Sukses


Bacaan Niat Iktikaf, Lengkap dengan Tata Caranya

Bola.com, Jakarta - Iktikaf adalah berdiam diri dan menetap di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

BACA JUGA: Berdiam Diri Di Masjid Engan Tata Cara Dan Waktu Terbaiknya

Orang yang beriktikaf menyibukkan diri dengan berbagai ibadah seperti salat wajib atau sunah, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan lain sebagainya.

Adapun tujuan iktikaf adalah semata beribadah, bermuhasabah, introspeksi diri, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Iktikaf dianjurkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadan. Hal tersebut sesuai sunah Nabi Muhammad saw. kepada umatnya untuk melakukan iktikaf.

"Siapa yang ingin beriktikaf bersamaku maka ber-iktikaflah pada 10 malam terakhir." (HR. Ibnu Hibban)

Namun, sebelum melakukan iktikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya. Satu di antara ialah niat terlebih dahulu. Niat iktikaf semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt.

Berikut ini bacaan niat iktikaf, dilengkapi tata caranya yang penting untuk diketahui, dilansir dari laman baznas.go.id, Selasa (11/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bacaan Niat Iktikaf

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

"Nawaitu an a`takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih."

Artinya: "Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya."

Lafal niat ini dikutip dari Kitab Tuhfatul Muhtaj dan Nihayatul Muhtaj.

 

Selain itu, terdapat bacaan niat iktikaf lain yang dapat dilafalkan, dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى

"Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā."

Artinya: "Saya berniat iktikaf di masjid ini karena Allah Swt."

3 dari 3 halaman

Cara Iktikaf untuk Adab

Dalam risalah Imam al-Ghazali berjudul 'al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) halaman 435', disebutkan cara iktikaf di masjid dan rumah untuk adab ada delapan.

Artinya: "Adab iktikaf, yakni: terus menerus berzikir, penuh konsentrasi, tidak bercakap-cakap, selalu berada di tempat, tidak berpindah-pindah tempat, menahan keinginan nafsu, menahan diri dari kecenderungan menuruti nafsu dan menaati Allah azza wa jalla."

Berikut perincian cara iktikaf untuk adab:

  • Berdoa
  • Membaca zikir.
  • Bersalawat kepada nabi Muhammad saw.
  • Membaca Al-Qur'an ataupun hadis.
  • Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat.
  • Mengharap rida dari Allah Swt. disertai niat yang bersih.
  • Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyuk.
  • Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat iktikaf.

Yang Membatalkan Iktikaf:

  • Berhubungan suami istri.
  • Mengeluarkan mani dan sperma.
  • Mabuk yang disengaja.
  • Murtad
  • Haid, selama waktu iktikaf cukup dalam masa suci biasanya.
  • Nifas
  • Keluar tanpa alasan.
  • Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda.
  • Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri.

 

Sumber: baznas.go.id

Baca artikel seputar Ramadan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer