Apa Itu Malam Lailatulqadar? Kenali Tanda Datangnya

Secara etimologis, malam Lailatulqadar dapat didefinisikan sebagai "malam ketika Allah menetapkan perjalanan hidup manusia".

Sedangkan secara terminologis, malam lailatulqadar adalah "malam yang agung" ataupun "malam yang mulia". Malam ini disebut demikian karena diyakini pada malam Lailatulqadar, Allah Swt. menurunkan kitab suci Al-Qur'an dari langit ke bumi kepada nabi Muhammad saw.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5)

Di samping itu, banyak orang menyebut malam Lailatulqadar adalah malam 1000 bulan.

Malam Lailatulqadar hanya akan terjadi di bulan Ramadan pada 10 hari terakhirnya.

"Dari Aisyah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: 'Carilah lailatulqadar itu dalam malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan'." (Muttafaq ‘alaih)

Namun, waktu pastinya di malam ke berapa itu menjadi rahasia Allah Swt. Umat muslim hanya diberi petunjuk untuk memprediksi kapan malam Lailatulqadar tiba melalui tanda-tandanya, yaitu keesokan hari setelah Lailatulqadar suasana pagi akan terasa tenang dengan cahaya mentari yang redup (tidak panas).

"Lailatulqadar itu adalah malam, ketika Rasulullah memerintahkan kami untuk menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang terik menyilaukan." (HR. Muslim 1272)

Selain itu, tanda lain dari datangnya malam Lailatulqadar adalah pada malam hari langit sangat bersih. Hawanya tidak dingin maupun tidak panas. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,

"Sesungguhnya Rasulullah bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatulqadar (yaitu) malam yang mudah, indah, tidak (berhawa) panas atau dingin, matahari terbit (pada pagi harinya) dengan cahaya kemerahan (tidak terik)." (HR. Bukhari)

Sumber: Pengertianilmu, kemenag.go.id

Baca artikel seputar Ramadan lainnya dengan mengeklik tautan ini.