Bola.com, Jakarta - Malam Lailatulqadar banyak dikatakan turun pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Namun, tak banyak yang mengetahui secara pasti datangnya malam Lailatulqadar karena menjadi rahasia Allah Swt.
Itulah mengapa banyak umat muslim yang lebih rajin beribadah dan melakukan amalan-amalan yang baik pada hari-hari terakhir Ramadan demi meraih malam Lailatulqadar.
Advertisement
Sebab, malam Lailatulqadar adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam dan dipercayai sebagai malam paling mulia serta penuh berkah dalam setahun sehingga diburu oleh umat muslim.
Sementara itu, tidak jarang para penceramah mengangkat tema malam Lailatulqadar dalam ceramah-ceramah mereka.
Hal ini digunakan sebagai pengingat serta dapat memotivasi umat muslim untuk memaksimalkan ibadah dan melakukan amalan-amalan yang baik di 10 hari terakhir Ramadan.
Berikut ini beberapa contoh ceramah dengan topik malam Lailatulqadar, dikutip dari laman Kata-kata13 dan Matericeramahdankultum, Selasa (11/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Ceramah Topik Malam Lailatulqadar 1
Assalamu'alaikum warohmatuillaahi wabarokaatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua umat Islam yang senantiasa bertakwa, menjauhi larangan Allah Swt. dan menjalankan perintah-Nya seperti berpuasa pada Ramadan di tahun ini, kita senantiasa senang menjalankan perintah Allah Swt.
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita sekalian sehingga pada malam ini, di acara yang mulia ini kita masih bisa berkumpul pada majlis yang Insyaallah diridai oleh Allah Swt. dan oleh sebab itu kita harus banyak bersyukur dengan apa yang kita dapatkan khusunya di bulan Ramadan yang kita cintai ini, kapan lagi kesempatan yang akan kita dapatkan selain di bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.
Selawat serta salam marilah kita limpahkan pada junjungan nabi besar kita Muhammad saw. yang telah banyak memberikan pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa bertakwa dan mengenal Allah Swt., untuk itu kita semua perbanyak mengucapkan selawat kepada nabi kita Muhammada saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya dan kepada kita sekalian hingga mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari kiamat nanti.
Saudaraku yang sangat saya cintai,
Tahukah Anda mengenai bagaimanakah rasanya kita berpuasa selama ini, bagaimanakah rasanya menahan diri dari lapar, haus, dan menahan nafsu di bulan ini, semua merupakan sebuah proses untuk mencapai ketakwaan kita kepada Allah Swt., dan barang siapa kita mampu melaluinya maka kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Di bulan suci ini banyak terdapat rahasia-rahasia Allah Swt. dan banyak sekali keberkahan yang kita dapatkan karena hanya di bulan ini kita bisa menjadi hamba yang benar-benar melalui proses yang sangat berat, maka itu kita perlu menjalankannya dengan penuh kesabaran serta keimanan.
Rahasia-rahasia Allah Swt. di bulan ini adalah malam Lailatulqadar, apakah yang dinamakan Lailatulqadar, dalam QS. Al- Qodr: 1-5.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ *
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatulqadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatulqadar) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatulqadar) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (Al-Qadr: 1-5)
Sudah jelas dalam QS. Al-Qodr di atas bahwasanya malam Lailatulqadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan, malam lebih baik dari seribu bulan, nah untuk itu bagaimanakah agar kita mendapatkan malam seribu bulan tersebut, menurut para ulama datangnya Lailatulqadar adalah pada hari ganjil pada bulan Ramadan. Untuk mendapatkan kemuliaan pada malam tersebut hendaknya kita berzikir, salat sunah, dan sebagainya. Marilah malam Lailatulqadar ini kita cari dan dijadikan sebuah perlombaan untuk mendapatkan malam tersebut.
Dari Abu Hurairah, dari nabi shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَالْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).
Rasulullah saw. ketika malam Lailatulqadar mengencangkan tali sarungnya (melakukan ibadah) dan membangunkan istri-istrinya karena malam Lailatulqadar adalah malam yang sangat mulia sampai pada terbit fajar.
Sekian ceramah mengenai malam Lailatulqadar dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya, akhirulkalam saya haturkan terima kasih atas waktunya.
Wassalamu'alaikum warohmatuillaahi wabarokaatuh.
Advertisement
Contoh Ceramah Topik Malam Lailatulqadar 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Para hadiri jemaah yang diberi rahmat Allah.
Seperti biasa mari kita ucapkan lafal Alhamdulillah sebagai bentuk rasa syukur atas segala keberkahan dan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah Swt.
Hadirin para kaum muslimin dan muslimat yang Insyaallah dirahmati oleh Allah, terdapat banyak tafsir ulama yang menjelaskan mengenai waktu terjadinya Lailatulqadar. Sebagian ulama berpendapat bahwa Lailatulqadar terjadi pada awal-awal bulan Ramadan.
Ada juga yang berpendapat bahwa Lailatulqadar berlangsung pada malam ke-17 atau ke-19 Ramadan. Namun, pendapat yang masyhur menyatakan bahwa Lailatulqadar berlangsung pada satu di antara malam di malam-malam ganjil akhir bulan Ramadan.
Menurut Ibnu 'Arabi, penyandaran kata "al-lail" yang berarti malam pada kata "al-qadar", merupakan sebuah kiasan akan gelapnya takdir Tuhan. Sebagaimana gelapnya malam itu.
Disebut sebagai takdir karena ia bersifat rahasia atau gaib dan manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengetahuinya. Karena sifatnya yang gaib tersebut maka Rasulullah saw. memerintahkan kepada umatnya untuk meraihnya dan mencarinya.
Tidak diketahui secara pasti kapan berlangsungnya malam Lailatulqadar. Namun, yang harus kita lakukan saat ini adalah semangat untuk menghidupkan seluruh malam di bulan Ramadan, lebih-lebih pada malam-malam terakhir.
Berdasarkan sebuah riwayat yang disampaikan oleh Aisyah ra. beliau berkata:
"Rasulullah saw. sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut." (HR. Muslim)
Rasulullah saw. dan para sahabat jika memasuki 10 malam terakhir Ramadan, mereka akan mengencangkan sarungnya, memperkuat ibadahnya, dan bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan. Satu di antara ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. untuk menghidupkan Lailatulqadar adalah berdiam diri di masjid atau i’tikaf.
Pengertian i'tikaf bukan berarti hanya berdiam diri saja, tetapi memperbanyak ibadah, seperti salat sunah, membaca Al-Qur’an, atau berzikir. Bukan tertidur apalagi berbincang-bincang dengan orang lain.
Maka, mari kita mempersiapkan diri untuk menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan ini dengan penuh ketaatan dan mempersiapkan diri untuk meraih rahmat Allah. Saat ditentukan segala takdir pada malam Lailatulqadar kita sedang melaksanakan ibadah ketaatan kepada Allah, bukan sedang bermaksiat. Semoga di akhir Ramadan ini kita dapat lulus menggapai anugerah dan ampunan Allah.
Sekian ceramah mengenai malam Lailatulqadar dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya, akhirulkalam saya haturkan terima kasih atas waktunya.
Wassalamu'alaikum warohmatuillaahi wabarokaatuh.
Contoh Ceramah Topik Malam Lailatulqadar 3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menjadikan bulan Ramadan yang di dalamnya terdapat Lailatulqadar yang penuh rahmat. Selawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah saw. beserta keluarga dan segenap sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang mengikutinya.
Amma ba'du. Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah Swt., dan ketahuilah, sesungguhnya bulan ini adalah bulan yang mulia dan agung dan di dalamnya terdapat saat yang lebih mulia dari pada saat seribu bulan. Allah Swt. telah mewajibkan kalian agar berpuasa di bulan ini dan mendirikan salat pada malamnya untuk beribadah (qiyamul lail).
Oleh karena itu tingkatkanlah keimanan dengan memperbanyak ibadah. Juga merupakan suatu keutamaan pada sepuluh hari yang akhir melakukan i'tikaf di masjid. Semoga kita memperoleh keutamaan Lailatulqadar, amin. Allah Swt. berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada "Lailatulqadar".
Tahukah kalian apakah "Lailatulqadar"? Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan". (Al Qodr: 1-3). Ayat yang dikutip tersebut jelas menunjukkan nilai utama dari "Lailatulqadar". Mengomentari ayat tersebut, Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan di situ adalah bahwa amal ibadah seperti salat, tilawah Al-Qur'an, dan zikir serta amal sosial (seperti sedekah dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam Lailatulqadar).
Dalam riwayat lain, Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw. bahwa sesungguhnya Allah Swt. mengkaruniakan "Lailat al-qodr" untuk umat-Ku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya. Sementara berkenaan dengan ayat 4 surah Al-Qadr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya Lailatulqadar, para malaikat turun ke bumi menghampiri hamba-hamba Allah Swt. yang sedang qiyam al lail, atau melakukan zikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah Swt. menerima tobat dari para hamba-Nya yang bertobat.
Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah saw. juga pernah menyampaikan, "Barang siapa melakukan qiyam (salat malam) pada Lailatulqadar, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridaan-Nya, maka Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya".
Kaum muslimin rahimakumullah! Demikian banyaknya keutamaan Lailatulqadar sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya:
"Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali "Lailatulqadar", karena Lailatulqadar lebih utama dari (amalan) seribu bulan."
Rasulullah saw. telah bersabda, "Barang siapa mencari Lailatulqadar, hendaknya ia mencarinya pada malam 27". (HR. Ahmad). Kaum Muslimin yang berbahagia!, sesuai firman Allah pada awal surah Al-Qodr, serta pada ayat 185 surah Al-Baqoroh, dan hadis Rasulullah saw., maka para ulama bersepakat bahwa " Lailatulqadar" terjadi pada malam bulan Ramadan.
Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, Lailatulqadar bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah saw. saja, melainkan ia terus berlangsung pada setiap bulan Ramadan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari kiamat.
Adapun tentang kapan persis terjadinya Lailatulqadar, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadis Rasulullah saw., serta pemahaman para sahabat tentang hal tersebut. Sebagaimana tersebut di bawah ini:
Lailatulqadar terjadi pada malam 17 Ramadan, malam diturunkannya Al-Qur'an disampaikan oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh). Lailatulqadar terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasululah saw., "Carilah Lailatulqadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan". (HR. Bukhori, Muslim dan Baihaqi). Lailatulqadar terjadi pada malam tanggal 21 Ramadan, berdasarkan hadis riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim. Lailatulqadar terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadan, berdasarkan hadis riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Lailatulqadar terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam 27 bulan Ramadan.
Rasulullah saw. seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaikan kepada shahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-lama dan meminta nasihat kepada beliau kapan ia bisa mendapatkan Lailatulqadar, Rasulullah saw. kemudian menasihati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadan. (HR. Thabroni dan Baihaqi)
Menurut Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, terjadinya Lailatulqadar mungkin berpindah-pindah pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Sesuai informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya Lailatulqadar.
Oleh karena itu maka selayaknya setiap Muslim berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatulqadar dalam bulan Ramadan ini, yaitu semenjak awal hingga akhir Ramadan.
Wahai kaum muslimin! Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
"Pada saat terjadinya Lailatulqadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan."
Kaum muslimin yang berbahagia! Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa malam Lailatulqadar adalah malam keutamaan yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Oleh karena itu tingkatkanlah ibadah ini di dalam bulan Ramadan, semoga kita mendapatkan malam keutamaan itu, amin.
Wassalamu'alaikum warohmatuillaahi wabarokaatuh.
Sumber: Kata-kata13, Matericeramahdankultum
Baca artikel seputar Ramadan lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement