Sukses


Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida? Ketahui Waktu dan Lokasi Melihatnya di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi akibat bayang-bayang bulan mengenai bumi. Jadi, cahaya matahari yang seharusnya menuju bumi pada siang hari harus terhalang bulan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, gerhana matahari adalah fenomena langit yang terjadi saat bulan terletak di tengah-tengah jarak antara bumi dan matahari sehingga bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi.

Pada saat terjadi gerhana matahari, kondisi bumi akan cenderung gelap. Meski gerhana matahari ini terjadi pada pagi, siang atau sore hari, kondisi bumi akan seperti malam hari karena cahaya matahari tertutup.

Gerhana matahari menjadi satu di antara fenomena alam yang langka dan jarang terjadi. Hal tersebut yang membuat momen berharga ini ditunggu-tunggu banyak orang.

Tak hanya itu, gerhana matahari juga biasanya hanya bisa dilihat di beberapa wilayah tertentu dan berlangsung beberapa menit saja.

Secara umum, gerhana matahari yang sering terjadi ada beberapa jenis. Satu di antara jenisnya ialah gerhana matahari hibrida.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa gerhana matahari hibrida akan terjadi pada 20 April 2023.

Lantas, apa itu gerhana matahari hibrida?

Berikut ini pengertian gerhana matahari hibrida beserta waktu dan lokasi melihatnya di Indonesia, dilansir dari laman brin.go.id dan riau.goid, Kamis (13/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana matahari hibrid adalah fenomena gerhana matahari yang terjadi ketika bulan yang berada di antara bumi dan matahari tidak sepenuhnya menutupi matahari sehingga terlihat seperti cincin api di sekeliling bulan yang menutupi sebagian matahari.

Gerhana hibrida berasal dari gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian. Di sebagian wilayah di bumi, akan tampak gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, sedangkan di wilayah lain akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian.

Fenomena ini sangat jarang terjadi dan hanya dapat dilihat dari daerah yang terbatas di bumi. Kondisi terjadinya gerhana matahari hibrida tergantung pada ukuran, jarak, dan posisi bulan dan matahari saat gerhana terjadi.

Gerhana Matahari Hibrida pada 20 April 2023, akan berlangsung selama 3 jam 5 menit, mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total 58 detik.

Sementara itu jika diamati dari Jakarta, durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit. Namun jika diamati dari Jakarta, persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39 persen.

3 dari 4 halaman

Waktu Gerhana Matahari Hibrida

Merujuk laman BRIN tersebut, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.

Sementara Medan, menjadi ibu kota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.

Lalu Jayapura, akan jadi ibu kota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri gerhana matahari sebagian.

Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit

Meski begitu, gerhana matahari sebagian pada 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.

4 dari 4 halaman

Lokasi Melihat Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia

Berikut daftar wilayah yang dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian lengkap dengan waktunya:

 

Aceh - Puncak Gerhana 10.43 WIB

Sumatera Utara Puncak Gerhana 10.24 WIB

Sumatera Barat - Puncak Gerhana 11.40 WIB

Riau - Puncak Gerhana 10.47 WIB

Bengkulu - Puncak Gerhana 10.41 WIB

Jambi - Puncak Gerhana 10:43 WIB

Kepulatan Riau - Puncak Gerhana 10:58 WIB

Sumatera Selatan - Puncak Gerhana 10.42 WIB

Lampung - Puncak Gerhana 10.41 WIB

Bangka Belitung - Puncak Gerhana 10.50 WIB

Banten - Puncak Gerhana 10.43 WIB

DKI Jakarta - Puncak Gerhana 10.45 WIB

Jawa Barat - Puncak Gerhana 10.43 WIB

Jawa Tengah - Puncak Cerhana 10.46 WIB

DI Yogyakarta - Puncak Gerhana 10.48 WIB

Jawa Timur - Puncak Gerhana 10.49 WIB

Kalimantan Barat - Puncak Gerhana 11.00 WIB

Kalimantan Tengah - Puncak Gerhana 11:00 WIB

Kalimantan Selatan - Puncak Gerhana 19.06 WIB

Kalimantan Selatan - Puncak Gerhana 12:05 WITA

Kalimantan Timur - Puncak Gerhana 12:12 WITA

Kalimantan Utara - Puncak Gerhana 12:25 WITA

Bali - Puncak Gerhana 11:55 WITA

Nusa Tenggara Barat - Puncak Gerhana 11:58 WITA

Nusa Tenggara Timur - Puncak Gerhana 12.02 WITA

Sulawesi Barat - Puncak Gerhana 12:14 WITA

Sulawesi Selatan- Puncak Gerhana 12:11 WITA

Sulawesi Tengah - Puncak Gerhana 12:22 WITA

Sulawesi Tenggara - Puncak Gerhana 12:18 WITA

Gorontalo - Puncak Gerhana 12:29 WITA

Sulawesi Utara - Puncak Gerhana 12:38 WITA

Maluku Utara - Pancak Gerhana 13.29 WIT

Maluku - Puncak Gerhana 13:24 WIT

Papua Barat - Puncak Gerhana 13:45 WIT

Papua - Puncak Gerhana 13.51 WIT.

 

Sumber: brin.go.id, riau.go.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer