Bola.com, Denpasar - Pelatih Timnas Sepak Bola Pantai Indonesia, Ida Bagus Mahayasa, tetap menggelar latihan bersama anak asuhnya meski ANOC World Beach Games 2023 diterpa ketidakpastian.
Hingga saat ini, sudah ada empat lokasi yang akan dipakai untuk perhelatan ANOC World Beach Games 2023. Keempat lokasi tersebut ada di Nusa Dua, Kuta, Canggu, dan Jimbaran pada 5-12 Agustus mendatang.
Baca Juga
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Debut dan Langsung Cetak 2 Gol untuk Vietnam di Piala AFF 2024, Rafaelson: Laga yang Tak Terlupakan
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Akan ada 14 cabor yang akan dipertandingkan. sekitar 205 negara akan ambil bagian dalam multi event olahraga pantai terbesar di dunia ini. Hingga saat ini, persiapan belum terlihat terlalu signifikan. Namun perwakilan KOI dan ANOC sendiri sudah melakukan pemetaan terhadap 4 klaster tersebut.
Misalnya di Canggu menjadi lokasi pertandingan untuk surfing atau selancar ombak. Di Nusa Dua kemungkinan besar menjadi lokasi pertandingan untuk sepak bola pantai. Di kawasan Kuta ada beberapa cabor yang dipertandingkan. salah satunya basket 3x3.
Semua pihak berharap ANOC World Beach Games 2023 tetap digelar sesuai jadwal dan tetap di Bali. Meskipun Gubernur Bali I Wayan Koster sudah melontarkan pernyataan untuk menolak kontingen Israel di ANOC WBG 2023.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapan Masih Terus Dilakukan
Salah satu harapan besar datang dari Pelatih Timnas Sepak Bola Pantai Indonesia Ida Bagus Mahayasa. Menurutnya sejauh ini, ia sudah menyiapkan pemain untuk ANOC WBG 2023. "Sejauh ini, persiapan masih terus kami lakukan. Program latihan setelah Piala AFC Sepak Bola Pantai 2023, tetap kami lakukan," terangnya.
Kebetulan ia menyiapkan tim dengan biaya mandiri. Persiapan jauh-jauh hari dilakukan agar tidak kaget saat ANOC WBG 2023 berlangsung. "Kami sekarang mengikuti arahan dari PSSI. Untuk sekarang kami berlatih mandiri dulu. Kami mencoba untuk menjaring pemain-pemain terbaik untuk masuk ke Timnas Sepak Bola Pantai," jelasnya.
Mahayasa juga tidak mempermasalahkan seandainya saat ANOC WBG 2023, ia turun jabatan menjadi asisten pelatih dan PSSI memilih untuk mencari pelatih asing.
"Ini kan misalnya terjadi seperti itu. Tidak ada masalah. Karena ini event dunia, harus dipersiapkan dengan matang. Apakah menambah pelatih fisik, ofisial, atau mencari pelatih kepala asing. Kami sekarang menyiapkan dulu nama-nama pemain agar tidak terkesan terburu-buru," jelasnya.
Advertisement
Masih Yakin Tetap Terlaksana
Meskipun ada pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak kontingen Israel di ANOC WBG 2023, Mahayasa masih yakin multi event olahraga ini masih tetap bergulir.
Dia tidak mau kejadian pembatalan Piala Dunia U-20 terulang kembali. "Saya masih punya harapan tetap terlaksana. Masak harus batal dua kali? Kapan lagi ada Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah?," bebernya.
Semua pihak harus memikirkan nasib atlet yang akan bertanding di ANOC WBG 2023. Sebab ini menjadi batu loncatan untuk menuju Olimpiade 2024, Paris.
"Jangan sampai berbagai keputusan merugikan banyak pihak. Saya tidak mau menyalahkan siapapun, tetapi bagaimana caranya pihak-pihak terkait bisa mencarikan solusi yang terbaik. Masih ada waktu untuk melakukan diskusi. Saya masih memiliki harapan untuk itu," tutupnya.