
- Seseorang yang bekerja di badan amal atau sukarelawan, mungkin tidak akan mendapatkan penghasilan yang besar. Namun, mereka bahagia karena bisa bertemu dengan banyak orang dan melihat orang lain bahagia.
Â
Disadur dari:Â Klikdokter.com (Published: 7/10/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.