Bola.com, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah dan selalu dinanti oleh umat muslim. Pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Untuk memiliki ibadah puasa yang baik dan benar, seseorang perlu membiasakan diri. Proses membiasakan diri ini harus dimulai semenjak dini atau ketika masih anak-anak.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Advertisement
Dengan membiasakan anak-anak kita menjalankan puasa semenjak dini, hal tersebut akan membuat mereka terbiasa melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Memang tidak mudah membiasakan anak untuk melakukan puasa, terkadang mereka menolak sehingga butuh kesabaran dalam mengajarkannya.
Lantas, bagaimana cara menyikapi jika anak tidak mau berpuasa saat memasuki bulan Ramadan?
Berikut cara efektif menyikapi anak yang tidak mau puasa di bulan Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Jumat (14/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Efektif Menyikapi Anak yang Enggan Berpuasa di Bulan Ramadan
1. Berikan Contoh Bagaimana Cara Melakukan Puasa yang Benar
Agar anak mau belajar puasa, orang tua dan anggota keluarga lain juga harus berpuasa. Hal ini bertujuan untuk membemberikan contoh yang baik agar anak tergerak untuk ikut berpuasa.
Jika orang tua atau anggota keluarga yang sudah besar tidak berpuasa, akan timbul pertanyaan di benak sang anak, 'Mengapa ia harus berlatih untuk puasa sementara orang tuanya tidak melakukannya juga'.
Maka itu, berikanlah contoh terlebih dahulu kepada sang anak bagaimana cara melakukan puasa dengan baik dan benar.
2. Latih Anak Berpuasa Secara Bertahap
Melatih anak berpuasa membutuhkan kesabaran. Diperlukan proses yang bertahap agar anak mau menjalankan puasa sehari penuh. Satu di antara caranya dengan mulai mengajarkan anak berpuasa setengah hari.
Kemudian secara bertahap tambah durasi berpuasa anak dari hari ke hari, hingga akhirnya anak dapat menjalankan puasa seharian penuh. Dengan demikian, tubuh anak dapat beradaptasi dengan baik terhadap rasa lapar dan haus selama berpuasa.
Advertisement
Cara Efektif Menyikapi Anak yang Enggan Berpuasa di Bulan Ramadan
3. Latih Anak Berpuasa pada Usia yang Tepat
Usia yang tepat untuk melatih anak berpuasa adalah usia sekolah (lebih dari tujuh tahun). Pada usia ini, anak sudah cukup besar untuk belajar menahan haus dan lapar.
Selain itu, anak usia sekolah sudah memiliki cadangan nutrisi tubuh yang cukup sehingga sudah mampu berlatih untuk menjalankan ibadah puasa.
Melatih anak berpuasa di usia yang terlalu dini tidak dianjurkan karena anak di bawah usia sekolah belum mengerti cara berpuasa dan cadangan nutrisi tubuhnya belum cukup banyak untuk berpuasa.
4. Berikan Pemahaman tentang Puasa kepada Anak
Melatih anak untuk berpuasa tidak akan efektif bila orang tua menggunakan cara pemaksaan. Hal tersebut dapat memicu anak untuk melakukan kecurangan, seperti makan atau minum saat orang tua tidak berada di rumah.
Cara yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa adalah dengan memberikan pemahaman kepada anak mengapa puasa itu penting, serta pemahaman tentang tata cara melakukan ibadah puasa yang baik dan benar.
5. Berikan Penghargaan Jika Anak Mau Berpuasa
Satu di antara hal yang membuat anak bersemangat untuk melakukan suatu hal adalah penghargaan atau hadiah jika ia mampu melakukannya.
Begitu pula dengan menjalankan ibadah puasa. Berikan pujian atau hadiah kecil jika anak berhasil melakukan puasa satu hari penuh. Dengan demikian, anak akan lebih tertarik untuk belajar berpuasa.
Namun, tetap berikan pengertian bahwa sebenarnya esensi dari ibadah puasa bukanlah untuk mendapat hadiah, melainkan untuk mendapatkan pahala dari Sang Pencipta.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 14/7/2016)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.